I LOVE THOSE RANDOM MEMORIES, SO I PUT IT INTO WORDS

Thursday, January 31, 2019

PENGALAMAN MEMBUAT SKCK (SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN)


Postingan ini ditujukan bagi readers yang ingin mencari Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang mungkin dipergunakan untuk melamar pekerjaan, beasiswa, sekolah ataupun hal lainnya. Untuk saya sendiri ini bukan kali pertama saya membuat SKCK, pertama kali saya membuat SKCK dalam rangka mengikuti seleksi beasiswa lalu yang kedua kalinya baru sekarang. SKCK yang pertama kali saya buat kalau tidak salah pada bulan Februari 2017 dan masa berlaku SKCK hanya selama 6 bulan saja jika diperlukan dapat diperpanjang kembali, namun apabila telah lewat waktunya kita harus mengulang membuatnya. Sehingga untuk keperluan permberkasan CPNS kali ini saya harus mengulang membuat SKCK karena saya membuatnya pada Januari 2019, hampir 2 tahun setelah pembuatan SKCK pertama. Ketika membuat SKCK yang pertama saya masih ingat saya harus mencari surat keterangan ke kepala dusun kemudian ke kepala desa sebagai salah satu syarat dalam pembuatan SKCK. Waktu itu saya belum menikah dan masih tinggal di Tanah Lot, jadi saya masih bisa minta bantuan ibu atau bapak saya untuk mencarikan surat keterangan selagi saya bekerja di klinik. Pikir saya syarat itu masih berlaku sampai sekarang, kalau seperti itu saya harus meluangkan waktu tambahan untuk mencari surat keterangan dari kepala dusun kemudian kepala desa di Denpasar. Tetapi terbersit keinginan saya untuk membuka website Polda Bali terlebih dahulu, untuk memastikan kembali apa saja syarat-syarat yang diperlukan dalam pembuatan SKCK. Kemudian saya menemukan gambar ini di google

Ternyata surat keterangan dari kepala dusun maupun kepala desa sudah tidak diperlukan lagi. Wah, syukur deh saya belum sempat untuk meminta surat tersebut kepada bapak kepala dusun di lingkungan saya. Nah, di salah satu persyaratan tertulis fotokopi rumus sidik jari, hal ini diperuntukan bagi warga yang sudah pernah melakukan pembuatan SKCK sebelumnya dan saat itu kita akan diberikan sebuah kartu berwarna kuning berisikan rumus kesepuluh sidik jari kita yang telah direkam sebelumnya oleh petugas. Bila ini pertama kalinya dalam pembuatan SKCK maka kita harus melakukan perekaman sidik jari terlebih dahulu, jadi prosesnya lebih lama. Beruntungnya saya karena sudah memiliki kartu rumus sidik jari itu dan saya simpan baik-baik di dompet padahal sebelumnya saya tidak tahu fungsi dari kartu itu apa, hehe… Sekarang saya tinggal cetak foto dan fotokopi semua syarat lainnya, setelah itu saya langsung menuju ke Polda Bali yang terletak dekat dengan rumah saya. Sebenarnya untuk keperluan pemberkasan CPNS pembuatan SKCK dapat dilakukan di Polres kota setempat, namun karena letak Polda Bali lebih dekat dengan rumah saya dibandingkan Polres Denpasar saya lebih memilih untuk membuatnya di Polda Bali saja. Pembuatan SKCK untuk keperluan dalam negeri seperti melamar pekerjaan, sekolah dapat dilakukan di Polres, tetapi bila ingin membuat visa atau keperluan yang berhubungan dengan keluar negeri harus membuatnya di Polda.

Saya tiba di kantor Polda Bali sekitar pukul 09.00, sebelum masuk ke dalam saya harus menyerahkan kartu identitas yang akan ditukar dengan name tag visitor, lalu saya masuk ke dalam dan bertanya pada petugas yang ada di sana dimana tempat pembuatan SKCK, lalu saya diarahkan untuk menuju lorong tempat pembuatan SKCK dimana ternyata sudah banyak yang antre. Ikutlah saya berbaris di antrean tersebut,  tidak berselang berapa lama saya pun mendapat giliran karena ada 3 petugas yang melayani pembuatan SKCK sehingga antrean tidak terlalu menumpuk, petugas yang menangani saya sembari mengecek kelengkapan berkas meminta untuk menyiapkan uang Rp 30.000,00 kemudian saya ditanyai perihal pembuatan SKCK dalam rangka apa yang nantinya akan diketik di SKCK, saya bilang dalam hal pemberkasan CPNS. Ya memang perihal pembuatan SKCK beragam, seperti yang saya bilang sebelumnya mungkin ada yang membuat SKCK dalam hal beasiswa seperti saya 2 tahun lalu. Setelah semua lengkap saya diberikan formulir yang harus diisi, kemudian saya dan pendaftar lainnya diberitahu untuk kembali pada pukul 11.00 mengambil SKCK yang telah selesai. Karena saya tidak ada kegiatan lainnya, saya memutuskan untuk menunggu di Polda saja sembari mengisi form yang telah diberikan daripada saya harus bolak-balik kepanasan di jalan. Pukul 11.00 kami belum juga dipanggil, namun selang 10 menit akhirnya kami dipanggil juga dan SKCK pun sudah bisa kami dapatkan.

Lalu saya masih punya tugas lagi, yaitu fotokopi dan melegalisirnya, syukurnya tempat legalisirnya di tempat ini juga namun saya harus keluar untuk memfotokopi, saya pikir ada tempat fotokopi yang dekat ternyata lumayan jauh juga untuk berjalan kaki karena saya harus keluar dari area Polda. Harusnya saat keluar area Polda saya harus menukarkan name tag visitor dengan kartu identitas yang saya berikan ke petugas tadi, tetapi karena saya menanyakan dimana tempat fotokopi, si petugas pun bilang nanti saja kalau sudah selesai baru ditukar identitasnya. Setelah saya fotokopi sebanyak 5 lembar SKCK saya kemudian menuju ke area Polda untuk kembali ke ruang pembuatan SKCK, fotokopian tersebut langsung dilegalisir oleh petugas dan berakhir pula tugas saya dalam pembuatan SKCK sebagai salah satu syarat dalam pemberkasan CPNS nantinya.

Wednesday, January 30, 2019

PENGUMUMAN KELULUSAN DAN PEMBERKASAN CPNS 2018


Menunggu memang membosankan tapi kalau menyangkut masa depan mau gak mau harus disabarin ye kan? Hal itulah yang terjadi pada kami para #pejuangNIP setelah melalui tahapan SKB siapa yang tidak berdebar-debar menunggu pengumuman selanjutnya yang hanya tinggal selangkah lagi melaju ke tahap pemberkasan. Bagi yang memiliki saingan tentunya selesai tes SKB langsung menunggu papan pengumuman untuk melihat skor akhir SKB para saingannya kemudian di foto dan selanjutnya bisa dilakukan perhitungan total skor untuk mengetahui apakah berkesempatan untuk melaju ke langkah selanjutnya atau tidak. Meskipun sebenarnya kita harus menunggu pengumuman kelulusan resmi dari kementrian ataupun pemerintah provinsi dan daerah tempat kita mendaftar. Waktu yang di perlukan oleh panitia seleksi nasional untuk meverifikasi dan validasi data memang cukup lama, bagaimana tidak, ribuan data peserta dari seluruh Indonesia harus mereka periksa secara teliti agar dapat meminimalkan terjadinya kesalahan. Seingat saya pengumuman kelulusan di pemerintah daerah tempat saya mendaftar keluar pada tanggal 7 Januari 2018 setelah melalui drama satu-satunya portal digital yaitu website resmi pemerintah kabupaten yang tidak dapat diakses entah disebabkan oleh apa, kami pun tidak tahu. Begitu pengumuman resmi keluar, wah lega deh hati saya, ya tau sih saya ga ada saingan tapi kalau belum melihat nama sendiri terpampang di pengumuman resmi rasanya apapun bisa terjadi.

Setelah dinyatakan lulus, saya dan teman-teman lainnya diharapkan mengikuti pemberkasan dalam pengajuan NIP mulai dari tanggal 16 Januari hingga 31 Januari 3018. Syarat-syarat dalam pemberkasan yang harus saya lengkapi antara lain :
  • Fotokopi legalisir ijazah yang dipakai untuk mendaftar
  • Fotokopi transkrip nilai yang dipakai untuk mendaftar
  • SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian) yang masih berlaku hingga 6 bulan ke depan
  • Salinan akreditasi fakultas dan/atau perguruan tinggi saat kelulusan maupun yang terbaru
  • Surat Keterangan Sehat Jasmani dan Rohani dari Rumah Sakit Pemerintah
  • Surat Keterangan Bebas NAPZA
  • Fotokopi legalisir STR
  • Fotokopi surat keterangan pernah bekerja apabila memiliki pengalaman kerja sebelumnya
  • Surat lamaran yang ditujukan kepada kepala daerah yang ditulis tangan dan diberi materai
  • Surat pernyataan tidak akan mengajukan mutasi selama 10 tahun dan diberi materai
  • Surat pernyataan yang diketik dan diberi materai
  • Daftar riwayat hidup yang telah diisi dengan tulis tangan dan diberi materai
  • Pas foto 4x6 sebanyak 8 lembar
  • Fotokopi dan legalisir KTP
  • Serta surat lainnya yang mendukung apabila ada kesalahan pada identitas.


Karena saya dalam kondisi hamil 6 bulan dan suami bertugas jauh, jadilah saya mencicil secara pelan-pelan persyaratan yang diperlukan. Hal pertama yang saya buat adalah pas foto, saya mencetaknya sekitar 25 lembar untuk jaga-jaga, kemudian saya mencari SKCK di Polda Bali yang terletak dekat rumah (cara mencari SKCK saya tulis disini). Kemudian di lain hari saya mencari fotokopi legalisir KTP dan Surat Keterangan Sehat Jasmani dan Rohani serta Surat Keterangan Bebas NAPZA. Hari berikutnya saya pergi ke kampus untuk melakukan legalisir ijazah dan transkrip nilai, beruntungnya saya sudah memiliki salinan akreditasi kampus maupun perguruan tinggi baik saat saya lulus maupun yang terbaru. Setelah semua itu rampung maka saya baru melanjutkan untuk mulai mengetik dan menulis tangan surat-surat yang diperlukan, syukurnya panitia sudah menyediakan contoh sehingga kami hanya tinggal menyalin saja. Nah yang terakhir yang belum saya lengkapi adalah surat keterangan bekerja, dimana ternyata dari Dinas Kesehatan tempat saya menjadi pegawai kontrak meminta agar saya menulis surat pengunduran diri terlebih dahulu agar dapat dibuatkan surat pengalaman kerja. Wah, gak nyangka saya harus resign secepat ini bahkan disaat saya belum genap 1 tahun bekerja, tapi saya resign demi mendapatkan hal yang lebih untuk masa depan saya nantinya ditambah pula waktu resign saya ini terasa pas di saat kehamilan saya sudah mulai membesar. Sehingga semua terasa tepat pada waktunya, terimakasih banyak Tuhan, tidak hentinya saya mengucapkan syukur.
ini tanda bukti bahwa kita telah melakukan pemberkasan

Begitu semua berkas lengkap saya segera melakukan penyetoran berkas diantar oleh bapak saya (terimakasih bapak) dan saya tiba di lokasi pemberkasan paling awal karena saya ikut jadwal bapak pergi kantor. Tidak begitu lama saya menunggu datanglah para peserta pemberkasan lainnya, di sana saya mengobrol-ngobrol sembari menunggu panitia mempersiapkan keperluannya. Pukul 08.30 kami dipanggil sesuai dengan nomor antrean yang sudah diambil sebelumnya, karena saya datang paling awal sehingga saya dapat giliran pertama untuk diperiksa kelengkapan berkasnya oleh verifikator. Tim verifikator terdiri dari 3 orang yang dimana verifikator tenaga kesehatan, tenaga guru dan tenaga teknis dibedakan. Setiap berkas akan dicek secara detail satu persatu mulai dari kelengkapannya dan isi tulisannya, intinya biar tidak ada salah yang membuat kedua belah pihak repot dikemudian hari. Setelah berkas saya dinyatakan lengkap saya kemudian diberikan kartu sebagai tanda saya telah melakukan pemberkasan. Namun apabila berkas tidak lengkap peserta akan diminta untuk melengkapi atau memperbaiki apa saja yang kurang dengan diberikan batas waktu hingga tanggal 31 Januari 2018. Ketika semua telah selesai kami hanya bisa menunggu kembali kapankah SK CPNS akan keluar ataupun panggilan lainnya dari pemerintah setempat, sambil menunggu hal itu tiba saya memanfaatkannya dengan beristirahat di rumah dan melakukan hobi yang sudah lama tak saya lakukan yaitu blogging..haha..tunggu kelanjutan cerita saya yang lainnya ya readers!

TES SELEKSI KOMPETENSI BIDANG CPNS 2018


Baiklah, ini adalah postingan ketiga saya dalam chapter Abdi Negara, seperti yang telah dibaca dalam dua postingan sebelumnya (kalau belum baca, tolong dibaca ya biar nyambung ceritanya,hehe..) Bagi yang sudah membaca pastinya tau saya dan para peserta lainnya telah melewati tes seleksi kompetensi dasar (SKD) bagaimana alurnya pun sudah saya ceritakan lengkap disini. Ada yang penasaran dengan skor saya? Haha..sejujurnya saya pun gagal di TKP dengan rincian skor TWK 120, TIU 120 dan TKP 127 dan total skor 367. Yah, perjalanan sebagai #pejuangNIP harus berhenti di sini dong? Eits, ternyata tidak segampang itu memberhentikan perjuangan saya, karena Tuhan telah memberikan kesempatan kedua bagi saya dan peserta lainnya yang belum berhasil lolos passing grade akibat sangat sedikitnya peserta yang memenuhi syarat lolos passing grade. Ketentuan siapa saja yang lolos dan berhak untuk mengikuti tes selanjutnya diatur dalam Permenpan No 61 tahun 2018, dimana disebutkan bahwa peserta yang berhak untuk mengikuti tes seleksi kompetensi bidang (SKB) adalah 3 kali jumlah formasi yang dibutuhkan di tiap-tiap formasi dengan mengutamakan para peserta yang memang murni lolos tes SKD sebelumnya. Jadi contohnya seperti ini, apabila di suatu formasi Puskesmas dibutuhkan tenaga dokter 3 orang dan yang daftar sebanyak 15 orang sedangkan yang lolos passing grade tes SKD hanya 1 orang maka sisa kursi kosong 2 ini akan diperebutkan oleh 8 orang. Karena kuota untuk tes SKB adalah 3x jumlah formasi dan dalam contoh diatas kuota untuk tes SKB hanya 9 orang. Ini akan membuat sebanyak 14 orang yang tidak lolos passing grade SKD dirangking sesuai dengan nilai total akhir tes SKDnya lalu 8 orang dengan nilai tertinggi setelah perangkingan akan berhak lolos untuk mengikuti tes SKB dan sisanya harus rela gugur. Lalu ada pertanyaan apabila jumlah yang lolos passing grade SKD melebihi jumlah dari formasi yang dibutuhkan, bagaimana? Ya jawabannya sama saja, hanya mereka yang lolos murni SKD akan dirangking kemudian dicari 3 x jumlah formasinya untuk selanjutnya mengikuti tes SKB, sehingga bagi yang tidak lolos passing grade SKD tidak memiliki kesempatan sama sekali untuk bersaing dalam perangkingan nilai total. Memang banyak sekali polemik setelah BKN mengeluarkan keputusan ini, ada yang pro ada juga yang kontra. Tetapi saya yakin ini merupakan yang terbaik yang dapat diberikan oleh BKN untuk kita dan bangsa ini agar kekosongan formasi CPNS dapat terisi dengan segera.

Beruntungnya saya karena nilai akumulatif SKD saya tidak jelek-jelek amat dan ditambah keberuntungan saya karena telah memilih di lokasi formasi yang sepi peminat. Hanya saya sendiri yang mendaftar sebagai tenaga dokter disana dengan formasi yang dibutuhkan juga hanya 1 orang, haha…mungkin ini yang dinamakan rejekinya adik bayi ya. Sehingga otomatis saya juga lolos langsung untuk mengikuti tes SKB sesuai dengan peraturan baru yang ditetapkan oleh BKN. Tes SKB sendiri merupakan tes sesuai dengan bidang masing-masing, misalnya saya sebagai tenaga kesehatan yang berprofesi sebagai dokter tidak akan mendapatkan soal yang sama dengan tenaga kesehatan apoteker apalagi melenceng jauh mendapatkan soal tenaga pendidik guru. Saya mendapatkan jadwal untuk mengikuti tes SKB pada tanggal 13 Desember 2018 di sesi yang pertama yaitu pukul 08.00 di lokasi tes yang sama saat tes SKD yaitu di Makodam IX Udayana, sehingga saya berangkat pukul 07.00 dari rumah dengan diantar oleh kedua mertua saya yang kebetulan mereka pulang ke Bali. Sistemnya sama persis dengan tes SKD sebelumnya, kami mengantri untuk registrasi ulang dan menitipkan tas pada panitia karena hanya kartu ujian dan KTP saja yang boleh dibawa masuk. Oh ya, untuk kartu ujiannya bisa dipakai kartu ujian SKD sebelumnya atau kalau hilang bisa dicetak ulang kartu yang sama, tidak ada perubahan data pada kartu peserta. Setelah semua registrasi rampung, kami dipersilahkan untuk menunggu sebentar sembari ruangan dipersiapkan oleh panitia. Mendekati pukul 08.00 kami dipersilakan masuk ke ruangan, kali ini ada yang beda karena ruangan khusus bumil sudah tidak ada lagi mungkin karena jumlah peserta tes SKB tidak sebanyak SKD, jadi ruangannya dijadikan 1 saja. Namun tetap ada keistimewaan untuk ibu hamil yaitu kursinya berada dekat dengan pintu keluar masuk dan diawasi oleh panitia, mungkin biar kalo terjadi apa-apa bisa langsung dapat cepat ditangani. Sebelum masuk ruangan kami diperiksa ulang menggunakan metal detector yang sebelumnya pada tes SKD hanya diperiksa secara manual.

Setelah semuanya menduduki tempat duduk masing-masing, kami diminta untuk mengisi nomor peserta, NIK, pin peserta dan pin sesi kemudian log in dan langsung mengerjakan soal sama seperti tes SKD sebelumnya. Buat saya soal-soalnya memang lebih banyak mengenai kebijakan pemerintah mengenai kesehatan, jujur saat akan mengikuti tes SKB ini saya hanya dapat belajar sedikit sekali, dikarenakan apabila duduk terlalu lama pinggul saya akan terasa sakit dan banyak keluhan saya lainnya karena kehamilan saya sudah mulai tambah besar. Jadi saat tes SKB ini sendiri saya benar-benar berharap keberuntungan datang memihak saya kembali. Oleh karena dalam tes SKB ini tidak ada sistem passing grade sebab penilaian akan berdasarkan rangking nilai akhir dan ditambah pula perhitungan kelulusan CPNS nantinya dihitung dengan rumus 60% nilai SKB ditambah 40% total nilai SKD. Kata orang-orang saya super beruntung karena tidak memiliki saingan di formasi yang saya pilih, jadi saya disuruh santai-santai saja, ya tapi masa tidak belajar sedikitpun, kan malu dilihat kalau nilainya nanti kecil.haha…apalagi nilai akan langsung ditempel di papan pengumuman begitu selesai tes. Ternyata hasil akhir saya ya memang kecil sih tapi syukurnya tidak kecil sekali, nilai SKB saya hanya 315. Sekarang setelah selesai tes cukup berdoa agar saya dapat lolos ke tahap selanjutnya yaitu tahap pemberkasan hingga mendapatkan NIP, semangat terus para #pejuangNIP....

TES SELEKSI KOMPETENSI DASAR CPNS


Setelah lolos pada tahap seleksi administrasi kami akan dihadapkan pada tes SKD (seleksi kompetensi dasar) yang terdiri dari TWK (Tes Wawasan Kebangsaan), TIU(Tes Intelegensia Umum) dan TKP (Tes Karakteristik Pribadi). Dimana menurut para peserta yang telah menjalani tes sebelum saya, mereka banyak mengalami kegagalan di TKP. Apa? TKP? Ya, TKP yang merupakan tes mengenai kepribadian kita dimana tidak ada benar atau salah seperti pada TWK dan TIU, semua pilihan jawaban pada soal TKP memiliki poin dari 1-5. Banyak para peserta yang telah menjalani tes sebelum saya bercerita di twitter ataupun teman kerja saya sendiri cerita langsung kepada saya kalau soal TKP sekarang berbeda jauh dengan soal TKP yang ada di buku-buku contoh soal yang diperjualbelikan di toko buku. Soal yang sekarang jauh lebih susah, panjang dan pilihan gandanya mirip-mirip semua. Wow, pasti susah juga memilih yang terbaik diantara pilihan yang baik-baik ya, pikir saya. Hal berbeda terjadi pada penilaian TWK dan TIU, bila benar mendapatkan nilai 5 dan apabila salah mendapatkan nilai 0, tidak akan ada pengurangan nilai. Untuk passing grade sendiri admin dari BKN dari jauh-jauh hari sudah memberikan bocoran jumlah soal untuk TWK adalah sebanyak 35 soal, TIU 30 soal dan TKP 35 beserta rincian kisi-kisi materi soal dengan waktu tempuh 100 menit, sedangkan passing grade untuk masing-masing yaitu TWK 75, TIU 80 dan TKP 143. Dalam hal ini yang menentukan kelolosan bukanlah nilai total yang tinggi, namun apakah nilai tiap bagian kita sudah memenuhi passing grade. Jadi meski nilai TWK 135, TIU 140 namun TKP 130, tetap saja tidak lolos, berbeda dengan yang memiliki nilai TWK 80, TIU 80, dan TKP 143 dia akan langsung dinyatakan lolos.
buku yang dibelikan suami tercinta sebelum balik ke Jakarta

Nah, hal ini tentunya menjadi momok tersendiri bagi para peserta tes, dengan soal TKP yang jauh lebih sulit dibandingkan tes CPNS sebelumnya (kira-kira 4 tahun yang lalu mungkin ya) kemudian passing grade yang dinaikkan dari 126 (kalau tidak salah suami, adik ipar dan teman-teman yang sudah pernah tes CPNS bilang segitu) menjadi 143 bagaimana tidak membuat para peserta tes harus memutar otak mencari strategi agar mendapatkan nilai minimal sama dengan passing grade. Termasuk saya sendiri, di saat masih dilanda sedikit mual (syukurnya tanpa muntah lagi) saya dengan dimentori oleh si suami yang sudah jauh lebih dulu lulus menjadi abdi negara pelan-pelan belajar. Awalnya saya takut tidak dapat mengerjakan TWK karena kurangnya frekuensi membaca, tapi saya akali dengan banyak berlatih soal berharap soal yang keluar akan mirip. Untuk TIU sendiri suami sih sudah mempercayakan sepenuhnya kepada saya karena saya memang suka matematika dan membaca dari dulu (sombong!). TKP sendiri membuat suami saya mencari strategi agar setidaknya saya mendapat nilai 143 tanpa harus takut kehabisan waktu. Strategi yang muncul di otak suami saya adalah dengan mengerjakan terlebih dahulu TWK 20 soal dan TIU 20 soal dengan catatan harus yakin benar karena bila benar semua sudah tentu memenuhi kriteria passing grade. Jadi di sisa waktu yang ada bisa fokus untuk mengerjakan soal TKP yang katanya panjang dan melelahkan untuk dipilih jawabannya. Okelah, terimakasih ya suami yang super excited saat istrinya ikut tes CPNS, hahaha…

Kebetulan saya mendapatkan jadwal tes SKD pada tanggal 11 November 2018 sesi ke 4 yaitu pukul 14.30. Di Bali sendiri terdapat dua tempat yang dijadikan lokasi untuk menyelenggarakan tes SKD, yaitu di BKN Suwung dan Makodam IX Udayana. Saya mendapatkan lokasi tes di Makodam IX Udayana yang syukurnya dekat dengan rumah dan gampang diakses menggunakan ojek online (sejak hamil saya memang sangat bergantung pada ojek online untuk bepergian karena suami tugasnya di luar pulau, terimakasih para driver ojol >.<) Saya sudah memperkirakan jam berapa saya akan berangkat ke lokasi tes, kira-kira 1 jam lah sebelum tes, toh jarak rumah saya dan tempat tes bisa ditempuh kurang lebih 5  menit saja pada hari-hari biasa. Setelah tiba di lokasi tes ternyata lokasi tes sudah ramai dengan para peserta baik yang sudah selesai tes pada sesi sebelumnya ataupun yang akan tes di sesi yang sama dengan saya. Mungkin para peserta di sesi sebelumnya masih belum pulang karena ingin melihat nilai tes SKD yang ditempel di papan pengumuman, yap! Nilai kami akan langsung di print out dan ditempel di papan pengumuman. Sebelum tes kami diperiksa kelengkapan kartu ujian dan KTP kemudian semua aksesoris wajib dilepas seperti jam tangan,cincin, anting, gelang, dan lainnya, lalu tas beserta isi-isinya termasuk HP akan dititip pada panitia kemudian kita akan diberikan nomor yang sama dengan nomor yang ditempel di tas sehingga kita hanya akan membawa kartu ujian dan KTP saja.

Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya kami dipanggil untuk memasuki ruang ujian, sebelum masuk ruang ujian kami juga diperiksa ulang oleh petugas yang ada di sana. Yang bagusnya adalah panitia menyediakan ruangan tes khusus bagi ibu hamil, karena ruangan bagi para peserta lainnya berada di lantai 3 dan ibu hamil dapat ruangan di lantai 2 agar tidak capek naik tangga terlalu banyak. Sesudah semuanya duduk di kursi yang ditentukan panitia, saat mendebarkan tiba, kami diminta log in dengan nomor peserta ujian, NIK dan pin yang telah diberikan panitia saat registrasi ulang tadi kemudian panitia memberikan pin sesi dan bila setelah mengklik ok ujian akan segera dimulai waktu ujian pun langsung terhitung mundur. Pengalaman saya saat ujian sih, soalnya lumayan bisa dijawab untuk TWK dan TIU dengan menggunakan strategi suami lalu TKP sendiri memang memusingkan,haha… Nilai kita akan segera muncul apabila waktu mengerjakan sudah habis, itu bersifat otomatis mau kita sudah selesai ataupun masih ada soal yang belum dijawab, system akan ditutup secara otomatis dan nilai akan muncul sendiri. Mau tau nilai saya? Kayaknya saya rahasiakan dulu deh..haha..see ya on next post!

PENDAFTARAN SELEKSI CPNS


Siapa sih yang gak tahu tentang perhelatan akbar tahun lalu ini? Selain ASEAN GAMES perhelatan akbar lainnya yang ditunggu-tunggu oleh seluruh masyarakat Indonesia terutama usia-usia produktif baik yang sudah bekerja maupun tidak adalah pembukaan lowongan untuk menjadi seorang abdi Negara alias bukaan CPNS atau yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan ASN. Menjadi seorang ASN merupakan suatu primadona yang selalu diincar oleh ribuan orang di negeri ini, banyak alasan yang mendasari mengapa hal tersebut bisa terjadi dan alasannya pun beragam. Beberapa contoh alasan mengapa berbondong-bondong menjadi ASN adalah demi mendapatkan pekerjaan yang tetap yang dapat menjamin keberlangsungan hidup ke depannya termasuk ditanggungnya anak istri oleh Negara, kemudian ada yang memberi alasan terjaminnya kehidupan saat tua nanti dengan diberikannya tunjangan pensiun atau bahkan ada alasan kocak yang saya baca di twitter yaitu karena menjadi seorang ASN dapat meningkatkan pandangan calon mertua terhadap kita. Lalu adapula alasan mendaftar tes karena disuruh orang tua, suami, mertua, pacar ataupun keluarga besar. Jika readers menanyakan alasan saya, sebetulnya alasan saya ikut bergabung dalam perhelatan akbar ini mencakup semua yang telah saya sebutkan tadi (kecuali meningkatkan pandangan calon mertua karena saya sudah menikah). Hahaha.. ya apapun alasannya yang penting semangat untuk berjuang dan menjadi seorang ASN tidak setengah-setengah.

Isu-isu pembukaan pendaftaran CPNS sudah gencar diberitakan dari awal tahun 2018, buku-buku persiapan tes pun sudah banyak diperjualbelikan di toko buku. Akhirnya yang dinanti-nantikan pun tiba, pendaftaran CPNS akhirnya resmi dibuka secara online pada tanggal 26 September 2018 hingga 16 Oktober 2018.  Tidak usah ditanya bagaimana antusiasme masyarakat, awal-awal pendaftaran dibuka servernya dipastikan down. Jadi saya yang dimana saat itu pendaftarannya diurus sepenuhnya oleh suami tercinta sepakat untuk mendaftar saat pertengahan saja. Selain masalah server, juga karena saya yang saat itu sedang mual muntah keras di awal-awal kehamilan sehingga persyaratan untuk pendaftaran saya mengumpulkannya agak lambat. Oh ya, saya lupa memberi tahu kalau system pendaftaran CPNS 2018 ini secara online, jadi pertama-tama kita harus membuat akun pribadi dengan mengisi data pribadi kita kemudian persyaratannya pun harus di upload, tidak ada berkas yang mesti dikirim. Uniknya saat pendaftaran kita harus memilih lokasi formasi dimana kita ingin ditempatkan nantinya, sekali memilih tidak dapat diubah dan dapat dikatakan diakhir masa pendaftaran kita sudah dapat mengetahui jumlah saingan nantinya, jadi diperlukan strategi yang matang untuk memilih lokasi.
ini salah satu syarat untuk kelengkapan akun
(ini pas hamil 4 bulan dengan pipi uda tambah bulat)

Akhirnya setelah saya dan suami melalui diskusi yang lama untuk memilih di lokasi mana saya ingin mendaftar kami pun memutuskan untuk daftar online pada tanggal 4 Oktober setelah mengumpulkan persyaratan yang terdiri dari :
  • Pas foto latar belakang merah dengan pakaian berkerah ukuran < 200 kb
  •  Scan ijazah yang ingin dipergunakan untuk daftar
  •  Scan transkrip nilai
  • Scan ktp
  • Scan akreditasi perguruan tinggi ataupun fakultas
  • Scan surat pernyataan
  • Scan surat lamaran
  • Scan STR (bagi tenaga kesehatan)

Memang kata suami perlu kesabaran untuk masuk ke website sscn.bkn.go.id, dan dia pun berhasil mendaftarkan saya saat malam hari sekitar pukul 23.00 WITA. Setelah semua dokumen berhasil di upload, kita harus segera mencetak kartu tanda bukti pendaftaran. Kemudian tinggal tunggu deh pengumuman seleksi administrasi online (kembali berharap-harap cemas). Seingat saya memerlukan waktu kurang lebih 15 hingga 20 harian untuk menyelesaikan seleksi administrasi, karena saya ingat saya mengetahui diri saya lolos dan berhak ikut tes selanjutnya yang merupakan tes Seleksi Kemampuan Dasar (SKD) di awal bulan November. Saat akan mengikuti tes SKD kami yang telah lolos seleksi administrasi harus kembali mencetak ulang kartu ujian. Nah untuk pengalaman tes SKD dan lainnya saya akan menceritakannya di postingan selanjutnya, ikuti terus cerita saya sebagai #pejuangNIP yaa….

Tuesday, May 8, 2018

CERITA KONDANGAN KE TANGERANG

Yuhuu, excited banget rasanya bentar lagi mau ke Jakarta liat suami, semenjak suami selesai tugas belajar dan dapet liburan kurang lebih 2 bulan dan 2 bulan itulah baru ngerasain gimana rasanya tiap hari bareng suami, masakin suami tiap hari, berantem masalah rumah tangga dan yang lainnya. Trus, tiba-tiba surat penempatan keluar, buyar deh semua balik lagi ke masa-masa long distance marriage. Nah, karena awal bulan lalu suami masih di Bali, bulan ini saya yang akan mengunjunginya ke Jakarta sambil menjalankan program, hehe.. kunjungan kali ini gak cuma semata-mata buat program ataupun jalan-jalan, tapi sebenernya saya dan suami mau kondangan ke acara nikahan teman baik suami saya selama kuliah D3 di STAN. Waktu acara nikahan kami yang digelar di Bali, mereka berdua dateng dari Jakarta, jadi ini giliran saya yang dateng ke Jakarta untuk menghadiri acara mereka. Sebenernya lokasi acaranya gak di Jakarta sih tapi lebih tepatnya di Tangerang. Jadi rencananya saya akan berangkat ke Jakarta hari Kamis tanggal 3 Mei 2018 menggunakan pesawat malam, soalnya suami saya cuma bisa jemput pas malam hari karena itu masih hari kerja. Kemudian tanggal 4 Mei 2018 sore harinya selepas suami saya pulang kerja kami berencana untuk menginap di Istana Nelayan Hotel yang merupakan tempat diselenggarakannya akad dan resepsi pernikahan.

Sekarang yang jadi permasalahan adalah make up, fyi, saya ini masih awam banget sama yang namanya make up, belum ada niatan untuk belajar, hiks, harusnya uda mulai belajar dari jaman dulu jadinya pas emak-emak kayak sekarang yang kondangannya mulai banyak gak perlu rempong mikirin cari MUA. But thanks to technologies, I found an affordable MUA based in Tangerang via Instagram, which is @yasmintouch. Sesudah saya lihat IG dan sebelumnya saya sudah bandingkan harganya dengan MUA lainnya sih, ini yang paling affordable dan free ongkos untuk area Tangerang, waahhh…langsung saja saya chat untuk booking. Saya booking untuk tanggal 5 Mei 2018 jam 07.30 mulai di make up karena acara akadnya mulai pukul 08.30-09.00, cukup lah satu jam saja, kan saya bukan make up untuk nikahan. Pas hari H, eh mba MUA nya nyasar ke tempat lain, soalnya nama tempatnya sama Istana Nelayan, tapi ternyata beda lokasi, salah saya juga gak bilang Hotel Istana Nelayan yang di Jatake jadinya mba MUA nya nyasar ke Cikokol hehe..Tapi untung mbanya baik banget (ga pake acara marah-marah) dan dia berangkatnya pagi, jadi cepet bisa nyamperin ke tempat saya tanpa kena macet.

Ini loh hasil saya make up, make upnya awet, ga luntur dan ga berminyak sama sekali. Buat yang mau make up di daerah Tangerang, bisa nih dijadikan referensi MUA. Make up nya tahan lama banget, ini aja ga pakai retouch buat nonton film Avengers Infinity Wars sampai jam 10 malem [sorry fotonya pas nonton di Summarecon Mall ada di Hp suami dan lupa minta :( ].


Friday, April 27, 2018

NURANI ITU (MASIH) ADA


Postingan ini saya buat atas request teman saya, saat saya asik chat-chatan di grup karena saya dilanda kebosanan saat jaga klinik akibat sepinya pasien. Teman saya bertanya, “Kamu pernah gak nemu pengalaman unik dengan pasien saat jaga?” Seketika itu saya langsung teringat dengan kejadian kira-kira 5 bulan yang lalu dimana saat itu saya sedang off jaga di klinik KUNTI MEDIKA, saat beres-beres di rumah saya ingin mengambil charger Hp yang biasa saya letakan di dalam tas ransel yang selalu saya bawa saat pergi bekerja. Namun saya tidak dapat menemukan charger itu di dalam tas saya, kemudian saya mencari di sekeliling kamar, nihil. Oke, saya kembali mengingat kapan terakhir saya men-charge Hp saya, dan itu adalah kemarin sorenya saat saya jaga sore di klinik KUNTI MEDIKA, berarti saya lupa untuk mencabut charger Hp saya dan masih tertinggal di klinik itu. Haduh, saya males banget sebenarnya untuk bolak balik hanya demi mengambil charger Hp, tapi kalau tidak saya ambil, Hp saya akan mati sampai besok dong! Akhirnya setelah melalui berbagai pertimbangan, saya memutuskan untuk mengambil charger saja, daripada suami marah-marah gara-gara Hp saya mati, ya kan? Jarak lumayan jauh Denpasar-Seminyak itu yang sebenarnya membuat saya malas. Apalagi kalau ditambah kemacetan jalanan saat siang hari,hmm..

Hari itu harusnya yang berjaga pagi adalah para pemilik kliniknya, pemilik klinik adalah seorang perawat dan juga seorang dokter. Saat saya tiba di klinik ternyata mereka sedang sibuk mengurus surat perpanjangan kontrak bangunan klinik dengan si pemilik bangunan, akhirnya saya masuk dan menyapa mereka yang sedang sibuk dan kemudian mengambil charger saya. Mereka bertanya kenapa saya datangnya jauh lebih awal dari jadwal? Yup, saya dijadwalkan jaga sore di sana hari itu, saya lalu menunjukkan charger yang saya ambil, mereka tertawa. Karena saya tiba di klinik sekitar pukul 12.30 dimana udara di luar panas sekali, jadilah saya menumpang ngadem di klinik sekitar 1 jam-an. Kemudian saya berpikir, kenapa saya tidak diam disini saja sambil menunggu jam jaga saya yang mulai pukul 15.00, daripada bolak balik pulang, udah capek panas lagi. Akhirnya saya memutuskan untuk menunggu jam jaga di klinik saja. Hingga mendekati saat pergantian shift, petugas shift sebelumnya sudah pulang namun perawat yang akan berjaga bersama saya belum muncul juga, saya menunggu perawatnya sambil menonton tv kabel tiba-tiba muncullah dua orang laki-laki mengendarai satu motor sport, kemudian salah satu dari mereka  masuk dan berkata,

“Bisa tolong dibersihin luka gak?”

“Oh,ya bawa masuk saja langsung” jawab saya

Setelah melakukan anamnesis singkat dan mnegecek tanda-tanda vital, akhirnya saya rawat luka sendirian tanpa ditemani perawat. Luka di badan pasien cukup banyak, di dominasi luka lecet dan saya yakin itu luka karena kecelakaan lalu lintas, mungkin dia terseret motor yang ia kendarai, karena luka terparah hanya pada satu sisi tubuh saja. Akhirnya saya mengerjakan perawatan luka sambil mengobrol-ngobrol dan menanyakan kronologis kecelakaan dengan pasien, pasien menceritakan kalau dia tadi baru saja dari kosan temannya dan sedang dalam perjalanan menuju kosannya dimana kecelakaan itu terjadi. Dia merantau dari kampungnya yang ada di daerah Bali Utara untuk mencoba peruntungan sebagai pegawai lepasan di sebuah Hotel di daerah Seminyak dan dia baru bekerja 1 bulan di Seminyak. Lalu saya bertanya siapa orang yang menolongnya dan membawanya ke klinik ini, dia bilang ga kenal, orang itu hanya spontan saja membawanya ke klinik saat dilihat dirinya terkapar di jalan. Kemudian saya bertanya pada si penolong yang awalnya duduk di ruang tunggu masuk ke ruang periksa, saya cross check kronologi kecelakaannya, dia pun tidak tahu karena si korban sudah terkapar begitu saja dijalan, dia berkata dia hanya kebetulan saja lewat dan merasa kasihan dengan si pasien yang terkapar di jalan, jadi langsung dia ajak ke sini. Saya basa basi menanyakan asal si penolong sambil tetap merawat luka pasien, ternyata si penolong merupakan perantau dari pulau sebelah. Selesai memberikan obat dan merawat luka (untungnya cuma luka lecet dan tidak terdapat tanda-tanda patah tulang ataupun yang lainnya), si pasien menanyakan apakah saya bawa charger, karena dia ingin menelpon temannya untuk meminta di jemput. Saya berikan charger saya kemudian, dia mulai menghubungi temannya, tapi sayang, temannya sedang sibuk di tempat kerja. Si pasien kemudian berkata pelan pada saya, 

“Maaf dok, saya sedang gak bawa dompet, nanti saya ambil uang ke kos dulu”

“Oh, iya, gapapa, besok dibayar juga gak papa” jawab saya

Si pasien sendiri tidak memiliki jaminan kesehatan apapun untuk dirinya, sehingga termasuk dalam pasien umum. Kemudian si penolong tadi masuk ke dalam klinik (saat proses merawat luka orang yang menolong si pasien keluar, mungkin untuk membeli minum atau apalah, saya juga tidak tau), si pasien mengucapkan terimakasih karena sudah diantar ke klinik dan dia sekarang dia menunggu temannya selesai bekerja untuk menjemputnya. Si penolong kemudian melirik di atas meja, saya sedang menulis data di buku register, dia langsung bertanya, 

“Berapa biayanya dok?”

Saya jawab sesuai dengan nominal ketentuan yang ditetapkan oleh klinik, tanpa basa basi kemudian di keluar membuka sadel motor dan langsung membayar sesuai nominal yang saya katakan sebelumnya, dimana sebelum itu dia sudah di larang oleh pasien agar tidak membayar biaya perawatannya. Tetapi si penolong bersikeras membayar, akhirnya si pasien menangis terharu, saya sendiri juga merasa kagum pada kebaikan hati si penolong. Setelah itu si pasien memeluk penolongnya dan mengucapkan terimakasih. Si penolong kemudian berkata, “Namanya kita di jalan, kita tidak tau apa yang bakal terjadi. Sama-sama harus saling tolong lah” sambil tersenyum. Diluar isu SARA dan saling sindir ataupun saling benci antar ras tau agama yang berbeda, saya melihat secara nyata inilah Indonesia yang sesungguhnya. Toleransi, tolong menolong tidak peduli apapun agama kita, apakah kita saling mengenal atau tidak, saya yakin semua agama mengajarkan umatnya untuk menolong orang yang sedang mengalami kesusahan, karena saya percaya kita masih punya hati nurani.
sumber foto :google

Saturday, March 17, 2018

NYEPI CAKA 1940


“Om Swastiastu”
“Rahajeng Nyanggra Rahina Nyepi Caka 1940”
“Dumogi sareng sami polih kerahayuan ring jagate puniki”

(Selamat menyambut hari raya Nyepi caka 1940, semoga kita semua diberikan keselamatan di dunia ini).

Tak terasa waktu cepat berlalu dan kita akan segera memasuki tahun yang baru lagi (menurut Hindu), dimana hal ini kita peringati sebagai hari raya Nyepi, Nyepi sendiri berasal dari kata sepi yang berarti sunyi. Pada saat hari raya Nyepi, kami umat Hindu memohon kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar beliau menyucikan Bhuana Agung (alam semesta) serta Bhuana Alit (manusia) sehingga dapat tercapai suatu keharmonisan antara manusia dengan alam semesta nantinya. Sebelum hari raya Nyepi tiba terdapat beberapa rangkaian upacara yang mengawalinya yaitu Melasti, Mecaru dan Pengrupukan. Upacara Melasti adalah saat dimana kami umat hindu membawa benda-benda suci yang berada di Pura menuju ke laut yang bertujuan untuk menyucikan benda suci tersebut, biasanya upacara Melasti ini dilaksanakan seminggu atau beberapa hari sebelum Nyepi. Kemudian upacara Mecaru biasanya dilaksanakan sehari sebelum Nyepi, pada saat Tilem Kesanga (bulan mati sehari sebelum Nyepi), upacara ini ditujukan untuk para Bhuta Kala (roh-roh jahat) agar mereka tidak mengganggu umat manusia. Setelah selesai Mecaru dilanjutkan dengan acara Pengrupukan. Nah, ini merupakan salah satu daya tarik wisata di Bali, Ogoh-Ogoh, patung berwujud raksasa menyeramkan yang merupakan simbol dari Bhuta Kala ini hanya akan dibuat menjelang hari raya Nyepi kemudian akan diarak keliling desa pada saat Pengrupukan dan berakhir di Setra (pemakaman) desa setempat. Pengrupukan ini sendiri bermakna menggiring para Bhuta Kala dari kediaman warga agar menuju Setra untuk kemudian dibakar di sana, sehingga tidak mengganggu ketentraman umat manusia.
salah satu ogoh-ogoh di desa Beraban tahun lalu
gadis gadis cantik berkumpul haha
Puncak acara Nyepi dilakukan keesokan harinya, pada hari ini seluruh umat Hindu diharapkan dapat melaksanakan Catur Brata Penyepian yang merupakan empat hal yang harus dihindari saat Nyepi, yaitu :
  • Amati Geni : tidak menyalakan api dalam bentuk apapun
  • Amati Karya : tidak melakukan pekerjaan
  • Amati Lelanguan : tidak berfoya-foya (mabuk-mabukan)
  • Amati Lelungan : tidak bepergian

Pada saat Nyepi ini diharapkan kita dapat melakukan tapa, brata, yoga, semadhi, sehingga kita pribadi dapat mempersiapkan diri untuk memulai tahun yang baru ini dengan lebih baik lagi.

Sehari setelah nyepi, pada pukul 06.00, menyalakan lampu dan aktivitas lainnya sudah dapat dimulai seperti biasa, hari ini disebut dengan Ngembak Geni. Ngembak Geni berasal dari kata Ngembak yang berarti bebas dan Geni yang berarti api, dimana diartikan sebagai hari awal kita memulai melakukan aktivitas seperti menyalakan lampu, berkendara, memasak ataupun yang lainnya. Pada hari ini juga terdapat tradisi yang sangat unik di salah satu desa di Bali, tepatnya di Sesetan yang dikenal dengan tradisi Omed-omedan. Omed-omedan sendiri berarti tarik-menarik, tradisi omed-omedan ini merupakan tradisi yang sudah ada sejak lama, proses dari tradisi ini dilakukan dengan cara memisahkan para pemuda dan pemudi dalam dua kelompok besar, kemudian secara bergiliran mereka akan berciuman satu persatu antara pemuda dan pemudi yang disertai dengan guyuran air.

Mungkin orang-orang yang berasal dari luar Bali atau para wisatawan tahunya kalau saat Nyepi itu Bandara Internasional Ngurah Rai akan ditutup selama 24 jam dan Bali akan gelap gulita (yang lebih dikenal dengan Silent Day) karena tidak akan ada warga yang menyalakan lampu ataupun aktivitas berkendara (terkecuali untuk kondisi khusus). Makna Nyepi sendiri, menurut saya tidak hanya sebatas memandang bintang di langit yang nampak jelas karena semua lampu padam atau bermain di jalan raya karena jalanan lengang akibat tidak ada kendaraan yang beroperasi. Entah sama atau tidak, Nyepi sendiri menjadi sangat bermakna dimana saat itu, hari itu, saya bisa mulai menggali ingatan setahun ke belakang, apa yang telah saya perbuat, apa yang telah saya capai dan apa yang belum saya capai. Sudahkah saya menjadi pribadi yang lebih baik dari tahun sebelumnya? Atau malah saya bertambah buruk dari tahun sebelumnya. Hari inilah yang saya gunakan untuk merenung dan memikirkan apa yang harus saya lakukan untuk memperbaiki diri setahun ke depan. Di hari ini pula saya memohon agar selalu diberikan perlindungan dan tuntunan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam setiap langkah kita pada hari-hari berikutnya. Apapun makna hari raya Nyepi bagi pribadi kita masing-masing, saya berharap kita semua selalu diberikan kesehatan dan kelancaran dalam menjalani kehidupan ini.

“Om Shanti, Shanti, Shanti Om”


Tuesday, March 6, 2018

IKAN MUJAIR NYAT NYAT KHAS BALI


Baru banget sempet nulis postingan ini, padahal biasanya setelah masak dan beberes rumah selalu sempat buat mengetik atau setidaknya bikin draft postingan selanjutnya. Ini malah keteteran (gaya banget kayak blogger professional aja, hehe) soalnya minggu sore diajak keluar ngedate sama suami nonton Red Sparrow, jadi gak bisa bikin draft postingan deh. Yah karena sekarang saya menjadikan blogging jadi hobi utama saya, paket komplit soalnya bisa membaca menulis dan bersosial media. Kalau ditanya nanti pas wawancara, hobi saya apa, saya akan bilang dengan mantap, my hobby is blogging sir. And if they asked me, why you got a few viewer? (in case they’ve checked my blog) *sedih kalo liat viewer*. Ya, kan hobi dilakukan kalau ada waktu luang pak/bu, jadi saya ga rutin update blog atau comment blog orang lain, jadilah viewer saya sedikit, hiks. Ya sudahlah jangan ngomongin itu lagi, ayo beralih ke hobi saya yang kedua yaitu masak, hahaha.. ga nyangka banget saya yang dulunya anti banget sama namanya dapur atau selalu mengeluh kalau disuruh masak malah sekarang jadi semangat buat menantang diri untuk mencoba resep baru. Salah satunya resep ini, ini kalau dulu jaman saya masih alay dan ga suka masak, level kesulitannya menurut saya adalah sangat sulit. Karena cuma orang-orang yang berpengalaman dengan bumbu yang dapat mengerjakannya but everybody’s change and I nailed it! Pasti banyak yang gak percaya terutama ibuk dan bapak saya di rumah (halo ibuk bapak, anakmu sudah pintar masak, nanti tak masakin deh kalau pulang ke Tabanan). Yang mau mencoba membuat ikan mujair nyat-nyat Bali bisa coba resep berikut ini.

Bahan dan harga :
  • 1 kg ikan mujair segar (Rp 37.000)

Bumbu balur ikan :
  • 5 siung bawang putih
  • 1 cm kunyit

Bumbu nyatnyat :
  • 10 siung bawang putih
  • 10 siung bawang merah
  • 5 cabai rawit
  • 1 cm jahe
  • 1 cm kencur
  • 1 cm kunyit
  • 1 cm lengkuas
  • ½ sendok teh ketumbar
  • ¼ sendok teh merica
  • ¼ sendok teh terasi
  • Garam secukupnya
  • Gula pasir secukupnya
  • Minyak goreng

Cara membuat :
  • Bersihkan ikan, buang isi perutnya (pastikan tidak ada sisa)
  • Haluskan bumbu balur ikan, setelah itu balurkan pada ikan biarkan meresap 5 menit.
  • Goreng ikan hingga matang, angkat dan tiriskan
  • Haluskan semua bumbu nyatnyat
  • Tumis bumbu hingga harum, bisa ditambahkan daun salam dan serai yang digeprek (kebetulan saya lupa beli)
  • Jika bumbu sudah wangi dan matang, masukkan ikan yang sudah digoreng tadi
  • Aduk perlahan agar ikan tidak hancur
  • Angkat dan sajikan.


By the way, ikan mujair 1 kg itu hanya dapat 4 ekor saja, dan seperti yang diperkirakan akan ada yang ga dapet. Tapi karena ini awalnya cuma coba-coba dan tidak menyangka ternyata ikan buatan saya ludes tidak tersisa. Maybe next time I will make this dish again, dengan jumlah yang lebih dari kemarin agar tidak ada yang kecewa, hehe… Sajian ini enaknya dimakan dengan plecing kangkung dan saya akan membuat resepnya di postingan selanjutnya.

Friday, March 2, 2018

HOMEMADE CREPES

Pagi ini rasanya rempong sekali, berasa banget feel emak-emaknya. Dari bangun pagi jam 05.30, ngerendam cucian, dan membuatkan sarapan si suami yang konon katanya dia gak bisa makan makanan berat (bukan besi atau paku ya) pagi-pagi plus kemarin malam dia sudah request agar dibuatkan jajan besok pagi. Jadilah saya, istri multitasking ini (hehehe), harus membuatkan jajan untuk menemani kopi paginya hari ini. Buka kulkas bahan yang tersedia cuma telur 1 butir, di ujung meja ada 2 buah toples yang berisi tepung terigu, tepung tapioka, tepung roti dan tepung beras sisa membuat pisang goreng kemarin. Lalu saya ingat, kemarin malam bapak bos baru saja mengantar saja belanja bulanan dan saya membeli bahan-bahan camilan seperti nutrijell, agar-agar, keju dan susu kental manis. Mau diapakan bahan-bahan ini kira-kira, kalau dibuat pancake kayaknya sudah bosan, kalau buat pudding kayaknya gak cocok untuk sarapan. Mau buat nugget pisang, agar bisa dipakai sampai 3 harian, tapi bahan utama pisangnya saya tidak punya. Akhirnya terlintas ide untuk mencoba resep baru, crepes buatan rumah. Sebenarnya adonan crepes yang saya buat ini sama persis dengan adonan pancake, cuma konsistensi adonan crepes sangat cair sedangkan pancake adonannya agak sedikit kental. Ini kali pertama saya mencoba membuat crepes, mungkin ga sesempurna crepes yang dijual di Tiara Dewata, tapi semoga tidak mengecewakan para penyantapnya. Ayo kita mulai membuat crepesnya

Bahan :
  1. Tepung beras 8 sendok makan
  2. Tepung terigu 3 sendok makan
  3. Tepung tapioka 2 sendok makan
  4. Telur ayam 1 butir
  5. Vanili secukupnya
  6. Air secukupnya
  7. Gula pasir 3 sendok makan
  8. Topping : keju dan susu kental manis

Cara membuat :
  1. Campurkan tepung beras, tepung terigu, tepung tapioka.
  2. Masukkan gula pasir, vanili dan telur
  3. Aduk rata
  4. Tambahkan air hingga adonan menjadi encer
  5. Panaskan teflon
  6. Olesi dengan margarin
  7. Tuang adonan pada teflon
  8. Goyang teflon hingga adonan merata (saya ga punya alat untuk meratakan adonan seperti dagang crepes)
  9. Tunggu hinga matang kecoklatan
  10. Balik pada sisi satunya
  11. Setelah matang bisa ditambahkan keju parut dan susu kental manis.
  12. Atau bisa ditambahkan toping lainnya sesuai selera.
  13. Lalu lipat membentuk kipas.

Dari adonan yang saya buat ternyata menghasilkan sekitar 12 pcs crepes, lumayan banyak juga ya. Suami saya pun sampai makan 4 crepes, Novi (adik ipar saya) mengambil 2 pcs untuk sarapan sebelum ke kantor, Mitta (adik ipar saya yang paling kecil) mendapatkan 3 pcs sedangkan saya hanya mencicipi 1 crepes saja, sisanya saya bawa untuk bekal ke klinik. Yang menyenangkan dari memasak itu adalah disaat orang yang kita buatkan masakan menyukainya dan malah meminta untuk dibuatkan lagi.

Monday, February 26, 2018

CAPCAY SOSIS

Cuaca hujan beberapa hari ini membuat kita semua mager ya? Hujan-hujan gerimis mendung gimana gitu (atau jangan-jangan cuma saya saja yang mager). Pengennya guling-guling di kamar tapi apadaya perut laper. Buka kulkas, cuma ada sayur sop yang plastikan harga dua ribuan, sayur hijau dan kawan-kawannya sisa kemarin lusa serta telur ayam yang berjejer rapi di sisi samping pintu kulkas saya, entah di luar Bali apakah sama seperti di sini, dagang-dagang sayur di sini suka membungkus kol, kentang, wortel, seledri, daun bawang dan buncis di satu plastik dengan harga dua ribuan. Mungkin jenis dagangan ini ditujukan untuk sekali masak sayur sup atau capcay, jadi ga perlu beli kol 1 buah besar begitu. Saya termasuk pembeli tersering dari jenis barang dagangan ini, biasanya saya beli ini untuk campuran nasi goreng, mie goreng, capcay, bakwan ataupun yang lain. Ini seperti barang serba guna yang bisa dibuat apa saja. Kali ini saya mau membuat capcay sosis ayam aja deh, dingin-dingin begini memang enak makan yang berkuah. Sekarang saya cukup keluar beli sosis 2 biji saja sebentar di warung sebelah rumah. Lalu segera kita eksekusi bahan-bahannya di dapur.

  1. Bahan dan Harga :
  2. Sayur Sop 1 plastik (Rp 2.000) dan sisa sayuran lainnya yang kalian suka
  3. Telur ayam 1 butir (Rp 1.000)
  4. Sosis Ayam 2 buah (Rp 3.000)
  5. Bawang merah 3 siung
  6. Bawang putih 3 siung
  7. Cabai rawit 2 buah
  8. Garam secukupnya
  9. Merica secukupnya
  10. Masako secukupnya
  11. Air secukupnya
  12. Minyak secukupnya

Cara membuat :

  1. Potong sayur sesuai selera dan cuci bersih
  2. Potong sosis sesuai selera
  3. Haluskan bumbu bawang merah, bawang putih dan cabai rawit.
  4. Tumis bumbu hingga harum
  5. Masukkan telur lalu orak arik
  6. Masukkan sayuran yang sudah dipotong dan dicuci tadi.
  7. Masukkan sosis.
  8. Berikan air secukupnya
  9. Tambahkan garam, merica, dan masako. Koreksi rasa sesuai selera masing-masing.
  10. Angkat dan hidangkan.
Memang enak makan capcay di saat ujan-ujan begini sambil nonton tv bersama suami tercinta.

Saturday, February 24, 2018

PUDING COKELAT STRAWBERRY

Pada hari minggu ini saya bangun pagi-pagi sekali karena harus ke pasar membuatkan masakan yang telah saya janjikan untuk suami saya. Salah satunya saya berjanji membuat dessert kesukaannya, yaitu nutrijell. Kalau membuat nutrijell satu bungkus pasti dihabiskan semuanya oleh suami saya, akhirnya saya pengen bikin sesuatu yang beda, yaitu pudding nutrijell. Sebelumnya saya sudah pernah membuat pudding lapis, namun yang saya buat adalah agar-agar yang notabene gak ada rasa-rasanya tapi cuma manis aja dan teksturnya keras. Sedangkan nutrijell dengan tekstur yang super kenyal, menurut saya kalau dipadukan akan menghasilkan tekstur yang lumayan. Resep ini saya coba-coba sendiri, semoga suami saya suka dengan hasilnya.

Bahan dan Harga :
  1. Nutrijell rasa strawberry 1 bungkus (Rp 3000 )
  2. Nutrijell rasa coklat 1 bungkus (Rp 3000)
  3. Agar-agar warna coklat 1 bungkus (Rp 2500)
  4. Agar-agar warna merah 1 bungkus (Rp 2500)
  5. Gula pasir 800 gr (dibagi 2) (Rp 5000)
  6. Air 8 gelas belimbing (dibagi 2)
Cara membuat :
  1. Pertama saya akan membuat lapisan coklatnya, tuang Nutrijell rasa coklat, agar-agar warna coklat, gula 400 gr dan 500 ml air, aduk hingga mendidih.
  2. Setelah mendidih, tuangkan pada cetakan yang telah dibasahi air sebelumnya.
  3. Diamkan lapisan coklat hingga mengeras (lebih cepat bila dimasukkan ke kulkas)
  4. Buat lapisan kedua, dengan cara yang sama seperti langkah pertama.
  5. Setelah adonan pudding strawberry mendidih, angkat dan tuangkan pada adonan pudding coklat yang sudah mengeras.
  6. Masukkan kembali ke dalam kulkas.
  7. Setelah mengeras, sajikan.
yang coklat sedikit airnya :(
Saat menyajikan bisa ditambah dengan fla, namun karena saya harus buat masakan lain (keburu-buru), jadilah ini dimakan begitu saja. Segini aja udah enak kok, apalagi pas cuaca panas, makan pudding dingin, seger deh.. ayo segera dicoba resep ini. eh, ternyata banyak keluarga yang datang ke rumah hari minggu ini, jadilah ludes ini pudding, keponakan saya si Tisya pun suka, haha...


Sunday, February 18, 2018

SAYUR PECEL

Ini merupakan salah satu sayur favorit saya. Saya pasti selalu mencari sayur pecel jika membeli nasi di dagang langganan di Seminyak. Akhirnya sekarang memutuskan untuk mencoba membuat sendiri dari awal sayur ini, tanpa membeli bumbu jadi, hahaha..(niat banget). Pengen tahu aja reaksi suami yang ga begitu suka sayur, apakah suka sama sayur ini, semoga deh suami saya suka, biar tambah list jenis sayur yang dia suka.

Bahan dan Harga :
  1. Kangkung 1 ikat (Rp 4.000)
  2. Toge 1 bungkus (Rp 2.000)
  3. Kacang tanah ¼ kg (Rp 4.000)
  4. Cabai rawit 5 buah
  5. Gula merah secukupnya
  6. Bawang putih 3 siung
  7. Kencur ¼ buah
  8. Kecap manis secukupnya
  9. Garam secukupnya

Cara membuat :
  1. Potong kangkung, cuci lalu rebus bersama dengan toge yang sudah dicuci sebelumnya.
  2. Rebus hingga layu, dan matang.
  3. Angkat dan tiriskan
  4. Untuk bumbu, goreng kacang tanah dan cabai hingga matang.
  5. Ulek kacang tanah, cabai, bawang putih, kencur, gula merah, dan garam hingga halus
  6. Tambahkan kecap manis, koreksi rasa.
  7. Beri sedikit air, hingga bumbu berbentuk seperti pasta.
  8. Angkat dan sajikan bersama sayur.


Yaa, suami saya pun suka, senangnya masakan kita disukai suami. Jadi tambah semangat buat coba-coba menu baru tiap hari minggu nih, hehe… saya sih berjanji sama suami saya akan membuatkannya masakan yang ‘beda’ dari biasanya tiap hari minggu. Setidaknya main course ada 2 jenis dan 1 dessert. Hahaha…doakan saja ya, semoga itu berjalan lancar, ga anget-anget tai ayam.

ES MANADO/ES SIRSAK

Entah mengapa dinamakan es manado, saya juga gak tahu asal usulnya. Yang saya tahu es ini bahan sirupnya adalah sirsak, dan kebetulan saya kemarin baru saja diberikan 5 buah sirsak oleh ibu saya yang dia petik di kebun belakang rumah di Tabanan. Jadilah saya pulang ke Denpasar membawa sekresek besar sirsak. Karena buah sirsak yang diberikan terlalu banyak, saya mikir mau diapain sirsak segini banyak kasihan juga kalau sampai busuk dan akhirnya dibuang. Kalau dimakan langsung pasti cepet bosen  lalu terlintaslah ide untuk membuat olahan yang berbahan sirsak, agar buahnya tidak terbuang percuma. Begitu search di google, eh ketemu resep ini selain resep es lilin sirsak. Ayolah dicoba saja, karena resepnya gampang banget.

Bahan dan Harga :
  1. Sirsak matang 1 buah (free)
  2. Buah naga 1 kg (Rp 6.000)
  3. Nata de coco 1 pack (Rp 12.000)
  4. Gula pasir secukupnya (tergantung selera)
  5. Air
  6. Es batu

Cara membuat :
  1. Kupas sirsak, hilangkan batunya, campur gula dan blender kasar (boleh diblender halus kalo suka, saya suka yang masih ada tekstur seratnya)
  2. Potong dadu buah naga (isi 1 kg buah naga sekitar 2-3 buah, tapi saya hanya memakai 1 buah besar saja, sisanya disimpan)
  3. Masukkan jus sirsak ke wadah, dibarengi dengan buah naga dan nata de coco
  4. Tambahkan air dan es batu.
  5. Siap di sajikan


tangan pak bos as a model

Enaknya panas-panas begini minum yang asem manis, bikin seger…