I LOVE THOSE RANDOM MEMORIES, SO I PUT IT INTO WORDS

Tuesday, June 6, 2017

MANUSA YADNYA : MEPANDES (POTONG GIGI)

“The Mind Acts Like An Enemy For Those Who Do Not Control It”

Mepandes (metatah) atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Potong Gigi atau Tooth Filling adalah salah satu tahapan upacara Manusa Yadnya yang harus kita lalui sebagai umat Hindu. Metatah sendiri memiliki makna menghilangkan Sad Ripu yang ada di dalam diri seorang manusia. Lalu apakah Sad Ripu tersebut? Sad Ripu merupakan 6 sifat jahat di dalam diri seorang manusia yang dibawa sejak lahir dan akan meningkat seiring bertambahnya usia, terutama di saat akil balig, masa transisi dari anak-anak menjadi manusia dewasa, sifat-sifat ini akan berkecamuk di dalam diri anak tersebut. Metatah sendiri biasanya dilakukan setelah seseorang mencapai akil balig ataupun dilakukan sebelum melangsungkan pernikahan. Biasanya sebelum melakukan ritual ini, orang yang akan metatah dipingit terlebih dahulu selama 3 hari.
saya sebelum prosesi metatah dimulai

Sad Ripu yang digadang-gadang bersifat jahat itu antara lain :

1. Kama : merupakan hawa nafsu yang tidak terkendali
2. Lobha : adalah sifat tamak manusia
3. Krodha : tidak mampunya menahan amarah
4. Madha : keinginan untuk mabuk-mabukan
5.  Moha : keadaan bingung dan kurangnya focus terhadap sesuatu
6.  Matsarya : sifat iri hati terhadap sesama


boleh pamer gigi dong kalo uda selesai
Prosesi menghilangkan Sad Ripu ini dilakukan dengan tahapan orang yang akan dipotong giginya terlebih dahulu sembahyang memohon keselamatan dan kelancaran selama prosesi metatah berlangsung, kemudian orang tersebut ditidurkan dan diminta untuk menggigit batang tebu agar mulut tetap terbuka lalu Sang Sangging (orang yang akan mengikir gigi kita) akan mulai berdoa sebelum mengikir gigi kita. Caranya dilakukan dengan mengikir sedikit bagian gigi taring kita yang dipercaya sebagai perlambang sifat-sifat jahat. Setelah gigi selesai dikikir kita akan diminta untuk berkaca apakah sudah cukup kikirannya, lalu kita akan diminta berkumur yang dimana air kumuran kita itu tidak boleh dibuang sembarangan dan harus ditaruh di dalam klungah (kelapa yang masih muda) kemudian disimpan. Apabila prosesi tersebut telah usai, tahapan selanjutnya adalah mencicipi 6 rasa, yang dimana itu dilambangkan sebagai rasa yang akan kita temui selama perjalanan menjadi seorang manusia dewasa dan kita siap untuk menjalaninya. Sehingga diharapkan kedepannya kita dapat berperilaku baik. Begitulah ulasan singkat yang saya ingat saat saya metatah dulu. Saya sendiri melaksanakan upacara metatah ini setelah wisuda.