I LOVE THOSE RANDOM MEMORIES, SO I PUT IT INTO WORDS

Thursday, September 29, 2016

OBSTETRI & GYNAECOLOGY

“Friends Are Family We Choose For Ourselves”

Inilah Poli yang mana membuat berat badan saya bertambah drastis -ga perlu sebutin berapa kg- ini juga merupakan Poli dimana saya menemukan keluarga baru. So, this is how it began

Tanggal 30 Juli 2016 saya pertama kali bertugas di poli obgyn, poli obgyn RSUD Klungkung itu nyempil sendiri, ga kayak poli lainnya yang berjejer rapi. Tapi untung ga salah poli, kan malu, masa internship di sana kesasar. Saat saya masuk ke dalam, di sana udah ada 3 orang bidan, Bu Wayan-bidan senior, Mbok Dwik-istrinya dr Bayu UGD, Dayu-bidan merangkap SIMMRS. Ya, saya kan baru pertama di sana, saya memperkenalkan diri lah, nanya basa-basi, saat itu yang bertugas dr Ida Bagus Sukadana Sp OG, jadi sebelum beliau datang saya nanya-nanya pasien apa aja yang datang ke Poli Obgyn sekalian untuk inget-inget apa yang dulu sempet dipelajari.
pande-mb dwik-anik-saya-dayu-luhtu-meilani-rama
(kiri ke kanan)-bu wayan di tengah-tengah
Ternyata bukan hanya kami berempat yang bertugas di Poli Obgyn, ada 3 orang adik profesi Ners yang lagi praktek di sana, ada si Luhtu-alias Mumun, Anik-a.k.a Duldul dan Pande (Ners)
(soalnya ada koas yang namanya sama)-yang sering tak berkabar. Sumpah gara-gara mereka poli obgyn jadi super rame, dan kita uda kayak rombongan bebek yang kemana-mana pasti bareng. Beberapa hari di sana adalah 6 orang dik koas UNUD yang masuk dan stase selama 2 minggu di obgyn. Cuma beberapa aja sih yang jadi akrab sama kita kayak Meilani-ternyata pacarnya 1 kantor ama pacar saya, Rama-bayi sehat bugar, dan Nanda-ternyata dia adik sepupu saya yang bahkan baru kenal
:(

Hari-hari disana saya lalui dengan penuh canda tawa, curhat, selfie dan pastinya makan! Kami jadi semakin akrab, kayak ga ada batasan antara internship, perawat, bidan dan koas. Ga terasa sudah 2 minggu kami lewati, memang ya kalau hal-hal menyenangkan pasti terasa cepat berlalu. Meilani,dkk udah harus pindah tempat dari Klungkung ke Bangli deh (emang kalo Obgyn UNUD itu 3 kali stase RS jejaring). Lalu ada deh penggantinya, dek koas baru yaitu Pande-photographer & dagang rujak, Wawan-si bagus Badung, Teddy-yang sering pindah-pindah dan teman-temannya. Trus juga ada Diah & Lisa-adik akbid yang baru beberapa hari kenal saya dan sedih saat saya pindah poli (mereka suka ngintipin saya ke Poli Neuro haha..). Meskipun dek koas datang silih berganti, hobi kami ngerumpi dan makan tetap tidak dapat tergantikan. Oh ya hobi kami buat selfie ga mungkin kami lewatkan, haha..apalagi ada Pande photography, tambah menjadi-jadi deh. Saya cuma 16 hari disana punya banyak banget koleksi foto.
teddy-diah-lisa-anik-luhtu-mb dwik-saya-pande (koas)
(kiri ke kanan)

Eits, kita ga cuma ngerumpi, makan ama foto-foto aja lo gess, tapi disini saya banyak banget belajar. Mulai dari ANC ibu hamil, USG, sampai pemeriksaan dalam. Dokter spesialisnya pun berganti, karena ada 3 orang dokter spesialis Obgyn di RSUD Klungkung dan saya memiliki kesempatan untuk bertemu dengan beliau semua. Banyak hal yang saya pelajari selama disana dan juga saya mendapatkan keluarga baru, hal yang berharga mendapatkan teman yang seperti keluarga sendiri. Terimakasih 16 harinya poli Obgyn <3

Wednesday, September 28, 2016

KULINER BALI : KAKIANG BAKERY

“When It Comes To Sweet, Am I Gonna Be A Saint Or A Sinner?”

Siapa sih yang tidak suka makanan manis, apa ada diantara kalian yang menolak jika diberikan red velvet cake? Saya rasa tidak, tidak seorang pun menolak diberikan kue enak, apalagi saya. Mengapa saya bertanya seperti itu, karena pada postingan kali ini saya akan membahas sebuah kafe di daerah Ubud yang sudah sangat terkenal, mungkin sebagian besar dari kalian sudah pernah ke sana, jadi saya menulis ini untuk kenang-kenangan suatu hari nanti.hehe…Saya memang sudah pernah ke sana beberapa kali bersama teman-teman, tetapi belum pernah bersama pacar saya, makanya saya akan menulisnya kali ini.

Jalan-jalan ini berlangsung tepat tahun lalu, 28 September 2015-bisa diliat di timeline facebook-sebelum abang menjadi super sibuk dengan promosi jabatan dan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke Jakarta. Tahun lalu merupakan tahun jalan-jalan buat kami, kalau sekarang, ya karena keadaan, jadi saya bersenang-senangnya dengan menulis review tempat-tempat yang kami pernah kunjungi saja. Salah satunya Kakiang Bakery yang akan saya ceritakan kali ini.
sumber foto : google
Perjalanan kami mulai pukul 15.00 dari Denpasar yang membutuhkan waktu sekitar 45 menit menuju Ubud. Perjalanan kami agak tersendat karena ada proyek perbaikan jalan, jadilah kami-saya-berselfie ria di jalan.
selfie dulu sambil nunggu jalan
Sesampainya kami di Kakiang Bakery kami sulit mencari parkir karena parkirnya lumayan sempit cuma cukup kira-kira 4 mobil saja, ya sudah pake valet parking aja biar petugasnya yang mikirin parkir dimana. Lalu kami langsung masuk dan melihat ke etalase kue apa saja yang masih available, ternyata semua yang masih ada enak-enak, saya sampai kebingungan mau pilih yang mana, akhirnya pilihan jatuh pada strawberry shortcake dan pilihan abang jatuh pada kue coklat yang bahkan saya lupa namanya. Untuk minuman, kami memilih jus mangga dan jus strawberry. Rata-rata harga cake disini sekitar Rp 25.000,00 per slice nya, untuk minumannya variatif sih harganya mulai Rp 20.000,00an.
selfie sambil nunggu kue datang
Oh ya, selain cake yang dapat dibeli per slice ada menu lain juga, terutama western, seperti pizza, spaghetti dan lainnya. Kami pesan 1 pizza-saya lupa pesan pizza apa-yang harganya sekitar Rp 100.000,00 untuk ukuran medium, jenis pizza yang ditawarkan adalah pizza italia yang rotinya tipis dan crunchy (saya lupa foto pizzanya).

Setelah selesai memilih, kami mencari tempat duduk, untuk mengobrol dan tentu saja selfie! Sebentar saja pesanan kami sudah datang….yummy, selamat makan!!!


Tuesday, September 27, 2016

WISATA BALI : GREEN BOWL BEACH

"The Best View Comes After The Hardest Move"

Ada yang uda pernah kesini belum? Saya sendiri sebagai penduduk Bali tidak tahu kalau ada pantai yang bernama Green Bowl, kalau saja bukan abang yang kakinya gatel pengen jalan-jalan mengajak saya kesini, pasti saya gak tau yang namanya Pantai Green Bowl. Pantai Green Bowl terletak di daerah Ungasan Jimbaran, pantai ini memang berdekatan dengan Pantai Pandawa, namun ternyata pengunjungnya tidak sebanyak pantai Pandawa. Saat saya tiba di sana, masih sedikit terlihat mobil maupun motor yang parkir di parkiran yang masih berkerikil dan belum ditata secara khusus sebagai tempat parkir. Disana juga terdapat satu, ya hanya satu warung yang, menjual makanan dan minuman ringan. Kalau toilet, saya lupa, entah ada atau tidak fasilitas toilet di sana, ya intinya belum terkelola secara maksimal aja pantai ini. Tapi asyiknya disini tidak dipungut biaya masuk alias free entry untuk ke pantai ini.

Awalnya saya berpikir kalau pantai ini kayak pantai-pantai biasanya-maksudnya turun mobil, jalan dikit, nyampe pantai-ternyata saya salah. Dan abang pun sebenarnya tidak tahu bagaimana medan menuju pantai itu, jadi kami asik-asik saja menuju ke sana setelah selesai menonton Ant Man dan pergi ke Mangrove Forest pukul 16.00. Ternyata kami baru sampai di sana pukul 17.00, turun mobil, lihat ke sebelah, pantainya jauh dibawah, lalu kita kesana bagaimana? Tenang saja ada anak tangga yang siap dituruni menuju pantai, nah, ini lah sensasinya, jangan tanya berapa jumlah anak tangga yang saya turuni, karena jangankan menghitung untuk mengobrol saja nafas saya ngos-ngosan. Banyak pengunjung yang saya lihat berhenti sejenak dan duduk di anak tangga sempit yang hanya bisa dilalui oleh 2 orang secara bersamaan.

Usaha penuh perjuangan melawan lutut yang gemetar karena lelah, terbayar setelah sampai di bawah karena kita akan disuguhkan pemandangan cantik. Pantainya masih bersih dan terdapat batu-batu besar berbentuk setengah bola atau mangkok yang ditutupi lumut yang berwarna hijau, mungkin itu asal dari nama pantai Green Bowl ini. Seperti yang saya bilang tadi, pengunjungnya masih sedikit sekali, jadi berasa pantai pribadi..hehehe..


Mulailah kami foto-foto sebelum hari bertambah gelap, kami juga memperkirakan perjalanan naik menuju parkir akan menghabiskan banyak waktu karena saya yang lelet dan cepat lelah.hehe..Setelah kami rasa cukup untuk foto-foto, kami putuskan untuk pulang karena hari sudah mulai malam dan badan sudah terasa lengket setelah seharian berjalan-jalan. 

Tenaga yang masih tersisa kami gunakan untuk mendaki tangga-tangga kecil nan banyak itu-membuat lutut bekas dislokasi menjadi nyeri-dan saya jadi mood swing. Perjalanan yang patut dijadikan pelajaran, sebelum pergi ke suatu tempat ada baiknya bertanya kepada orang yang sudah pernah ke tempat itu sebelumnya, biar ga jadi kayak saya. Tapi overall, pantainya bagus, bersih dan sepi like a private beach, buat yang fisiknya kuat, kalian harus coba kesini, rasakan sensasinya!

Sunday, September 25, 2016

WISATA LOMBOK : GILI TRAWANGAN

"Travel Brings Power And Love Back To Your Life"

Halo semua…apa kabar kalian hari ini? Is it a beautiful day for you? Semoga hari kalian menyenangkan seperti liburan yang saya akan ceritakan kali ini, sebenarnya perjalanan ini saya lakukan tahun lalu, tepatnya Agustus 2015 bersama abang dan adik saya. Padahal kami pagi harinya harus menghadiri acara pernikahan teman kuliahnya abang, dengan terburu-buru kami pergi ke pelabuhan Bangsal siang hari pukul 13.00 setelah selesai makan-makan di kondangan..hahaha..

Perlu waktu 1 jam dari kota Mataram menuju pelabuhan Bangsal, karena bulan Agustus  merupakan high season, pelabuhan Bangsal pun penuh dengan mobil para wisatawan yang ingin berkunjung ke Gili. Do you know? Gili itu bukan hanya ada Gili Trawangan, terdapat dua gili lainnya yaitu Gili Meno dan Gili Air, tapi memang yang paling terkenal adalah Gili Trawangan. Setelah menitipkan mobil di tempat penitipan mobil yang harganya saya lupa berapa, kami lalu membeli tiket untuk menyebrang menggunakan perahu yang dapat mengangkut sekitar 20 orang, harga tiketnya sekitar Rp 25.000,00 per orang. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke Gili Trawangan sekitar 45 menit, sesampainya di sana kita akan disambut tulisan seperti di bawah ini.
welcome to gili trawangan
Saya berencana menginap 1 malam saja di sini, karena besoknya saya sudah harus pulang ke Bali. Ya setidaknya bisa keliling Gili Trawangan sore hari dan foto-foto tentunya. Setelah kami berganti baju di tempat kami menginap, oh ya satu lagi info, tempat menginap kami ga banget. Soalnya itu kesalahan saya yang tidak booking hotel sebelum ke sini, karena nitip adik sepupu yang juga berlibur ke Gili dan berakhirlah kami di tempat tinggal yang ga nyaman akibat semua full booked dengan harga Rp 500.000,00 permalam tapi fasilitas gak banget!!! Yah, maklum high season >.< kali ya akhirnya kami memutuskan untuk menghabiskan sore dengan berjalan-jalan serta menaiki sepeda berkeliling Gili. Sewa sepeda disini Rp 100.000,00 untuk 2 sepeda selama 6 jam, mungkin karena sedang high season semuanya jadi naik harganya. Kami bersepeda menuju Ombak Sunset dan berfoto di ayunan yang berada di tengah laut. Bahkan untuk dapat kesempatan foto harus ngantre!
ayo tebak siapa pasangan ini
tanning sudah di mulai
Setelah puas berfoto-foto dan bersepeda keliling, perut kami mulai protes dan lagi hari sudah semakin gelap, akhirnya kami putuskan untuk putar arah, balik menuju arah pasar malam untuk mencari makan malam. Saya janjian untuk bertemu dengan sepupu saya di salah satu tempat makan di pasar malam itu, akhirnya kami makan malam beramai-ramai. Harga makanan disini masih masuk akal sih Rp 25.000,00 untuk seporsi ayam bakar lengkap dengan nasinya dan Rp 10.000,00 untuk segelas es jeruk. Selesai menyantap makanan, kami mencari dessert, dan pilihan jatuh pada Gili gelato-katanya kalo ga makan Gili gelato belum ke Gili namanya-yang harga per scopenya kalau saya tidak salah ingat sekitar Rp 20.000,00, saya memilih rasa cherry, abang memilih rasa coklat dan adik saya memilih rasa strawberry. Kami menikmati gelato sambil berjalan kaki dan mengobrol, bercanda bersama keluarga memang sangat menyenangkan dimana pun itu.


Keesokan harinya pagi-pagi sekali kami langsung check out dan membeli tiket untuk balik ke Lombok, dan di perjalanan menuju Lombok, saya mabuk laut-not that nasty seasick-cuma pusing dan mual tidak sampai muntah, mungkin karena istirahat kurang dan saya jadi bulan-bulanan abang serta adik saya sampai akhir hayat deh kayaknya. Tapi seasickness saya hilang setelah ditampol pake ikan bakar Nipah yang ada di dekat Pantai Senggigi. Itu seriusan, bikin nagih! Harus dan wajib banget dicoba buat yang liburan ke Lombok. Buat yang pernah liburan ke Lombok, ayo sharing pengalamanmu disini.

Saturday, September 24, 2016

GSS- CSR BALI ZOO UNTUK PANTI ASUHAN GAYATRI WIDYA MANDALA

"Sometimes A Small Thing You Do Can Mean Everything In Another Person’s Life"

Manusia pada dasarnya memiliki sifat yang selalu ingin lebih, lebih kaya, lebih berkuasa, dan lebih segala-galanya dibandingkan yang lain. Pembanding inilah yang menyebabkan kompetisi selalu ada, terlebih kita selalu mencari pembanding yang setingkat diatas kita. Hal itu rasional, bila kita mencari pembanding yang kita anggap tidak ‘selevel’ kompetisi tidak akan muncul, kehidupan tidak akan berputar karena terjadi stagnansi akibat dari tidak adanya inovasi. Tapi pernahkah sesaat kita merenung dan mengingat semua yang Tuhan berikan pada kita? Pernahkah kita bersyukur dan bukan hanya menggerutui apa yang kita tidak miliki? Ya, bersyukur, kata yang sering terucap tapi tak sering diterapkan dalam kehidupan. Dengan rasa syukur, kita akan mengerti dan memahami kehidupan bukan hanya tentang pengejaran harta dan tahta, kehidupan juga perlu berbagi. Berbagi disini tidak melulu tentang berapa rupiah yang kita berikan, kasih sayang, kebahagiaan, kepedulian, pengalaman adalah harta berharga yang dapat kita bagi dengan sesama. Hal-hal kecil yang mungkin kita anggap sepele dan biasa dapat sangat berarti untuk orang lain.

Berbekal keinginan berbagi kepada sesama Gerakan Sadar Sehat (GSS) bekerja sama dengan Bali Zoo mengadakan touring gratis bagi anak-anak Panti Asuhan Gayatri Widya Mandala Tabanan. Acara yang diadakan pada tanggal 24 September 2016 ini berlangsung dari pukul 15.00 hingga 16.30 diikuti sekitar 50 orang anggota Panti Asuhan yang sudah termasuk para pengurus Panti dan 3 orang dari GSS yaitu saya, Kefani dan Bli Gede. Bagi saya yang sudah pernah ke kebun binatang, hal ini mungkin biasa saja, tetapi antusiasme sangat terlihat di wajah anak-anak sejak masuk ke dalam bus yang merupakan bantuan transportasi dari Pemerintah Kabupaten Tabanan. Ini mungkin pertama kalinya mereka berkunjung ke kebun binatang dan melihat secara langsung apa yang biasanya mereka tonton di televisi, sehingga saya dapat melihat kebahagiaan tergambar jelas di sini, hal tersebut membuat cuaca mendung kala itu menjadi tertutupi oleh keceriaan mereka.

Perjalanan kami mulai dari animal show, disini kami disuguhkan atraksi beberapa jenis burung liar seperti Rangkong dan Elang yang lihai menangkap makanan yang diumpankan padanya oleh pawang burung tersebut. Tak lupa diberikan kesempatan kepada pengunjung yang berani untuk merasakan deg-degan bagaimana kita nyaris disambar burung dengan kuku-kukunya yang tajam. Ternyata adik-adik ini sangat pemberani, buktinya banyak yang ingin mencoba.haha…
animal show
deg-degan di'terkam' elang
Hujan rintik-rintik tak menyurutkan langkah-langkah kecil adik-adik ini, ditemani seorang pemandu yang ditugaskan memandu kami mengelilingi dan menjelaskan seluruh satwa yang ada di Bali Zoo ini, mereka tetap asyik berceloteh, berfoto dan tentu saja menyimak setiap penjelasan dari sang pemandu. Kami diajak berkeliling melihat berbagai jenis satwa endemik Indonesia maupun satwa dari luar Indonesia, salah satunya gajah Sumatra, di spot ini kita bisa berfoto bebas dengan si Gajah, kalau ingin memberi makan gajah kita harus membayar Rp 60.000,00, dan terdapat pula fasilitas elephant riding yang kami tidak tahu harganya berapa.

Tidak hanya disitu, keseruan juga terjadi saat memasuki kandang Jacky si Orang Utan yang nakal suka melempari pengujung kalo dia sedang badmood, katanya kita tidak boleh berisik jika dekat-dekat si Jacky, apabila Jacky melempari kita, kita harus jalan menunduk, begitu kata pemandunya.


naughty Jacky
Setelah pindah dari kandang Jacky karena dia sedang moodswing, kami kembali diajak untuk berkeliling, melihat si raja hutan, berbagai macam primata, para hewan bangsa reptil, hingga perjalanan berakhir dengan menyaksikan si Ular Phyton tertidur di kandangnya. 

keceriaan adik-adik Panti Asuhan Gayatri Widya Mandala
Akhirnya touring selesai dengan ditutup ucapan terimakasih kepada pihak Bali Zoo yang telah bersedia bekerja sama dengan GSS memberikan fasilitas ini kepada kami dan berbagi kebahagiaan kepada adik-adik di Panti Asuhan Gayatri Widya Mandala. Saya juga berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan kembali dan semoga Gerakan Sadar Sehat dapat terus berbagi dan melayani sesama.

Tuesday, September 20, 2016

DERMATOLOGY AND VENEREOLOGY

“I Choose To Be Happy Now And Forever”

Jadi pengen nulis kehidupan per-inship-an -diary- setelah menemukan banyak teman dan bahkan jadi keluarga baru di dalam fase ini, salah satunya di Poli Kulit & Kelamin. Makanya buru-buru nulis biar masih fresh ingatannya tentang tingkah konyol selama di Poli haha…biar nanti jadi kenang-kenangan yang abadi, kan lucu aja kalo 3 atau bahkan 10 tahun lagi buka blog dan lihat tulisan ini.

Saya ditugaskan di Poli Kulit & Kelamin RSUD Klungkung selama 2 minggu yaitu dari tanggal 5-19 September 2016, sebenernya tugas di Poli Kulit itu cuma seminggu, tapi karena jadwal saya kebanyakan dipotong libur Galungan dan Kuningan, jadilah diperpanjang. Pas saya masuk pertama kali di Poli Kulit jam 07.45, ada Bu Gung ‘perawat senior-the boss-niang-penonton setia Upin Ipin’, Mb Dewi ‘si cantik-korban bully’, Mb Ngah Rimpen ‘super jail-tempat curhat saya’, trus ada 3 dik koas dari Unizar Mataram, ya saya sapa basa-basilah ya, kan saya yang baru disini. Jam 9 datenglah dr Putu Artana Sp KK, dokternya super baik, teliti banget dokternya, jadi bisa banget nanya-nanya seputar kasus atau bahkan mau konsultasi masalah kulit kita ke dokternya.
dr Putu, Kak Wika, Saya, Mb Dewi, Rini, Nia, Bu Tut Tinggal
(kiri ke kanan)
Bahkan yang bukan tugas di Poli KK ikut fotoan..hehehe
Awalnya ga begitu akrab sama yang ada di Poli Kulit & Kelamin jadi saya lebih banyak diem, tapi mereka ngerti banget karena saya baru disana, diajak ngobrol-ngobrol. Bahkan Bu Gung belum apa-apa uda ngasi nama “Satya” ke saya karena saya mirip ama cucunya yang namanya Satya muka pasaran, trus Mb Dewi ngasi nama “Marsha” karena mirip sama artis siapa gitu..lupa lagi lagi muka pasaran. Sudah lewat beberapa hari saya udah biasa sama para perawat dan petugas di sana. Tapi belum terlalu akrab sama dik koasnya, finally karena dokter spesialisnya rapat akreditasi RS, mau gak mau kami harus saling tolong menolong dalam memeriksa pasien, mulailah saya ngobrol-ngobrol sama mereka, awalnya ngobrol sih tapi ga sering >.<

Karena saya pernah dikasitau ama Mb Ngah Rimpen, kalo saya itu sebenernya orangnya asik, tapi males, terutama males ngomong..haha..tebakannya tepaatt banget. Akhirnya saya jadi mikir, kalo kayak gitu terus, kan saya ga bisa berkembang, brainstorming dan nambah temen, jadi saya putusin saya yang akan memulai percakapan terlebih dahulu (hal yang ga pernah saya lakukan sebelumnya). Akhirnya saya jadi akrab sama satu-satunya koas cowok -Gede, si imut-Nia, kak Ros-Rini. Kami jadi sering diskusi kasus, saya juga merasa muda lagi inget jaman per-koas-an dulu >.< inget-inget rasanya ujian stase…

ada yang fokus selfie, ada yang fokus liatin pintu
Dokter spesialisnya pun asik banget diajak bercanda, jadi kalo ga ada pasien, ramelah poli gara-gara obrolan-obrolan kita. Tapi gak lupa, sharing ilmunya juga keren dokter Putu, saya ngambil 2 tindakan electrocauter (Veruka Vulgaris dan Skin Tag) dibawah pengawasan beliau, serta enukleasi Moluskum Kontagiosum, belum lagi saya nanya-nanya tentang kasus-kasus yang dateng ke Poli. Ketawa, saling ejek, belajar bareng, teman baru dan keluarga baru, banyak banget hal-hal yang saya dapetin di sana selama 2 minggu –tepatnya 1 minggu- sehingga suasana selalu jadi menyenangkan tiap harinya, gak pernah sepi! Oh ya, satu lagi, kami suka foto, kecuali Bu Gung, susah sekali diajak foto >.<
ga papa fotonya ga jelas, yang penting ada Bu Gung

Hari ini tanggal 20 September 2016, saya pindah stase ke Poli THT –sebelahnya kulit banget- dan si Gede, Nia, Rini mereka juga mau pulang ke Lombok, karena ini hari terakhir mereka di stase terakhir sebelum ikut UKMPPD. Semuanya say Good Bye deh…meski uda ga di Poli Kulit, tapi kita semua pasti ga bisa lupain Poli Kulit & Kelamin. Makasi untuk ilmu, candaan, ejekan, dan diskusinya Poli Kulit, buat Gede, Nia, Rini harus sukses UKMPPD nya!!!! See you when I see you guys..

Sunday, September 18, 2016

TANAMAN ANGGREK

“Every Flower Is A Soul Blossoming In Nature”

Pada postingan kali ini saya akan membahas seputar tanaman yang menempati rangking pertama di hati keluarga saya, yaitu Anggrek. Kenapa begitu? Soalnya si Ibu suka banget sama bunga anggrek, trus nular ke bapak. Kalo saya sama adik sih suka-suka aja, hahaha… suka liatnya doang pas berbunga..kalo berkebun saya alergian pernah sih, jadinya bentol-bentol seluruh tubuh kayak kena ulat bulu, dan itu selalu kejadian kalo saya sok-sokan berkebun. Jadi daripada ngerepotin orang karena gatel-gatel, lebih baik saya jadi penikmat aja kan? Hihihi..kan membantu dengan posting bunga-bunganya yang cantik.
salah satu koleksi di rumah
Anggrek yang tergabung dalam Family Orchidaceae memiliki berbagai macam spesies di dunia. Dengan ciri khas bunga yang memiliki beraneka ragam warna, tanaman ini tumbuh subur di tempat yang teduh dengan menempel pada inang (pohon utama) tapi dia bukan parasit, soalnya kan bisa fotosintesis sendiri >.< pake daunya yang ijo panjang itu lo..jadi kalo numpang di tanaman lain itu namanya efifit. Saya ga sempet foto semua koleksi ibu saya, jadi cuma 3 jenis aja yang  ke foto, nanti kalo uda sempet, saya bakalan update postingan ini.

Pernah ga perhatiin bagian batang menuju daun anggrek yang menggelembung gendut, itu ternyata tempat penyimpanan air dan cadangan makanan buat musim paceklik yang disebut sebagai pseudobulb, uda cantik pinter lagi..
Pseudobulb
sumber foto : google
Kegunaan tanaman anggrek antara lain :
1.  Parfum : yang biasanya saya tau wanginya ga pure wangi anggrek, tapi campuran gitu sih.. Kalo pun ada yang pure anggrek pasti mahal banget. Itu bunganya kan yang dipake, bayangin aja berapa ngabisin bunga buat 1 botol parfum.
2.   Holtikultura : nah, ini termasuk ibu saya, yang gemar mengkoleksi anggrek. Buat para kolektor sebanyak apapun udah punya anggrek, kalo ada varietas baru, pasti dicari. Jadi anggrek ini sebenernya sangat memiliki potensi dalam bisnis. Tapi inget, ga semua bisa diperjualbelikan, ada anggrek yang dilindungi dan dilarang diperjualbelikan oleh Negara, contohnya Anggrek Hitam dari Kalimantan.
Anggrek Hitam
sumber foto : google
3.      Makanan : pasti pada heran, anggrek kok dipakai makanan. Sebenernya yang dipakai jadi bahan pelengkap makanan adalah Vanili, karena Vanili termasuk dalam family Orchidaceae.
Vanili
sumber foto : google
4.      Obat herbal : nah kalo yang ini saya belum tau evidence base nya… jadi no comment dulu.


Cara memelihara anggrek itu susah-susah gampang, yang penting jangan kebanyakan air nanti akarnya busuk cukup sekali sehari, trus di taruh ditempat yang teduh, kalo panes sekali nanti kering kusut gitu anggreknya, kan kasian..Oh ya, bunganya juga sering dimakan serangga, kan kesel liat bunga cantik tapi bolong-bolong. Jadi mesti disemprotin pestiside seminggu sekali aja, bisa juga ditambahin pupuk NPK dua kali seminggu. Sekian dulu sharing dari saya, informasinya mungkin kurang lengkap, buat yang lebih berpengalaman dalam bidang per-anggrek-an bisa dibagi ilmunya di comment dibawah.

Thursday, September 15, 2016

PROMOSI KESEHATAN : BINTITAN a.k.a HORDEOLUM

“Siapa Yang Suka Ngintip Nanti Matanya Bintitan”

Kalimat itu kayaknya kalimat warisan ya, mungkin dari nenek moyang pas jaman Palaeolitikum sampe abad 21 ini. Tapi apa bener kalo ngintip bisa langsung mata kita bintitan, hahaha..jangan coba-coba ya buat ngintip apalagi ngintip orang mandi dengan alasan membuktikan kebenaran dari kalimat itu. Yang ada bukan bintitan lagi matanya, tapi jadi memar gara-gara ditabok pake sandal. Kali ini saya bakal bahas tentang bintitan, kalo dalam bahasa medisnya Hordeolum. Sekalian review lagi, biar ga menguap apa yang uda dipelajari. Yuk simak, penjelasannya :

Definisi : merupakan suatu infeksi yang terjadi pada kelenjar minyak yang berada pada kelopak mata. Kelenjar yang terinfeksi adalah kelenjar Meibomian (Hordeolum Internal) atau kelenjar Zeiss dan Moll (Hordeolum Eksternal).
Hordeolum interna
Sumber foto : google

Hordeolum Eksterna
Sumber foto : google

Etiologi (Penyebab) : Bakteri Staphyloccocus Aureus. Biasanya bakteri ini banyak ada di tangan kita, abis pegang uang, pegang pegangan tangga, ya pokoknya pegang apapun. Makanya sebelum makan diwajibkan hukumnya buat cuci tangan, karena tangan itu gudangnya bakteri. Apalagi buat nyentuh mata, tangan kita harus bersih, kalo enggak ya bisa aja si Staphyloccocus Aureus itu nempel di sana.
sumber : google

Penatalaksanaan : 1. Kompres hangat mata yang sakit selama 3-5 hari, ini bisa  meringankan rasa sakit.
2. Pergi kedokter, nanti dikasi antibiotik baik topikal (didaerah yang sakit aja) kayak salp, atau mungkin antibiotik oral (diminum) kayak tablet. Kalo udah ada ‘mata’ atau bintik nanah di ujung hordeolum itu, biasanya akan ditoreh, biar keluar nanahnya.

Setelah dapet penjelasan singkat tentang bintitan, uda tau kan penyebabnya apa? Memang bukan ngintip, tapi nyadar gak kenapa para tetua kita buat mitos kayak gitu. Itu semata-mata buat membentuk moral, ahlak dan kepribadian generasi penerus mereka agar lebih beradab. Mana ada orang beradab ngintipin orang mandi atau ngerekam orang lagi pipis. Jadi moral value dari post kali ini adalah : Jagalah kebersihan jasmani (cuci tangan) dan kebersihan rohani (ahlak yang mulia). Sekian dulu ya gess, see ya on next post...

Monday, September 12, 2016

GSS-PEMERIKSAAN KESEHATAN GRATIS PEMANGKU

“The Best Way To Find Yourself Is To Lose Yourself In The Service Of Others”

Sedikit tertegun dan merenung membaca kalimat diatas, kalimat yang diucapkan salah satu tokoh dunia yang sangat mencintai perdamaian, Mahatma Gandhi. Berkaca pada diri sendiri mungkin jalan yang lebih tepat untuk dilakukan, bertanya, “Apa yang sudah kamu lakukan untuk orang di sekitarmu?” Saya pribadi belum dapat menjawab dengan lantang pertanyaan yang muncul dengan sendirinya di kepala saya. Pertanyaan seperti itu nyatanya tak perlu dijawab, bila melakukannya dengan tulus. Memang, di dunia ini tak ada yang gratis, ketulusan pun tak akan dinilai percuma, tetapi bukan dengan harta ataupun tahta, namun bahagia. Bahagia atas semua anugrah yang Tuhan berikan kepada kita. Hanya ketulusan yang murni mendatangkan kebahagiaan, bila dengan pamrih, masihkah disebut dengan tulus?

Didasari pertanyaan yang sudah terlanjur muncul di kepala, akhirnya saya tahun lalu memutuskan bergabung di salah satu komunitas yang bergerak di bidang kesehatan, karena basic pendidikan saya memang di bidang itu. Diprakarsai oleh teman saya Kefani dan suaminya, komunitas itu bernama GSS (Gerakan Sadar Sehat), merupakan suatu organisasi nirlaba dimana sumber dana diperoleh dari sponsor, donatur atau bahkan dari kantong pendirinya. Jadi organisasi ini murni berbagi kepada sesama tanpa memperhitungkan untung rugi. Mungkin saya join komunitasnya agak telat, karena telah berjalan beberapa bulan dan sudah melakukan berbagai kegiatan sosial. Tapi tak mengapa, lebih baik telat daripada tidak sama sekali. Komunitas ini terdiri dari berbagai macam latar belakang pendidikan, kedokteran, keperawatan, kesehatan masyarakat, bahkan ada juga anak SMA yang ikut tergabung. Luar biasa sekali, bukan?

Saya akan menceritakan pengalaman saya saat pertama kali mengikuti kegiatan sosialnya, yaitu acara pemeriksaan kesehatan gratis bekerjasama dengan Pinandita Sanggraha Nusantara Korwil Bali yang diadakan di salah satu Banjar (RT) di Denpasar. Acara tersebut diadakan tanggal 25 Oktober 2015, tujuan dari acara ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dirinya masing-masing. 

Sasaran kami adalah para pemangku (orang suci) yang telah selesai melaksanakan kegiatan keagamaan hari itu dibalai banjar, namun kami tidak menutup kesempatan bagi warga banjar yang lain untuk memeriksakan dirinya. Disana kami melakukan beberapa pemeriksaan general, seperti timbang berat badan, mengukur tekanan darah dan melakukan pengecekan kadar gula. Memang sarana prasarana belum begitu memadai tetapi semangat berbagi dan melayani sesama oleh teman-teman GSS patut saya acungi jempol.
semua 'pasien' didata dulu
dilakukan pemeriksaan general
pemeriksaan gula darah sewaktu


Awalnya pesimis, berapa jumlah warga yang akan datang, karena tajuk kegiatan kami adalah pemeriksaan, bukan pengobatan. Tapi ternyata dugaan kami salah, antusiasme warga cukup besar, terbukti sekitar kurang lebih 70 warga datang memeriksakan diri. Yang lebih mengejutkan saya, tiba-tiba ada stasiun tv lokal (Bali TV) yang meliput kegiatan kami, hehe…
peliputan oleh Bali TV

Karena hanya saya dan Kefani dokter umum di kegiatan tersebut, jadi kami lah yang bertugas menghandle ‘pasien’ yang telah diperiksa BB, tekanan darah dan kadar gulanya. Disini tugas kami adalah melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan KIE (Konsultasi, Informasi dan Edukasi) mengenai keadaan ‘pasien’ sampai betul-betul paham akan kesehatannya. Acara ini berlangsung sekitar 3 jam, dengan hasil akhir yang memuaskan. Bahagia rasanya dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama bertahun-tahun sekaligus berbagi kepada sesama.
KIE oleh saya >.<

NB : buat yang pengen gabung atau mungkin berniat menjadi donatur bagi kegiatan ini, dapat menghubungi Kefani melalui link facebook yang sudah saya cantumkan.

Mungkin kau memang luar biasa, pendidikanmu sudah tak terkira

Namun apabila kau tak berbagi kepada sesama, kau akan dianggap tiada

Sunday, September 11, 2016

KULINER BALI : WARUNG OKE CANGGU

“I’m On A Seafood Diet-I See Food And I Eat it”

Halo, kali ini saya mau ceritain salah satu tempat makan yang super rame di kunjungi di daerah Pererenan-arah mau ke Canggu,Bali. Bahkan bule-bule suka banget makan di sini. Jadi wajib di coba banget tempat ini. Awalnya kenapa kita sekeluarga mau kesini adalah buat ngerayain ultah si adek yang ke 20. Saat itu sempet bingung mau nyoba tempat makan yang mana lagi..haha.. secara ortu suka ngajak makan di luar sejak saya bukan tanggungan mereka lagi #cieileh ini maksudnya bukan uda merit, tapi uda kerja.

Oh, ya ngomong-ngomong WarungOke ini cocok banget buat dinner, tapi kalo mau lunch juga oke.. tempat parkir mobil luas yang lengkap dengan tukang parkirnya. Begitu masuk kita bakal ngelihat banyak gazebo-gazebo kecil buat tempat makan ala lesehan. Buat yang ga mau ngelepas sepatu, entah malu karena kakinya bau atau takut sepatu/sendalnya dicolong orang, ada kok tempat makan yang bukan lesehan. Kalo saya sih yang mana aja suka, yang penting makanan cepet dateng….
sumber foto : google

Menu di sini beragam banget, ada Seafood, Chinese food dan Indonesian food… Dengan pasti dan super jelas pasti kita milih paket Seafood. Di sini menunya ada yang paketan, ditujukan buat keluarga kayak kami ini. Kalo mau menu pisah-pisah juga ada..untuk harga kalo ga salah kemarin yang paketan buat berempat sekitar 200 ribuan, ga sampe 250 ribu lah. Sedangkan buat yang mau dinner ama bae aja, cukup 100 ribuan, kalo sendirian ya..cukup sekian dan terimakasih ngenesnya
yang fotoin ga fokus >.<

Di paket yang kami pilih ada kerang bakar, udang bakar, sate cumi, ikan bakar, sop ikan, plecing kangkung dan satu bakul nasi serta 4 es teh. Ga sempet fotoin makanannya close up gara-gara uda duluan ngilernya, jadi ga keburu di foto, uda disamber aja. Untung sempet minta tolong fotoin ama waiter disana, tapi masnya gagal fokus, ughh.. Jadi kalo mau liat tempatnya klik linknya aja..Diakhir acara makan-makan kami, di kasi lah kami buah semangka dan melon buat pencuci mulut…aaahh…kenyang deh…


Kayaknya uda cukup segitu aja postingan buat kali ini soalnya ga sempet foto tempatnya jadi ga bisa jabarin lebih banyak :( meski perut saya uda membuncit, tapi tetep harus foto, harap dimaklumi ya. Baru jalan otaknya setelah dikasi makan, jadi baru inget fotoan. Hehe..

Friday, September 9, 2016

WISATA BALI : TIRTA GANGGA

“Water Is The Driving Force Of All Nature”

Oke, sekarang kita menuju ke arah timur Bali yuk, tepatnya di kabupaten Karangasem. Karangasem ga kalah menariknya dengan daerah lain di Bali, banyak tempat wisata di sini kok. Salah satunya Tirta Gangga yang mau saya ceritain di post kali ini. Mungkin udah banyak yang tau tempat ini, mungkin juga banyak yang belom tau.  Semoga bisa nambah referensi buat yang mau ke Bali.

Tirta Gangga sendiri menurut yang saya baca di beberapa tulisan merupakan bekas istana kerajaan, nama Tirta sendiri artinya air dan Gangga merupakan salah satu sungai suci yang ada di India. Perjalanan menuju ke Tirta Gangga yang terletak di Kecamatan Abang, Karangasem dari Denpasar itu memerlukan waktu sekitar 2 jaman lebih. Lumayan jauh sih, tapi buat tempat yang asik dan hasil foto yang bagus, apa sih yang enggak. Padahal habis jaga malam, tidur cuma 4 jam, tapi demi jalan-jalan, sakit kepala pun di abaikan. Hahaha…

Disini sering banget ada pemotretan buat prawedding, jadi bagi yang uda ngebet nikah. Boleh tuh sesi pemotretannya di sini. Waktu bulan Juni 2016, sempet tak lihat harga buat sewa tempat untuk foto prawedding sekitar Rp 500.000, worth it lah ya..Untuk harga tiket masuk wisatawan cuma 10 ribu rupiah per orang, bebas mau berapa lama diem, berapa banyak foto, bisa berenang juga. Lengkap deh pokoknya! Oh ya, kalo laper, ada restoran di depan pintu masuk. Kalo ga mau makan berat, bisa nyemil-nyemil juga, beli cemilannya juga di depan pintu masuk, banyak dagang makanan ringan dan minuman di sana. Begitu masuk ke dalam, terasa hawa dingin menyentuh kulit, segeeerrr… trus mata juga jadi seger disambut ama pemandangan yang luar biasa, pohon-pohon yang rindang serta kolam air yang super besar dengan batu-batu besar tertata rapi sebagai pijakan kalo mau masuk ke dalam kolam atau mau foto-foto di tengah kolam. 

hati-hati nyemplung tante

Diujung timur laut (menurut saya timur laut sih, sorry kalo buta arah) akan akan kolam khusus pemandian, jadi buat yang mau main air atau cebur-ceburan rame-rame di situ, bolehlah sana main.
Tapi karena saya ga bawa baju ganti, jadi ya..ga bisa deh ikut berenang ria (padahal saya emang ga bisa berenang dan phobia ama kedalaman air, soalnya dulu sempet tenggelam pas mau belajar berenang di SMP). Di tengah kolam ada sebuah menara yang terus-terusan mancarin air tiada hentinya #gakpernahlelah jadi keren gitu kalo mau foto-foto. 
dokumentasi dulu

Oh ya, sampe lupa, di kolam itu ada banyak ikan, kayaknya jenis ikan koi deh, ikannya super gendut, seriusan. Kita juga bisa ngasi makan ikannya pake makanan ikan yang kita beli di depan gerbang masuk. Kalo ga salah harganya 3 kantong kecil itu Rp 5.000,00..
ikan-ikan gendut

Gara-gara liat ikan koi gede-gede jadi laper pengen makan dan karena jam uda menunjukkan pukul 13.00, jadi udahan dulu jalan-jalannya, mau balik ke Denpasar dulu..bye bye gess :*