I LOVE THOSE RANDOM MEMORIES, SO I PUT IT INTO WORDS

Thursday, September 21, 2017

TAHAPAN PERNIKAHAN BALI : MEWIDHI WIDANA

“Dear Husband, You Are The Proof That God Answers Prayers”

Sebenarnya saya sempat bingung sebelum menulis postingan ini, yang saya bingungkan sih tanggal pernikahan kami sebenarnya. Hahaha… itu akibat acara yang dilaksanakan dua kali dan karena saudara-saudara yang menyatakan pawiwahan/pernikahan saya itu berlangsung tanggal 21 September dan ‘ngidih’nya tanggal 15 September. Menurut teman yang sudah menikah tanggal 15 September lah hari pernikahan kami karena alasan berikut ini. Yang pertama saat ‘memadik’ tanggal 15 September 2017, dimana saat itu kami berdua sudah menandatangani berkas catatan sipil dan sudah diupacarai untuk mengesahkan status sebagai sepasang suami istri. Sedangkan tanggal 21 September 2017 kami berdua hanya melakukan ‘mewidhi widana’ atau dalam kata lain memperkenalkan anggota baru (istri) kepada leluhur si suami, yang mana si istri tersebut akan meneruskan garis keturunan keluarga. Alhasil tanggal 15 September lah yang akan saya rayakan tiap tahunnya sebagai wedding anniversary.

Oke, sekarang beralih pada upacara tanggal 21 September dimana dari tanggal 15 September saya sudah tinggal bersama suami *ehem*bukan abang lagi panggilannya* jadi kami berdua bersama-sama dalam membantu persiapan untuk tanggal 21 September, meski tidak banyak yang kami perlu bantu karena banten ‘sesajen’ sudah dibeli di GASES Sesetan sedangkan untuk dekorasi dan konsumsi sudah ditangani WO (SuthaArt). Jadilah saya dan mama mertua hanya mengurus gift bagi para tamu yang kondangan nantinya dengan membuat parcel mini. Sedangkan suami saya mengurus foto yang akan dipajang di saat hari H. Karena kesehatan papa mertua dan nenek mertua saya sedikit terganggu saat itu jadilah disela-sela persiapan acara kami harus ke Rumah Sakit. Ditambah juga dengan tamu yang datang satu persatu tiap hari dari tanggal 15 September hingga 20 September karena alasan mereka tidak sempat datang saat tanggal 21 September jadilah mereka mendahului untuk kondangan sehingga kami harus membagi diri dalam mengurus segala sesuatunya.

Pemasangan tenda, tempat snack dan catering dilakukan h-15 jam, dimana acara direncanakan dimulai pada pukul 9 pagi dan MUA (Maharatu Salon) yang saya booking meminta saya untuk bersiap diri pukul setengah 4 pagi, haha..Akhirnya saya mendahului untuk tidur agar dapat bangun pagi keesokan harinya, yang menemani WO dalam beberes sampai jam 1 pagi adalah mama mertua dan nenek mertua saya, hehe..wanita-wanita strong. Dan alarm pun berbunyi menunjukkan pukul 3 pagi, saya dengan mata ngantuk berusaha untuk ke dapur, setelah berhasil membangunkan suami, yang ternyata sudah rame dengan mama, nenek dan mbo tut. Mama mertua saya bilang kalau dirinya hanya dapat tidur 1 jam, sedangkan nenek mertua saya tidak tidur sama sekali. Mereka menyuruh saya untuk makan sedikit sebagai pengganjal perut karena riasan yang nanti saya pakai akan sangat berat dan ketat. Setelah makan kami berdua pun bergegas untuk mandi, tepat setelah selesai mandi tukang riasnya pun datang, tepat waktu sekali. Waktu yang diperlukan untuk membuat riasan agung Bali adalah 2,5 jam.
foto jam setengah 7 pagi, foto by Maharatu

Pukul 07.00 photografer dari Baliline Photography yang akan mendokumentasikan acara kami datang, akhirnya kami melakukan sesi foto-foto terlebih dahulu. Saat waktu menginjak pukul 8 pagi, para tamu-tamu mulai berdatangan, ibu, bapak dan adik saya nampak datang bersama bibi dan paman saya, keluarga suami saya dari Karangasem pun mulai banyak berdatangan. Tiba-tiba acara yang awalnya dijadwalkan mulai pukul 9 pagi menjadi molor, karena Ida Pedanda ‘orang suci’ terlebih dahulu menyelesaikan upacara di daerah Jimbaran, baru kemudian ke tempat kami. Akhirnya acara baru dimulai pukul 12.00 dan selesai pukul 14.00, meskipun begitu saya sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan kelancaran dalam acara kami ini karena tidak adanya halangan yang berat terjadi saat upacara ini dilaksanakan. Ini tentu juga berkat doa dan dukungan dari semua keluarga, kerabat serta teman-teman. Ritual upacara memang semua telah terlewati dengan baik, kini kami tinggal mempersiapkan acara resepsi yang akan diadakan pada tanggal 30 September 2017. Kami mohon doakan acara resepsi kami berjalan dengan lancar seperti acara-acara sebelumnya ya reader… 

Beberapa hasil jepretan dari Baliline Photography, recommended deh Bli fotografernya, full day jepret dengan harga terjangkau. Hasil foto langsung bisa diterima 2 hari setelahnya dengan yang sudah diedit.
mitta, mama, saya,suami,bapak, opi
*eh ada dua opi sekarang di rumah

bapak, dek ita, saya, suami, ibuk




sungkeman ke mertua dulu

suami kepo liat istrinya ketawa-ketawa

5 comments:

  1. Selamat menempuh hidup baru opi. Semoga berbahagia selalu ��

    ReplyDelete
  2. Hahaha aku kepo karena ga ngerti jd anak gaul mainannya instagram wkwkk

    ReplyDelete
    Replies
    1. bapak maksudnya gimana? saya gagal paham ama komen bapak

      Delete