I LOVE THOSE RANDOM MEMORIES, SO I PUT IT INTO WORDS

Wednesday, January 24, 2018

DUA KALI GAGAL MEMBUAT REKENING TABUNGAN


Kali ini saya mau menceritakan pengalaman saya baru-baru ini, mengenai pembukaan rekening baru di bank X. Sebetulnya saya sudah memiliki rekening di bank lain tapi karena dulu sempet diskusi sama suami jika bisa bikin tabungan berencana aja. Jadi sistemnya itu auto debet, atau kepotong tiap bulan dari rekening kita dan di simpen sama banknya selama berapa bulan atau tahun dari perencanaan awal tabungan berencana kita. Misal kita berniat untuk membuat tabungan berencana selama setahun dengan nilai uang yang didebet setiap bulannya adalah Rp 500.000,00 maka tiap bulan uang kita terpotong sejumlah itu hingga 12 bulan berikutnya baru kita akan  mendapatkan uang kita kembali sejumlah akumulasinya Rp 6.000.000,00. Untuk suku bunga, jujur saya kurang tahu, jadi lebih baik bertanya pada customer service bank masing-masing. Oke, penjelasan sekilasnya segitu dulu, kembali lagi pada cerita saya yang akhirnya berangkat membuat tabungan, tapi saya tidak membuat tabungan berencana, ini semacam tabungan yang dimana saya berjanji untuk tidak mengutak-atiknya. Hahaha..semoga ini bukan sekedar wacana belaka.

Nah, berbekal KTP dan uang Rp 500.000,00 akhirnya saya mendatangi kantor cabang bank X di dekat klinik tempat saya bekerja. Setelah saya sampai disana, saya di sambut oleh security yang menanyakan maksud dan tujuan saya datang ke bank. Saya langsung menjawab dengan cepat, saya datang untuk membuka rekening baru. Akhirnya dengan lantang dan fasih si bapak security menjawab, “Untuk membuat rekening baru diperlukan KTP denpasar atau badung, dengan setoran minimal Rp 500.000,00. Jika tidak memiliki KTP denpasar atau badung, bisa dilampirkan KITAS/KIPEM/surat keterangan bekerja. Apa ibu sudah memiliki persyaratan tersebut?” Wow, saya sampai bengong sebentar dengerinnya. Saya kemudian bertanya, KTP saya tabanan tapi saya sudah menikah dan tinggal di denpasar tetapi belum mengurus KTP baru, apa boleh pakai KTP lama. Bapak security pun bilang harus ada surat keterangan bekerja pada kasus saya. Okelah, saya langsung berterimakasih dan pamit pergi,karena saya belum minta surat keterangan bekerja di klinik. Si bapak security mengingatkan saya untuk memfoto syarat-syarat yang diperlukan, tapi saya bilang ga usah pak, saya inget kok.

Beberapa hari kemudian saya meminta surat keterangan di klinik tempat saya bekerja, Prasta, orang yang ngurusin semua tentang klinik, bilang tintanya habis, jadi mesti print di luar, kebetulan banget flashdisk saya hilang entah kemana(hiks), jadilah si Prasta bingung cari arsip yang dulu sudah dibuat. Akhirnya ketemu juga arsipnya lalu dicap lah oleh Prasta tanpa ba bi bu dia memberikan surat keterangan bekerja itu ke saya, kemudian saya juga langsung memasukkannya ke dalam map dengan cepat karena saya memang berniat untuk segera membuka rekening tabungan di siang hari itu juga. Setibanya di bank yang saya tuju, saya langsung mengambil nomor antrean ke customer service daan ternyata antreannya panjang juga. Saya putuskan untuk menunggu sambil mengisi isian form yang lumayan banyak meski perut sudah keroncongan saya tahan aja. Tibalah giliran saya, saya keluarkan semua persyaratan yang sudah saya bawa, mbak customer service juga segera memproses pengajuan pembuatan rekening baru saya. Di pertengahan jalan proses, mbak customer service nya nyeletuk, ini kok nama di surat keterangan kerjanya beda dengan KTP dan isian form. Seketika saya kaget, lalu saya liat, ya ampun itu arsipnya dokter gigi kok malah dikasi ke saya sama Prasta, hahaha… customer service nya pun akhirnya tidak dapat memproses pengajuan pembukaan rekening tabungan saya karena saya harus mengganti surat keterangan kerja ‘palsu’ itu. Yah, gagal lagi untuk kedua kalinya buat rekening tabungan. Salah saya juga sih gak lihat dengan teliti nama yang tercantum di surat keterangan kerja itu.

Dua hari kemudian, barulah saya mendapatkan surat keterangan kerja saya yang ‘asli’ dan saya pergi ke kantor cabang Bank X yang berbeda dengan yang sebelum-sebelumnya, saya membuatnya sebelum saya berangkat ke klinik. Jadi saya berangkat pagi-pagi agar dapat antrean pertama di bank dan bisa segera selesai karena setelah itu saya harus kerja di klinik. Syukurnya, meski tidak mendapat nomor antrean pertama, tapi saya mendapat antrean kedua yang ternyata proses pembuatan rekening tabungan baru cepat juga, atm nya juga langsung jadi di hari itu, asal kita sudah melengkapi semua syarat-syaratnya. Prosesnya hanya memerlukan waktu sekitar 30 menitan, akhirnya  rekening tabungan baru saya jadi juga, semoga dengan ini saya jadi rajin menabung ya. Hehehe…

Sunday, January 14, 2018

LUMPIA ULANG TAHUN

Kebetulan karena hari ini ulang tahun suami saya yang bertepatan dengan hari minggu, akhirnya saya memutuskan untuk membuatkan sesuatu untuknya. Karena suami saya sangat menyukai Lumpia dengan saos kacang kental ditaburi potongan cabe hijau yang biasa dia beli di Lapangan Puputan Denpasar. Jadilah saya berniat membuatkannya lumpia ulang tahun tapi tanpa saos kacang, saya bangun pagi kemudian langsung pergi ke pasar di depan rumah untuk membeli bahan-bahan lumpia sebagai berikut.

Bahan dan Harga :

  1. Kulit lumpia (Rp 4.000)
  2. Toge 2 bungkus (Rp 4.000)
  3. Sayur sop 1 bungkus (Rp 2.000)
  4. Daging ayam ¼ kg (Rp 5.000)
  5. Bawang merah 5 siung
  6. Bawang putih 5 siung
  7. Cabai rawit 3 buah
  8. Masako 1 bungkus (Rp 500)
  9. Garam secukupnya
  10. Merica bubuk secukupnya
  11. Telur 1 butir (Rp 1000)
  12. Minyak goreng (Rp 7.000)


Cara membuat isian :
  1. Haluskan bawang putih, bawang merah dan cabai, lalu tumis hingga harum
  2. Bahan yang ada di sayur sop (biasanya isi wortel, kol, seledri, kentang dan daun bawang), potong kecil-kecil daging ayam, wortel, kol dan daun bawang. Lalu tumis bersama bumbu halus tadi, tambahkan garam, merica dan masako. Tumis hingga layu, koreksi rasa.
  3. Setelah layu, siapkan kulit lumpia, isi sekitar 1 sendok makan full, kemudian lipat seperti amplop, rekatkan dengan putih telur.
  4. Goreng dalam minyak yang sudah dipanaskan, hingga berwarna keemasan.
  5. Angkat, tiriskan, hias dan sajikan.


Karena saya tidak sempat membeli kacang tanah untuk bumbunya, jadilah saya hias menggunakan saos saja. Hehehe….


Happy birthday suamiku, semangat skripsiannya!!! Love you !!!!