I LOVE THOSE RANDOM MEMORIES, SO I PUT IT INTO WORDS

Tuesday, May 8, 2018

CERITA KONDANGAN KE TANGERANG

Yuhuu, excited banget rasanya bentar lagi mau ke Jakarta liat suami, semenjak suami selesai tugas belajar dan dapet liburan kurang lebih 2 bulan dan 2 bulan itulah baru ngerasain gimana rasanya tiap hari bareng suami, masakin suami tiap hari, berantem masalah rumah tangga dan yang lainnya. Trus, tiba-tiba surat penempatan keluar, buyar deh semua balik lagi ke masa-masa long distance marriage. Nah, karena awal bulan lalu suami masih di Bali, bulan ini saya yang akan mengunjunginya ke Jakarta sambil menjalankan program, hehe.. kunjungan kali ini gak cuma semata-mata buat program ataupun jalan-jalan, tapi sebenernya saya dan suami mau kondangan ke acara nikahan teman baik suami saya selama kuliah D3 di STAN. Waktu acara nikahan kami yang digelar di Bali, mereka berdua dateng dari Jakarta, jadi ini giliran saya yang dateng ke Jakarta untuk menghadiri acara mereka. Sebenernya lokasi acaranya gak di Jakarta sih tapi lebih tepatnya di Tangerang. Jadi rencananya saya akan berangkat ke Jakarta hari Kamis tanggal 3 Mei 2018 menggunakan pesawat malam, soalnya suami saya cuma bisa jemput pas malam hari karena itu masih hari kerja. Kemudian tanggal 4 Mei 2018 sore harinya selepas suami saya pulang kerja kami berencana untuk menginap di Istana Nelayan Hotel yang merupakan tempat diselenggarakannya akad dan resepsi pernikahan.

Sekarang yang jadi permasalahan adalah make up, fyi, saya ini masih awam banget sama yang namanya make up, belum ada niatan untuk belajar, hiks, harusnya uda mulai belajar dari jaman dulu jadinya pas emak-emak kayak sekarang yang kondangannya mulai banyak gak perlu rempong mikirin cari MUA. But thanks to technologies, I found an affordable MUA based in Tangerang via Instagram, which is @yasmintouch. Sesudah saya lihat IG dan sebelumnya saya sudah bandingkan harganya dengan MUA lainnya sih, ini yang paling affordable dan free ongkos untuk area Tangerang, waahhh…langsung saja saya chat untuk booking. Saya booking untuk tanggal 5 Mei 2018 jam 07.30 mulai di make up karena acara akadnya mulai pukul 08.30-09.00, cukup lah satu jam saja, kan saya bukan make up untuk nikahan. Pas hari H, eh mba MUA nya nyasar ke tempat lain, soalnya nama tempatnya sama Istana Nelayan, tapi ternyata beda lokasi, salah saya juga gak bilang Hotel Istana Nelayan yang di Jatake jadinya mba MUA nya nyasar ke Cikokol hehe..Tapi untung mbanya baik banget (ga pake acara marah-marah) dan dia berangkatnya pagi, jadi cepet bisa nyamperin ke tempat saya tanpa kena macet.

Ini loh hasil saya make up, make upnya awet, ga luntur dan ga berminyak sama sekali. Buat yang mau make up di daerah Tangerang, bisa nih dijadikan referensi MUA. Make up nya tahan lama banget, ini aja ga pakai retouch buat nonton film Avengers Infinity Wars sampai jam 10 malem [sorry fotonya pas nonton di Summarecon Mall ada di Hp suami dan lupa minta :( ].


Friday, April 27, 2018

NURANI ITU (MASIH) ADA


Postingan ini saya buat atas request teman saya, saat saya asik chat-chatan di grup karena saya dilanda kebosanan saat jaga klinik akibat sepinya pasien. Teman saya bertanya, “Kamu pernah gak nemu pengalaman unik dengan pasien saat jaga?” Seketika itu saya langsung teringat dengan kejadian kira-kira 5 bulan yang lalu dimana saat itu saya sedang off jaga di klinik KUNTI MEDIKA, saat beres-beres di rumah saya ingin mengambil charger Hp yang biasa saya letakan di dalam tas ransel yang selalu saya bawa saat pergi bekerja. Namun saya tidak dapat menemukan charger itu di dalam tas saya, kemudian saya mencari di sekeliling kamar, nihil. Oke, saya kembali mengingat kapan terakhir saya men-charge Hp saya, dan itu adalah kemarin sorenya saat saya jaga sore di klinik KUNTI MEDIKA, berarti saya lupa untuk mencabut charger Hp saya dan masih tertinggal di klinik itu. Haduh, saya males banget sebenarnya untuk bolak balik hanya demi mengambil charger Hp, tapi kalau tidak saya ambil, Hp saya akan mati sampai besok dong! Akhirnya setelah melalui berbagai pertimbangan, saya memutuskan untuk mengambil charger saja, daripada suami marah-marah gara-gara Hp saya mati, ya kan? Jarak lumayan jauh Denpasar-Seminyak itu yang sebenarnya membuat saya malas. Apalagi kalau ditambah kemacetan jalanan saat siang hari,hmm..

Hari itu harusnya yang berjaga pagi adalah para pemilik kliniknya, pemilik klinik adalah seorang perawat dan juga seorang dokter. Saat saya tiba di klinik ternyata mereka sedang sibuk mengurus surat perpanjangan kontrak bangunan klinik dengan si pemilik bangunan, akhirnya saya masuk dan menyapa mereka yang sedang sibuk dan kemudian mengambil charger saya. Mereka bertanya kenapa saya datangnya jauh lebih awal dari jadwal? Yup, saya dijadwalkan jaga sore di sana hari itu, saya lalu menunjukkan charger yang saya ambil, mereka tertawa. Karena saya tiba di klinik sekitar pukul 12.30 dimana udara di luar panas sekali, jadilah saya menumpang ngadem di klinik sekitar 1 jam-an. Kemudian saya berpikir, kenapa saya tidak diam disini saja sambil menunggu jam jaga saya yang mulai pukul 15.00, daripada bolak balik pulang, udah capek panas lagi. Akhirnya saya memutuskan untuk menunggu jam jaga di klinik saja. Hingga mendekati saat pergantian shift, petugas shift sebelumnya sudah pulang namun perawat yang akan berjaga bersama saya belum muncul juga, saya menunggu perawatnya sambil menonton tv kabel tiba-tiba muncullah dua orang laki-laki mengendarai satu motor sport, kemudian salah satu dari mereka  masuk dan berkata,

“Bisa tolong dibersihin luka gak?”

“Oh,ya bawa masuk saja langsung” jawab saya

Setelah melakukan anamnesis singkat dan mnegecek tanda-tanda vital, akhirnya saya rawat luka sendirian tanpa ditemani perawat. Luka di badan pasien cukup banyak, di dominasi luka lecet dan saya yakin itu luka karena kecelakaan lalu lintas, mungkin dia terseret motor yang ia kendarai, karena luka terparah hanya pada satu sisi tubuh saja. Akhirnya saya mengerjakan perawatan luka sambil mengobrol-ngobrol dan menanyakan kronologis kecelakaan dengan pasien, pasien menceritakan kalau dia tadi baru saja dari kosan temannya dan sedang dalam perjalanan menuju kosannya dimana kecelakaan itu terjadi. Dia merantau dari kampungnya yang ada di daerah Bali Utara untuk mencoba peruntungan sebagai pegawai lepasan di sebuah Hotel di daerah Seminyak dan dia baru bekerja 1 bulan di Seminyak. Lalu saya bertanya siapa orang yang menolongnya dan membawanya ke klinik ini, dia bilang ga kenal, orang itu hanya spontan saja membawanya ke klinik saat dilihat dirinya terkapar di jalan. Kemudian saya bertanya pada si penolong yang awalnya duduk di ruang tunggu masuk ke ruang periksa, saya cross check kronologi kecelakaannya, dia pun tidak tahu karena si korban sudah terkapar begitu saja dijalan, dia berkata dia hanya kebetulan saja lewat dan merasa kasihan dengan si pasien yang terkapar di jalan, jadi langsung dia ajak ke sini. Saya basa basi menanyakan asal si penolong sambil tetap merawat luka pasien, ternyata si penolong merupakan perantau dari pulau sebelah. Selesai memberikan obat dan merawat luka (untungnya cuma luka lecet dan tidak terdapat tanda-tanda patah tulang ataupun yang lainnya), si pasien menanyakan apakah saya bawa charger, karena dia ingin menelpon temannya untuk meminta di jemput. Saya berikan charger saya kemudian, dia mulai menghubungi temannya, tapi sayang, temannya sedang sibuk di tempat kerja. Si pasien kemudian berkata pelan pada saya, 

“Maaf dok, saya sedang gak bawa dompet, nanti saya ambil uang ke kos dulu”

“Oh, iya, gapapa, besok dibayar juga gak papa” jawab saya

Si pasien sendiri tidak memiliki jaminan kesehatan apapun untuk dirinya, sehingga termasuk dalam pasien umum. Kemudian si penolong tadi masuk ke dalam klinik (saat proses merawat luka orang yang menolong si pasien keluar, mungkin untuk membeli minum atau apalah, saya juga tidak tau), si pasien mengucapkan terimakasih karena sudah diantar ke klinik dan dia sekarang dia menunggu temannya selesai bekerja untuk menjemputnya. Si penolong kemudian melirik di atas meja, saya sedang menulis data di buku register, dia langsung bertanya, 

“Berapa biayanya dok?”

Saya jawab sesuai dengan nominal ketentuan yang ditetapkan oleh klinik, tanpa basa basi kemudian di keluar membuka sadel motor dan langsung membayar sesuai nominal yang saya katakan sebelumnya, dimana sebelum itu dia sudah di larang oleh pasien agar tidak membayar biaya perawatannya. Tetapi si penolong bersikeras membayar, akhirnya si pasien menangis terharu, saya sendiri juga merasa kagum pada kebaikan hati si penolong. Setelah itu si pasien memeluk penolongnya dan mengucapkan terimakasih. Si penolong kemudian berkata, “Namanya kita di jalan, kita tidak tau apa yang bakal terjadi. Sama-sama harus saling tolong lah” sambil tersenyum. Diluar isu SARA dan saling sindir ataupun saling benci antar ras tau agama yang berbeda, saya melihat secara nyata inilah Indonesia yang sesungguhnya. Toleransi, tolong menolong tidak peduli apapun agama kita, apakah kita saling mengenal atau tidak, saya yakin semua agama mengajarkan umatnya untuk menolong orang yang sedang mengalami kesusahan, karena saya percaya kita masih punya hati nurani.
sumber foto :google

Saturday, March 17, 2018

NYEPI CAKA 1940


“Om Swastiastu”
“Rahajeng Nyanggra Rahina Nyepi Caka 1940”
“Dumogi sareng sami polih kerahayuan ring jagate puniki”

(Selamat menyambut hari raya Nyepi caka 1940, semoga kita semua diberikan keselamatan di dunia ini).

Tak terasa waktu cepat berlalu dan kita akan segera memasuki tahun yang baru lagi (menurut Hindu), dimana hal ini kita peringati sebagai hari raya Nyepi, Nyepi sendiri berasal dari kata sepi yang berarti sunyi. Pada saat hari raya Nyepi, kami umat Hindu memohon kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar beliau menyucikan Bhuana Agung (alam semesta) serta Bhuana Alit (manusia) sehingga dapat tercapai suatu keharmonisan antara manusia dengan alam semesta nantinya. Sebelum hari raya Nyepi tiba terdapat beberapa rangkaian upacara yang mengawalinya yaitu Melasti, Mecaru dan Pengrupukan. Upacara Melasti adalah saat dimana kami umat hindu membawa benda-benda suci yang berada di Pura menuju ke laut yang bertujuan untuk menyucikan benda suci tersebut, biasanya upacara Melasti ini dilaksanakan seminggu atau beberapa hari sebelum Nyepi. Kemudian upacara Mecaru biasanya dilaksanakan sehari sebelum Nyepi, pada saat Tilem Kesanga (bulan mati sehari sebelum Nyepi), upacara ini ditujukan untuk para Bhuta Kala (roh-roh jahat) agar mereka tidak mengganggu umat manusia. Setelah selesai Mecaru dilanjutkan dengan acara Pengrupukan. Nah, ini merupakan salah satu daya tarik wisata di Bali, Ogoh-Ogoh, patung berwujud raksasa menyeramkan yang merupakan simbol dari Bhuta Kala ini hanya akan dibuat menjelang hari raya Nyepi kemudian akan diarak keliling desa pada saat Pengrupukan dan berakhir di Setra (pemakaman) desa setempat. Pengrupukan ini sendiri bermakna menggiring para Bhuta Kala dari kediaman warga agar menuju Setra untuk kemudian dibakar di sana, sehingga tidak mengganggu ketentraman umat manusia.
salah satu ogoh-ogoh di desa Beraban tahun lalu
gadis gadis cantik berkumpul haha
Puncak acara Nyepi dilakukan keesokan harinya, pada hari ini seluruh umat Hindu diharapkan dapat melaksanakan Catur Brata Penyepian yang merupakan empat hal yang harus dihindari saat Nyepi, yaitu :
  • Amati Geni : tidak menyalakan api dalam bentuk apapun
  • Amati Karya : tidak melakukan pekerjaan
  • Amati Lelanguan : tidak berfoya-foya (mabuk-mabukan)
  • Amati Lelungan : tidak bepergian

Pada saat Nyepi ini diharapkan kita dapat melakukan tapa, brata, yoga, semadhi, sehingga kita pribadi dapat mempersiapkan diri untuk memulai tahun yang baru ini dengan lebih baik lagi.

Sehari setelah nyepi, pada pukul 06.00, menyalakan lampu dan aktivitas lainnya sudah dapat dimulai seperti biasa, hari ini disebut dengan Ngembak Geni. Ngembak Geni berasal dari kata Ngembak yang berarti bebas dan Geni yang berarti api, dimana diartikan sebagai hari awal kita memulai melakukan aktivitas seperti menyalakan lampu, berkendara, memasak ataupun yang lainnya. Pada hari ini juga terdapat tradisi yang sangat unik di salah satu desa di Bali, tepatnya di Sesetan yang dikenal dengan tradisi Omed-omedan. Omed-omedan sendiri berarti tarik-menarik, tradisi omed-omedan ini merupakan tradisi yang sudah ada sejak lama, proses dari tradisi ini dilakukan dengan cara memisahkan para pemuda dan pemudi dalam dua kelompok besar, kemudian secara bergiliran mereka akan berciuman satu persatu antara pemuda dan pemudi yang disertai dengan guyuran air.

Mungkin orang-orang yang berasal dari luar Bali atau para wisatawan tahunya kalau saat Nyepi itu Bandara Internasional Ngurah Rai akan ditutup selama 24 jam dan Bali akan gelap gulita (yang lebih dikenal dengan Silent Day) karena tidak akan ada warga yang menyalakan lampu ataupun aktivitas berkendara (terkecuali untuk kondisi khusus). Makna Nyepi sendiri, menurut saya tidak hanya sebatas memandang bintang di langit yang nampak jelas karena semua lampu padam atau bermain di jalan raya karena jalanan lengang akibat tidak ada kendaraan yang beroperasi. Entah sama atau tidak, Nyepi sendiri menjadi sangat bermakna dimana saat itu, hari itu, saya bisa mulai menggali ingatan setahun ke belakang, apa yang telah saya perbuat, apa yang telah saya capai dan apa yang belum saya capai. Sudahkah saya menjadi pribadi yang lebih baik dari tahun sebelumnya? Atau malah saya bertambah buruk dari tahun sebelumnya. Hari inilah yang saya gunakan untuk merenung dan memikirkan apa yang harus saya lakukan untuk memperbaiki diri setahun ke depan. Di hari ini pula saya memohon agar selalu diberikan perlindungan dan tuntunan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam setiap langkah kita pada hari-hari berikutnya. Apapun makna hari raya Nyepi bagi pribadi kita masing-masing, saya berharap kita semua selalu diberikan kesehatan dan kelancaran dalam menjalani kehidupan ini.

“Om Shanti, Shanti, Shanti Om”


Tuesday, March 6, 2018

IKAN MUJAIR NYAT NYAT KHAS BALI


Baru banget sempet nulis postingan ini, padahal biasanya setelah masak dan beberes rumah selalu sempat buat mengetik atau setidaknya bikin draft postingan selanjutnya. Ini malah keteteran (gaya banget kayak blogger professional aja, hehe) soalnya minggu sore diajak keluar ngedate sama suami nonton Red Sparrow, jadi gak bisa bikin draft postingan deh. Yah karena sekarang saya menjadikan blogging jadi hobi utama saya, paket komplit soalnya bisa membaca menulis dan bersosial media. Kalau ditanya nanti pas wawancara, hobi saya apa, saya akan bilang dengan mantap, my hobby is blogging sir. And if they asked me, why you got a few viewer? (in case they’ve checked my blog) *sedih kalo liat viewer*. Ya, kan hobi dilakukan kalau ada waktu luang pak/bu, jadi saya ga rutin update blog atau comment blog orang lain, jadilah viewer saya sedikit, hiks. Ya sudahlah jangan ngomongin itu lagi, ayo beralih ke hobi saya yang kedua yaitu masak, hahaha.. ga nyangka banget saya yang dulunya anti banget sama namanya dapur atau selalu mengeluh kalau disuruh masak malah sekarang jadi semangat buat menantang diri untuk mencoba resep baru. Salah satunya resep ini, ini kalau dulu jaman saya masih alay dan ga suka masak, level kesulitannya menurut saya adalah sangat sulit. Karena cuma orang-orang yang berpengalaman dengan bumbu yang dapat mengerjakannya but everybody’s change and I nailed it! Pasti banyak yang gak percaya terutama ibuk dan bapak saya di rumah (halo ibuk bapak, anakmu sudah pintar masak, nanti tak masakin deh kalau pulang ke Tabanan). Yang mau mencoba membuat ikan mujair nyat-nyat Bali bisa coba resep berikut ini.

Bahan dan harga :
  • 1 kg ikan mujair segar (Rp 37.000)

Bumbu balur ikan :
  • 5 siung bawang putih
  • 1 cm kunyit

Bumbu nyatnyat :
  • 10 siung bawang putih
  • 10 siung bawang merah
  • 5 cabai rawit
  • 1 cm jahe
  • 1 cm kencur
  • 1 cm kunyit
  • 1 cm lengkuas
  • ½ sendok teh ketumbar
  • ¼ sendok teh merica
  • ¼ sendok teh terasi
  • Garam secukupnya
  • Gula pasir secukupnya
  • Minyak goreng

Cara membuat :
  • Bersihkan ikan, buang isi perutnya (pastikan tidak ada sisa)
  • Haluskan bumbu balur ikan, setelah itu balurkan pada ikan biarkan meresap 5 menit.
  • Goreng ikan hingga matang, angkat dan tiriskan
  • Haluskan semua bumbu nyatnyat
  • Tumis bumbu hingga harum, bisa ditambahkan daun salam dan serai yang digeprek (kebetulan saya lupa beli)
  • Jika bumbu sudah wangi dan matang, masukkan ikan yang sudah digoreng tadi
  • Aduk perlahan agar ikan tidak hancur
  • Angkat dan sajikan.


By the way, ikan mujair 1 kg itu hanya dapat 4 ekor saja, dan seperti yang diperkirakan akan ada yang ga dapet. Tapi karena ini awalnya cuma coba-coba dan tidak menyangka ternyata ikan buatan saya ludes tidak tersisa. Maybe next time I will make this dish again, dengan jumlah yang lebih dari kemarin agar tidak ada yang kecewa, hehe… Sajian ini enaknya dimakan dengan plecing kangkung dan saya akan membuat resepnya di postingan selanjutnya.

Friday, March 2, 2018

HOMEMADE CREPES

Pagi ini rasanya rempong sekali, berasa banget feel emak-emaknya. Dari bangun pagi jam 05.30, ngerendam cucian, dan membuatkan sarapan si suami yang konon katanya dia gak bisa makan makanan berat (bukan besi atau paku ya) pagi-pagi plus kemarin malam dia sudah request agar dibuatkan jajan besok pagi. Jadilah saya, istri multitasking ini (hehehe), harus membuatkan jajan untuk menemani kopi paginya hari ini. Buka kulkas bahan yang tersedia cuma telur 1 butir, di ujung meja ada 2 buah toples yang berisi tepung terigu, tepung tapioka, tepung roti dan tepung beras sisa membuat pisang goreng kemarin. Lalu saya ingat, kemarin malam bapak bos baru saja mengantar saja belanja bulanan dan saya membeli bahan-bahan camilan seperti nutrijell, agar-agar, keju dan susu kental manis. Mau diapakan bahan-bahan ini kira-kira, kalau dibuat pancake kayaknya sudah bosan, kalau buat pudding kayaknya gak cocok untuk sarapan. Mau buat nugget pisang, agar bisa dipakai sampai 3 harian, tapi bahan utama pisangnya saya tidak punya. Akhirnya terlintas ide untuk mencoba resep baru, crepes buatan rumah. Sebenarnya adonan crepes yang saya buat ini sama persis dengan adonan pancake, cuma konsistensi adonan crepes sangat cair sedangkan pancake adonannya agak sedikit kental. Ini kali pertama saya mencoba membuat crepes, mungkin ga sesempurna crepes yang dijual di Tiara Dewata, tapi semoga tidak mengecewakan para penyantapnya. Ayo kita mulai membuat crepesnya

Bahan :
  1. Tepung beras 8 sendok makan
  2. Tepung terigu 3 sendok makan
  3. Tepung tapioka 2 sendok makan
  4. Telur ayam 1 butir
  5. Vanili secukupnya
  6. Air secukupnya
  7. Gula pasir 3 sendok makan
  8. Topping : keju dan susu kental manis

Cara membuat :
  1. Campurkan tepung beras, tepung terigu, tepung tapioka.
  2. Masukkan gula pasir, vanili dan telur
  3. Aduk rata
  4. Tambahkan air hingga adonan menjadi encer
  5. Panaskan teflon
  6. Olesi dengan margarin
  7. Tuang adonan pada teflon
  8. Goyang teflon hingga adonan merata (saya ga punya alat untuk meratakan adonan seperti dagang crepes)
  9. Tunggu hinga matang kecoklatan
  10. Balik pada sisi satunya
  11. Setelah matang bisa ditambahkan keju parut dan susu kental manis.
  12. Atau bisa ditambahkan toping lainnya sesuai selera.
  13. Lalu lipat membentuk kipas.

Dari adonan yang saya buat ternyata menghasilkan sekitar 12 pcs crepes, lumayan banyak juga ya. Suami saya pun sampai makan 4 crepes, Novi (adik ipar saya) mengambil 2 pcs untuk sarapan sebelum ke kantor, Mitta (adik ipar saya yang paling kecil) mendapatkan 3 pcs sedangkan saya hanya mencicipi 1 crepes saja, sisanya saya bawa untuk bekal ke klinik. Yang menyenangkan dari memasak itu adalah disaat orang yang kita buatkan masakan menyukainya dan malah meminta untuk dibuatkan lagi.

Monday, February 26, 2018

CAPCAY SOSIS

Cuaca hujan beberapa hari ini membuat kita semua mager ya? Hujan-hujan gerimis mendung gimana gitu (atau jangan-jangan cuma saya saja yang mager). Pengennya guling-guling di kamar tapi apadaya perut laper. Buka kulkas, cuma ada sayur sop yang plastikan harga dua ribuan, sayur hijau dan kawan-kawannya sisa kemarin lusa serta telur ayam yang berjejer rapi di sisi samping pintu kulkas saya, entah di luar Bali apakah sama seperti di sini, dagang-dagang sayur di sini suka membungkus kol, kentang, wortel, seledri, daun bawang dan buncis di satu plastik dengan harga dua ribuan. Mungkin jenis dagangan ini ditujukan untuk sekali masak sayur sup atau capcay, jadi ga perlu beli kol 1 buah besar begitu. Saya termasuk pembeli tersering dari jenis barang dagangan ini, biasanya saya beli ini untuk campuran nasi goreng, mie goreng, capcay, bakwan ataupun yang lain. Ini seperti barang serba guna yang bisa dibuat apa saja. Kali ini saya mau membuat capcay sosis ayam aja deh, dingin-dingin begini memang enak makan yang berkuah. Sekarang saya cukup keluar beli sosis 2 biji saja sebentar di warung sebelah rumah. Lalu segera kita eksekusi bahan-bahannya di dapur.

  1. Bahan dan Harga :
  2. Sayur Sop 1 plastik (Rp 2.000) dan sisa sayuran lainnya yang kalian suka
  3. Telur ayam 1 butir (Rp 1.000)
  4. Sosis Ayam 2 buah (Rp 3.000)
  5. Bawang merah 3 siung
  6. Bawang putih 3 siung
  7. Cabai rawit 2 buah
  8. Garam secukupnya
  9. Merica secukupnya
  10. Masako secukupnya
  11. Air secukupnya
  12. Minyak secukupnya

Cara membuat :

  1. Potong sayur sesuai selera dan cuci bersih
  2. Potong sosis sesuai selera
  3. Haluskan bumbu bawang merah, bawang putih dan cabai rawit.
  4. Tumis bumbu hingga harum
  5. Masukkan telur lalu orak arik
  6. Masukkan sayuran yang sudah dipotong dan dicuci tadi.
  7. Masukkan sosis.
  8. Berikan air secukupnya
  9. Tambahkan garam, merica, dan masako. Koreksi rasa sesuai selera masing-masing.
  10. Angkat dan hidangkan.
Memang enak makan capcay di saat ujan-ujan begini sambil nonton tv bersama suami tercinta.

Saturday, February 24, 2018

PUDING COKELAT STRAWBERRY

Pada hari minggu ini saya bangun pagi-pagi sekali karena harus ke pasar membuatkan masakan yang telah saya janjikan untuk suami saya. Salah satunya saya berjanji membuat dessert kesukaannya, yaitu nutrijell. Kalau membuat nutrijell satu bungkus pasti dihabiskan semuanya oleh suami saya, akhirnya saya pengen bikin sesuatu yang beda, yaitu pudding nutrijell. Sebelumnya saya sudah pernah membuat pudding lapis, namun yang saya buat adalah agar-agar yang notabene gak ada rasa-rasanya tapi cuma manis aja dan teksturnya keras. Sedangkan nutrijell dengan tekstur yang super kenyal, menurut saya kalau dipadukan akan menghasilkan tekstur yang lumayan. Resep ini saya coba-coba sendiri, semoga suami saya suka dengan hasilnya.

Bahan dan Harga :
  1. Nutrijell rasa strawberry 1 bungkus (Rp 3000 )
  2. Nutrijell rasa coklat 1 bungkus (Rp 3000)
  3. Agar-agar warna coklat 1 bungkus (Rp 2500)
  4. Agar-agar warna merah 1 bungkus (Rp 2500)
  5. Gula pasir 800 gr (dibagi 2) (Rp 5000)
  6. Air 8 gelas belimbing (dibagi 2)
Cara membuat :
  1. Pertama saya akan membuat lapisan coklatnya, tuang Nutrijell rasa coklat, agar-agar warna coklat, gula 400 gr dan 500 ml air, aduk hingga mendidih.
  2. Setelah mendidih, tuangkan pada cetakan yang telah dibasahi air sebelumnya.
  3. Diamkan lapisan coklat hingga mengeras (lebih cepat bila dimasukkan ke kulkas)
  4. Buat lapisan kedua, dengan cara yang sama seperti langkah pertama.
  5. Setelah adonan pudding strawberry mendidih, angkat dan tuangkan pada adonan pudding coklat yang sudah mengeras.
  6. Masukkan kembali ke dalam kulkas.
  7. Setelah mengeras, sajikan.
yang coklat sedikit airnya :(
Saat menyajikan bisa ditambah dengan fla, namun karena saya harus buat masakan lain (keburu-buru), jadilah ini dimakan begitu saja. Segini aja udah enak kok, apalagi pas cuaca panas, makan pudding dingin, seger deh.. ayo segera dicoba resep ini. eh, ternyata banyak keluarga yang datang ke rumah hari minggu ini, jadilah ludes ini pudding, keponakan saya si Tisya pun suka, haha...