I LOVE THOSE RANDOM MEMORIES, SO I PUT IT INTO WORDS

Tuesday, October 18, 2016

KULINER BALI : KAFEMU TABANAN

"Every Day May Not Be Good, But There Is Something Good In Every Day"

Halo semua pembaca setia blog saya, maafkan penulis yang lama ga update blog dikarenakan sesuatu dan lain hal yang nyebabin penulis ga punya mood buat buka laptop dan lebih suka guling-guling sambil selimutan persis kayak sushi hahaha..

Setelah saya berusaha menghilangkan rasa malas, akhirnya saya memutuskan untuk mengajak teman-teman lama saya (Desi dan Yoga) buat ketemuan, pengen sharing pengalaman mereka selama internship yang sudah hampir setahun berjalan (kami beda tempat Internship, saya di Klungkung, sedangkan Yoga dan Desi di Tabanan). Kami memutuskan buat ketemu di salah satu kafe yang ada di daerah Kediri Tabanan, KafeMu-kafe yang menawarkan berbagai jenis makanan dan minuman ini terletak di jantung kota Kediri, ± 300 meter  di utara Patung Soekarno. Saya sedikit susah mencari kafe ini karena bila dicari dari arah selatan papan nama kafe tidak terlihat akibat ditutupi pohon.
sumber foto : instagram : Kafemu.bali
Saat tiba di depan kafe, saya langsung parkir saja di depannya, karena tidak ada tukang parkir dan lahan parkirnya pun sempit, kalau bawa mobil harus parkir di pinggir jalan agak keselatan dari kafe, karena kalau tepat di depan kafe, mobil kalian menghalangi jalan masuk. Pintu kayu bercat putih menyambut saya saat mau masuk kafe, pintunya tertutup rapat, membuat saya ragu, apa benar ini kafenya, karena tempatnya tertutup sekali. Setelah saya buka, saya tau alasan dibalik pintunya tertutup rapat, karena tempat ini full aircon, dan teman-teman saya sudah menunggu saya disana. Setelah memesan makanan, kami sepakat untuk naik ke atas, yup! KafeMu ini memiliki dua lantai, di lantai atas dibagi menjadi dua ruangan, area dengan aircon dan Smoking Area.
smoing area nya
Untuk menu makanan disini sendiri variatif, dari makanan Indonesia seperti Nasi Goreng hingga Western seperti Steak. Harganya pun variatif, mulai 15 ribuan, tapi kalau mau lebih hemat, contohlah kami bertiga yang memilih paket Chicken Gordon Bleu + Watermelon Juice dengan harga hanya 25 ribu rupiah saja dan tentang rasanya, lumayan lah untuk harga segitu, yah tidak begitu mengecewakan (cuma 25 ribu)-karena saya ga coba menu lain jadi ga bisa komen banyak-lain kali mungkin nyoba kue disana, karena dari awal kafe ini lebih menekankan coffee-chocolate-cake (seperti yang ada di papan namanya)
maaf ini sudah saya makan setengah >.<


muka bahagia setelah makan
Buat yang suka ga sabar menunggu makanan datang, kafe ini sudah menyiasati dengan memberikan fasilitas free Wifi, tapi sayangnya signal di lantai atas tidak sebagus di lantai satu. Kalau bosan dan ga tau mau searching atau download apa, kalian bisa berselfie ria disini, karena wallpaper yang dipasang disini membuat setiap sudutnya instagramable. Jadi buat yang hobi foto-foto, bisa datang kesini.

Friday, October 14, 2016

HOW IS YOUR RELATIONSHIP?

“You’re one thing I’m sure of”

Ini merupakan postingan kedua saya yang menyangkut perasaan, sebenarnya saya tidak begitu pintar atau berpengalaman dalam masalah seperti ini. Tapi karena sering baca postingan, denger nasehat dari orang yang sudah pengalaman, dan tentunya pengalaman pribadi (gak mungkin saya posting kalau saya sendiri belum mengalaminya, rasanya seperti menghayal dan saya bukan ahlinya memberi advice yang saya belum pernah alami sendiri.) There’s no reason behind this post. Actually I just wanna share my thought with you of how a real relationship is.


Kali ini saya ingin bertanya kepada semua orang yang sedang menjalani atau bahkan baru ingin memulai suatu hubungan. Pernah gak terbersit di benak kalian, “Apa benar dia orangnya? Is he/she the one?” Dulu saat saya masih SMA, saya pernah punya pertanyaan yang saya simpan rapat-rapat, “Kenapa orang begitu yakin untuk menikah?” Begitu banyak pertanyaan yang muncul di kepala saya mengenai suatu hubungan, “Bagaimana seandainya bila ada orang yang lebih dari pasangannya saat ini?” “Apa mereka pernah merasa ‘males’ terhadap pasangannya?” Pertanyaan itu saya simpan, karena malu dan merasa tidak sopan untuk bertanya hal itu kepada orang yang sudah menikah, hingga akhirnya saya menemukan jawabannya sendiri.

Jawaban dari semua pertanyaan saya adalah tergantung dari diri orang yang menjalani hubungan itu sendiri. Darimana muncul rasa yakin? Rasa yakin akan muncul seiring kita melalui hal bersama, tidak mungkin bila kalian langsung percaya pada orang yang kalian baru kenal apalagi yang belum pernah kalian liat wujud nyatanya-yang ada malah nanti seperti kasus penculikan akibat facebook- Orang yang bisa meyakinkan kalian kalau pasangan kalian tepat adalah diri kalian sendiri, bukan orang lain.

“Lalu bagaimana bila nanti ternyata ada orang yang lebih dari pasangan saya di luar sana menyukai saya?” Kurang atau lebih itu relative mbak/mas reader, hayo sekarang mikir dulu, orang yang kalian anggap lebih ganteng, kaya, baik akan ada lagi yang lebih dari dia, kalau mencari kekurangan orang memang gampang. Tuhan itu sangat luar biasa, beliau tidak mungkin menciptakan manusia sempurna-nanti malah hancur dunia-Sekarang tergantung bagaimana kalian bersyukur terhadap apa yang kalian punya, kalau kalian mencari yang lebih terus, ga akan ada habisnya!

Hal terakhir yang saya tanyakan, saya alami sendiri. Apakah saya pernah merasa ‘males’ dengan pasangan saya? Pernah! Terutama saat kami bertengkar, tapi apakah rasa 'males' akan tetap diam dalam hati saya? Tentu tidak! Bagi kalian yang baru menjalin hubungan, hanya ada rasa bahagia karena belum melihat kenyataan sepenuhnya. Kenyataan sepenuhnya dimulai saat kalian melewati beberapa bulan kebahagiaan yang semi fana, kenapa semi fana? karena umumnya saat awal pacaran masing-masing masih memakai ‘topeng’. Bulan berikutnya kalian akan mulai sadar dengan sifat asli pasangan, meskipun belum sepenuhnya juga asli tapi setidaknya lebih sedikit nyata daripada saat pedekate ataupun awal pacaran. Rasa kesal, males dan bosan akan mulai bermunculan, hingga dapat menimbulkan pertanyaan yang mendasar. “Apa dia memang benar untuk saya?”


Jawaban pertanyaan itu merupakan rangkuman semua hal yang saya sebutkan diatas. Yakinkan diri pada keputusan yang telah Anda pilih sebelumnya, akan selalu ada orang yang lebih dari dia dan juga akan selalu ada orang yang lebih dari Anda. Dia bukan orang yang sempurna begitu pula Anda. Bila Anda merusak komitmen hanya demi kesempurnaan, Anda salah besar. Karena siklus ini akan Anda alami kembali saat menjalani suatu hubungan baru. Hal terpenting dari semua itu adalah menerima pasangan apa adanya. Kalian mungkin tidak sempurna, tapi kalian bisa berusaha saling mencintai sesempurna mungkin. Cintai pasangan seperti Anda ingin dicintai olehnya.

Wednesday, October 5, 2016

KULINER BALI : THE PITSTOP COFFEE

"Wifi + Food = Perfection"

Halo semua, ada yang asli Tabanan gak? Atau tinggal di Tabanan? Soalnya kali ini saya mau membahas salah satu tempat nongkrong yang ada di Tabanan, yaitu Pitstop Coffee. Pitstop Coffee ini teletak di Jalan MT Haryono No 8, sebelah timur lapangan Alit Saputra. Awalnya saya tau kafe ini dari postingan temen di akun social medianya, karena saya tugas di Klungkung, saya putuskan untuk mencobanya saat pulang kampung. Karena di Tabanan belum begitu banyak café-café untuk tempat nongkrong seperti di Denpasar.

Akhirnya saat saya pulang ke Tanah Lot, saya ngajak adik saya buat nyoba nongkrong disana, dia sih pasti oke-oke aja kalo sudah urusan jalan-jalan dan nongkrong. Tempatnya yang strategis dan gampang dicari menjadi nilai tambah buat kafe ini, saya gak perlu susah-susah liat GMaps buat nyarinya. Kafe berlantai dua ini terbilang tidak begitu luas, dengan penataan tempat duduk hingga ke teras membuat kafe ini dapat mengakomodir jumlah pelanggan yang datang. Sepertinya terdapat pula tempat di lantai atas, namun saat saya kesana tempatnya di tutup, jadi cuma bisa nongkrong di lantai satu saja.

Disini ditawarkan berbagai macam makanan dan minuman, range harganya sekitar 5-20 ribu rupiah saja, sangat affordable kan?! Akhirnya saya putuskan untuk memilih Paket Burger plus Kentang dan Ice Chocolate Orange dan adik saya memilih Spaghetti dan Ice Lemon Tea. Semari menunggu makanan datang kami akhirnya mencoba wifi gratis di sini, dan ternyata wifi nya kenceng bangett!! Nyesel ga bawa laptop, kan bisa sambil update blog >.<

Daannn, makanan datang yang membuat kami super kaget adalah porsinya, dengan harga 20 ribu kita bisa mendapat burger plus kentang goreng seabrek atau spaghetti sepiring penuh, Ya ampun, bisa gak ya habis semua makanan ini >.< Kalo soal rasa, gak kalah kok sama café-café yang uda terkenal. Buat yang perutnya melar, sangat recommended ke sini, atau yang sekedar nongkrong-nongkrong aja juga asik sambil minum Lemon Tea dan ngemil Frech Fries.

Segitu dulu ya reviewnya tentang salah satu kafe yang ada di Tabanan, nanti satu-satu bakal saya review tempat-tempat yang udah saya kunjungi. See you on next post gess..

Thursday, September 29, 2016

OBSTETRI & GYNAECOLOGY

“Friends Are Family We Choose For Ourselves”

Inilah Poli yang mana membuat berat badan saya bertambah drastis -ga perlu sebutin berapa kg- ini juga merupakan Poli dimana saya menemukan keluarga baru. So, this is how it began

Tanggal 30 Juli 2016 saya pertama kali bertugas di poli obgyn, poli obgyn RSUD Klungkung itu nyempil sendiri, ga kayak poli lainnya yang berjejer rapi. Tapi untung ga salah poli, kan malu, masa internship di sana kesasar. Saat saya masuk ke dalam, di sana udah ada 3 orang bidan, Bu Wayan-bidan senior, Mbok Dwik-istrinya dr Bayu UGD, Dayu-bidan merangkap SIMMRS. Ya, saya kan baru pertama di sana, saya memperkenalkan diri lah, nanya basa-basi, saat itu yang bertugas dr Ida Bagus Sukadana Sp OG, jadi sebelum beliau datang saya nanya-nanya pasien apa aja yang datang ke Poli Obgyn sekalian untuk inget-inget apa yang dulu sempet dipelajari.
pande-mb dwik-anik-saya-dayu-luhtu-meilani-rama
(kiri ke kanan)-bu wayan di tengah-tengah
Ternyata bukan hanya kami berempat yang bertugas di Poli Obgyn, ada 3 orang adik profesi Ners yang lagi praktek di sana, ada si Luhtu-alias Mumun, Anik-a.k.a Duldul dan Pande (Ners)
(soalnya ada koas yang namanya sama)-yang sering tak berkabar. Sumpah gara-gara mereka poli obgyn jadi super rame, dan kita uda kayak rombongan bebek yang kemana-mana pasti bareng. Beberapa hari di sana adalah 6 orang dik koas UNUD yang masuk dan stase selama 2 minggu di obgyn. Cuma beberapa aja sih yang jadi akrab sama kita kayak Meilani-ternyata pacarnya 1 kantor ama pacar saya, Rama-bayi sehat bugar, dan Nanda-ternyata dia adik sepupu saya yang bahkan baru kenal
:(

Hari-hari disana saya lalui dengan penuh canda tawa, curhat, selfie dan pastinya makan! Kami jadi semakin akrab, kayak ga ada batasan antara internship, perawat, bidan dan koas. Ga terasa sudah 2 minggu kami lewati, memang ya kalau hal-hal menyenangkan pasti terasa cepat berlalu. Meilani,dkk udah harus pindah tempat dari Klungkung ke Bangli deh (emang kalo Obgyn UNUD itu 3 kali stase RS jejaring). Lalu ada deh penggantinya, dek koas baru yaitu Pande-photographer & dagang rujak, Wawan-si bagus Badung, Teddy-yang sering pindah-pindah dan teman-temannya. Trus juga ada Diah & Lisa-adik akbid yang baru beberapa hari kenal saya dan sedih saat saya pindah poli (mereka suka ngintipin saya ke Poli Neuro haha..). Meskipun dek koas datang silih berganti, hobi kami ngerumpi dan makan tetap tidak dapat tergantikan. Oh ya hobi kami buat selfie ga mungkin kami lewatkan, haha..apalagi ada Pande photography, tambah menjadi-jadi deh. Saya cuma 16 hari disana punya banyak banget koleksi foto.
teddy-diah-lisa-anik-luhtu-mb dwik-saya-pande (koas)
(kiri ke kanan)

Eits, kita ga cuma ngerumpi, makan ama foto-foto aja lo gess, tapi disini saya banyak banget belajar. Mulai dari ANC ibu hamil, USG, sampai pemeriksaan dalam. Dokter spesialisnya pun berganti, karena ada 3 orang dokter spesialis Obgyn di RSUD Klungkung dan saya memiliki kesempatan untuk bertemu dengan beliau semua. Banyak hal yang saya pelajari selama disana dan juga saya mendapatkan keluarga baru, hal yang berharga mendapatkan teman yang seperti keluarga sendiri. Terimakasih 16 harinya poli Obgyn <3

Wednesday, September 28, 2016

KULINER BALI : KAKIANG BAKERY

“When It Comes To Sweet, Am I Gonna Be A Saint Or A Sinner?”

Siapa sih yang tidak suka makanan manis, apa ada diantara kalian yang menolak jika diberikan red velvet cake? Saya rasa tidak, tidak seorang pun menolak diberikan kue enak, apalagi saya. Mengapa saya bertanya seperti itu, karena pada postingan kali ini saya akan membahas sebuah kafe di daerah Ubud yang sudah sangat terkenal, mungkin sebagian besar dari kalian sudah pernah ke sana, jadi saya menulis ini untuk kenang-kenangan suatu hari nanti.hehe…Saya memang sudah pernah ke sana beberapa kali bersama teman-teman, tetapi belum pernah bersama pacar saya, makanya saya akan menulisnya kali ini.

Jalan-jalan ini berlangsung tepat tahun lalu, 28 September 2015-bisa diliat di timeline facebook-sebelum abang menjadi super sibuk dengan promosi jabatan dan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke Jakarta. Tahun lalu merupakan tahun jalan-jalan buat kami, kalau sekarang, ya karena keadaan, jadi saya bersenang-senangnya dengan menulis review tempat-tempat yang kami pernah kunjungi saja. Salah satunya Kakiang Bakery yang akan saya ceritakan kali ini.
sumber foto : google
Perjalanan kami mulai pukul 15.00 dari Denpasar yang membutuhkan waktu sekitar 45 menit menuju Ubud. Perjalanan kami agak tersendat karena ada proyek perbaikan jalan, jadilah kami-saya-berselfie ria di jalan.
selfie dulu sambil nunggu jalan
Sesampainya kami di Kakiang Bakery kami sulit mencari parkir karena parkirnya lumayan sempit cuma cukup kira-kira 4 mobil saja, ya sudah pake valet parking aja biar petugasnya yang mikirin parkir dimana. Lalu kami langsung masuk dan melihat ke etalase kue apa saja yang masih available, ternyata semua yang masih ada enak-enak, saya sampai kebingungan mau pilih yang mana, akhirnya pilihan jatuh pada strawberry shortcake dan pilihan abang jatuh pada kue coklat yang bahkan saya lupa namanya. Untuk minuman, kami memilih jus mangga dan jus strawberry. Rata-rata harga cake disini sekitar Rp 25.000,00 per slice nya, untuk minumannya variatif sih harganya mulai Rp 20.000,00an.
selfie sambil nunggu kue datang
Oh ya, selain cake yang dapat dibeli per slice ada menu lain juga, terutama western, seperti pizza, spaghetti dan lainnya. Kami pesan 1 pizza-saya lupa pesan pizza apa-yang harganya sekitar Rp 100.000,00 untuk ukuran medium, jenis pizza yang ditawarkan adalah pizza italia yang rotinya tipis dan crunchy (saya lupa foto pizzanya).

Setelah selesai memilih, kami mencari tempat duduk, untuk mengobrol dan tentu saja selfie! Sebentar saja pesanan kami sudah datang….yummy, selamat makan!!!


Tuesday, September 27, 2016

WISATA BALI : GREEN BOWL BEACH

"The Best View Comes After The Hardest Move"

Ada yang uda pernah kesini belum? Saya sendiri sebagai penduduk Bali tidak tahu kalau ada pantai yang bernama Green Bowl, kalau saja bukan abang yang kakinya gatel pengen jalan-jalan mengajak saya kesini, pasti saya gak tau yang namanya Pantai Green Bowl. Pantai Green Bowl terletak di daerah Ungasan Jimbaran, pantai ini memang berdekatan dengan Pantai Pandawa, namun ternyata pengunjungnya tidak sebanyak pantai Pandawa. Saat saya tiba di sana, masih sedikit terlihat mobil maupun motor yang parkir di parkiran yang masih berkerikil dan belum ditata secara khusus sebagai tempat parkir. Disana juga terdapat satu, ya hanya satu warung yang, menjual makanan dan minuman ringan. Kalau toilet, saya lupa, entah ada atau tidak fasilitas toilet di sana, ya intinya belum terkelola secara maksimal aja pantai ini. Tapi asyiknya disini tidak dipungut biaya masuk alias free entry untuk ke pantai ini.

Awalnya saya berpikir kalau pantai ini kayak pantai-pantai biasanya-maksudnya turun mobil, jalan dikit, nyampe pantai-ternyata saya salah. Dan abang pun sebenarnya tidak tahu bagaimana medan menuju pantai itu, jadi kami asik-asik saja menuju ke sana setelah selesai menonton Ant Man dan pergi ke Mangrove Forest pukul 16.00. Ternyata kami baru sampai di sana pukul 17.00, turun mobil, lihat ke sebelah, pantainya jauh dibawah, lalu kita kesana bagaimana? Tenang saja ada anak tangga yang siap dituruni menuju pantai, nah, ini lah sensasinya, jangan tanya berapa jumlah anak tangga yang saya turuni, karena jangankan menghitung untuk mengobrol saja nafas saya ngos-ngosan. Banyak pengunjung yang saya lihat berhenti sejenak dan duduk di anak tangga sempit yang hanya bisa dilalui oleh 2 orang secara bersamaan.

Usaha penuh perjuangan melawan lutut yang gemetar karena lelah, terbayar setelah sampai di bawah karena kita akan disuguhkan pemandangan cantik. Pantainya masih bersih dan terdapat batu-batu besar berbentuk setengah bola atau mangkok yang ditutupi lumut yang berwarna hijau, mungkin itu asal dari nama pantai Green Bowl ini. Seperti yang saya bilang tadi, pengunjungnya masih sedikit sekali, jadi berasa pantai pribadi..hehehe..


Mulailah kami foto-foto sebelum hari bertambah gelap, kami juga memperkirakan perjalanan naik menuju parkir akan menghabiskan banyak waktu karena saya yang lelet dan cepat lelah.hehe..Setelah kami rasa cukup untuk foto-foto, kami putuskan untuk pulang karena hari sudah mulai malam dan badan sudah terasa lengket setelah seharian berjalan-jalan. 

Tenaga yang masih tersisa kami gunakan untuk mendaki tangga-tangga kecil nan banyak itu-membuat lutut bekas dislokasi menjadi nyeri-dan saya jadi mood swing. Perjalanan yang patut dijadikan pelajaran, sebelum pergi ke suatu tempat ada baiknya bertanya kepada orang yang sudah pernah ke tempat itu sebelumnya, biar ga jadi kayak saya. Tapi overall, pantainya bagus, bersih dan sepi like a private beach, buat yang fisiknya kuat, kalian harus coba kesini, rasakan sensasinya!

Sunday, September 25, 2016

WISATA LOMBOK : GILI TRAWANGAN

"Travel Brings Power And Love Back To Your Life"

Halo semua…apa kabar kalian hari ini? Is it a beautiful day for you? Semoga hari kalian menyenangkan seperti liburan yang saya akan ceritakan kali ini, sebenarnya perjalanan ini saya lakukan tahun lalu, tepatnya Agustus 2015 bersama abang dan adik saya. Padahal kami pagi harinya harus menghadiri acara pernikahan teman kuliahnya abang, dengan terburu-buru kami pergi ke pelabuhan Bangsal siang hari pukul 13.00 setelah selesai makan-makan di kondangan..hahaha..

Perlu waktu 1 jam dari kota Mataram menuju pelabuhan Bangsal, karena bulan Agustus  merupakan high season, pelabuhan Bangsal pun penuh dengan mobil para wisatawan yang ingin berkunjung ke Gili. Do you know? Gili itu bukan hanya ada Gili Trawangan, terdapat dua gili lainnya yaitu Gili Meno dan Gili Air, tapi memang yang paling terkenal adalah Gili Trawangan. Setelah menitipkan mobil di tempat penitipan mobil yang harganya saya lupa berapa, kami lalu membeli tiket untuk menyebrang menggunakan perahu yang dapat mengangkut sekitar 20 orang, harga tiketnya sekitar Rp 25.000,00 per orang. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke Gili Trawangan sekitar 45 menit, sesampainya di sana kita akan disambut tulisan seperti di bawah ini.
welcome to gili trawangan
Saya berencana menginap 1 malam saja di sini, karena besoknya saya sudah harus pulang ke Bali. Ya setidaknya bisa keliling Gili Trawangan sore hari dan foto-foto tentunya. Setelah kami berganti baju di tempat kami menginap, oh ya satu lagi info, tempat menginap kami ga banget. Soalnya itu kesalahan saya yang tidak booking hotel sebelum ke sini, karena nitip adik sepupu yang juga berlibur ke Gili dan berakhirlah kami di tempat tinggal yang ga nyaman akibat semua full booked dengan harga Rp 500.000,00 permalam tapi fasilitas gak banget!!! Yah, maklum high season >.< kali ya akhirnya kami memutuskan untuk menghabiskan sore dengan berjalan-jalan serta menaiki sepeda berkeliling Gili. Sewa sepeda disini Rp 100.000,00 untuk 2 sepeda selama 6 jam, mungkin karena sedang high season semuanya jadi naik harganya. Kami bersepeda menuju Ombak Sunset dan berfoto di ayunan yang berada di tengah laut. Bahkan untuk dapat kesempatan foto harus ngantre!
ayo tebak siapa pasangan ini
tanning sudah di mulai
Setelah puas berfoto-foto dan bersepeda keliling, perut kami mulai protes dan lagi hari sudah semakin gelap, akhirnya kami putuskan untuk putar arah, balik menuju arah pasar malam untuk mencari makan malam. Saya janjian untuk bertemu dengan sepupu saya di salah satu tempat makan di pasar malam itu, akhirnya kami makan malam beramai-ramai. Harga makanan disini masih masuk akal sih Rp 25.000,00 untuk seporsi ayam bakar lengkap dengan nasinya dan Rp 10.000,00 untuk segelas es jeruk. Selesai menyantap makanan, kami mencari dessert, dan pilihan jatuh pada Gili gelato-katanya kalo ga makan Gili gelato belum ke Gili namanya-yang harga per scopenya kalau saya tidak salah ingat sekitar Rp 20.000,00, saya memilih rasa cherry, abang memilih rasa coklat dan adik saya memilih rasa strawberry. Kami menikmati gelato sambil berjalan kaki dan mengobrol, bercanda bersama keluarga memang sangat menyenangkan dimana pun itu.


Keesokan harinya pagi-pagi sekali kami langsung check out dan membeli tiket untuk balik ke Lombok, dan di perjalanan menuju Lombok, saya mabuk laut-not that nasty seasick-cuma pusing dan mual tidak sampai muntah, mungkin karena istirahat kurang dan saya jadi bulan-bulanan abang serta adik saya sampai akhir hayat deh kayaknya. Tapi seasickness saya hilang setelah ditampol pake ikan bakar Nipah yang ada di dekat Pantai Senggigi. Itu seriusan, bikin nagih! Harus dan wajib banget dicoba buat yang liburan ke Lombok. Buat yang pernah liburan ke Lombok, ayo sharing pengalamanmu disini.