I LOVE THOSE RANDOM MEMORIES, SO I PUT IT INTO WORDS

Saturday, July 22, 2017

TAHAPAN PERNIKAHAN BALI : THE PROPOSAL

“Will You Let Me Be Your Future Son and Be The King Of You Daughter’s Heart?

Awalnya saya sempet kesel sama si abang, gimana enggak, saya kan sukanya menghayal-hayal gitu, pengennya kalo dilamar nanti itu biar surprise, kalo bisa ala-ala flashmob di youtube. Tapi ya khayalan tinggal khayalan, si abang malah uda sering ngomong ama saya kalo doi mau ngajak saya nikah, dan berulang kali kami bertengkar karena saya terus mengundur-undur waktunya. Harusnya saya seneng karena si abang serius kan? Gitu kata abang. Bukannya saya bermaksud untuk menghalangi niat baik si abang, namun ada beberapa hal yang perlu saya selesaikan terlebih dahulu. Tetapi saya tidak akan pernah merintangi niat baik abang untuk sekedar berbicara serius kepada orang tua saya, meminta ijin untuk meminang putri mereka setahun lagi setelah semua urusan saya selesai. Saya sangat beruntung bertemu dengan seorang pria yang bertanggungjawab dan sangat pengertian terhadap kondisi saya dan cita-cita saya. Saya lupa tanggal persis kejadian ini, namun saya ingat ini terjadi di bulan Desember 2016.

Awalnya kami merencanakan untuk mengatur pertemuan ini di restoran The Ulam dengan konsep gubug-gubug kecil di daerah Tanah Lot niatnya biar pembicaraan kami lebih private, saat itu saya bela-belain pulang lepas jaga internship di Klungkung untuk pulang ke Tabanan demi mengatur pembicaraan ini agar lebih nyaman. Dan waktu yang dinantikan tiba juga, si abang menjemput kami bertiga (adik saya gak ikut karena lagi di kosannya ngerjain tugas kuliah) menuju ke tempat yang kami sudah rencanakan. Dengan perasaan yang campur aduk dan pakaian yang ga sesuai sikon yaitu dress hitam diatas lutut (harusnya pakai jeans saja biar enak duduknya), padahal awalnya niat makan di gubug biar private, tapi sepertinya kami memang tidak ditakdirkan makan di gubug kecil itu, ya jadinya makan di areal gazebonya. Setelah memesan makanan (padahal sebelum pulang saya dan abang sudah makan ikan bakar di Klungkung) kami baru mulai makan dan belum mulai ngobrol kearah situ tapi hati saya sudah berdetak ga karuan. Akhirnya si abang memulai membuka pembicaraan kearah yang lebih serius, “Pak, Bu, rencananya tahun depan saya dan Opi mau menikah” Seketika itu kedua orang tua saya berhenti menyuap makanannya dan Bapak berkata, “Oh,iya kalau memang sudah waktunya. Bapak dan Ibu sebagai orang tua hanya bisa mendukung” Terlihat ibu saya berkaca-kaca, saya pun hanya terdiam, tidak tahu bagaimana perasaan beliau saat itu, tapi saya yakin Ibu saya jelas menginginkan anaknya bahagia. Pembicaraan pun mengenai kapan ingin melangsungkan rencana dan hal-hal seputar pernikahan lainnya. Diwarnai dengan wejangan khas orang tua kepada anaknya yang akan menikah (walau 1 tahun lagi) karena seperti yang kalian ketahui kami sedang LDR bahkan mungkin saat sudah menikah pun akan tetap menjalani LDR. "Yang terpenting bisa menjaga komitmen bersama dan saling menjaga diri, serta jangan pernah melupakan keluarga" Duh, kalo udah begini jadi baperan dan sedih kan ya, "Bapak Ibu i will always be your lil' princess, eventhough i will become his queen" ngomong sendiri dalem hati.

Pertemuan pertama dalam mengawali langkah besar dalam hidup saya dapat dibilang sukses, meski perasaan saat itu sangat tidak karuan tapi saya sangat amat bahagia. Saya sangat bersyukur diberikan orang tua dan calon pasangan hidup yang sangat mendukung dalam berbagai hal. Terimakasih Tuhan dan kami mohon doa restu dari para reader untuk kelancaran tahapan selanjutnya. Dan saya akan terus berbagi melalui tulisan saya di blog ini, selain berbagi kebahagiaan, saya nantinya juga ingin berbagi pengalaman dalam mempersiapkan hal besar dalam hidup ini.

Saturday, July 15, 2017

PENCARIAN CINCIN NIKAH

“Ring finger’s up!!”

Kali ini saya akan berbagi kebahagiaan bersama para reader blog saya, I’m getting married!!!! I’m so excited yet so nervous, haha.. kayaknya semua calon pengantin mengalami hal yang sama seperti saya, bahagia, gugup, bersemangat akan campur aduk jadi satu. Akhirnya setelah menjalani masa pacaran selama kurang lebih 4 tahun bersama abang, kami siap untuk melangkah ke depan bersama-sama sebagai sebuah keluarga. Mohon doa restu dari para reader semoga acara kami berjalan dengan lancar.

Tujuan saya membuat postingan tentang beberapa hal yang perlu disiapkan untuk acara pernikahan kami bukan untuk pamer sehingga saya tidak akan mencantumkan berapa biaya yang kami keluarkan namun saya tidak akan mensensor nama-nama yang membantu saya mewujudkan pernikahan impian saya, ya sekalian bantu promosi hehe…. Namun disini saya berkeinginan untuk sharing, karena jujur saja kami sudah merencanakan acara ini sejak satu tahun yang lalu, namun kami belum memiliki bayangan apa saja yang kami perlukan. Akhirnya kami berdua searching google dan kami hanya mendapatkan beberapa informasi secara umum saja, ada satu blog yang menurut saya cukup mendetail mengenai penyewaan gedung dan pemilihan cincin. Saya bersemangat menunggu postingan-postingan selanjutnya, namun ternyata itu tidak berlanjut, sehingga saya hanya memiliki sedikit bayangan tentang apa yang perlu disiapkan. Untuk itu akhirnya saya dan abang bertanya kepada teman-teman yang baru saja menikah, bagaimana perincian biaya dan apa yang harus ada dan apa yang tidak wajib ada karena kami memiliki budget tertentu, bukannya dana yang limitless. Saya juga yakin pasti banyak pasangan di luar sana yang sama seperti kami, kebingungan saat awal persiapan. Jadi saya memutuskan untuk menulis setiap detail yang saya ingat di blog ini.

Oke, kita mulai dengan pencarian cincin kawin (nikah), abang sih sebenarnya ‘nrimo’ aja mau desainnya kayak gimana, asal polos dan ga isi mata (batu) di cincinnya dia nanti. Jadilah saya yang searching model cincin sendiri, lalu memilih kandidat cincin, dan itu pun langsung disetujui dengan cepat oleh abang. Kemudian bulan Desember 2016 kami memutuskan mulai mencari ke toko emas, meskipun menikahnya baru 1 tahun lagi, tapi mumpung abang libur dari UTS, kenapa ga sekalian aja nyarinya sekarang, ga mungkin kan tiba-tiba abang atau saya bertambah gemuk sehingga cincinnya nanti ga muat. Kami memutuskan untuk mencarinya di toko emas yang menurut saya terbesar di Denpasar, yaitu Galeri Kohinoor, tapi ukuran kadar cincin yang kami cari tidak ada, kalau mau dipesan khusus dulu dengan rentang waktu kira-kira 2 mingguan. Yup, kami simpan dulu informasi harga yang kami dapatkan di Galeri Kohinoor, akhirnya kami menyebrang ke areal pertokoan emas yang ada di seberangnya, kami memasuki satu persatu toko emas yang ada di sana, hampir semua toko tidak menyediakan kadar emas untuk cincin yang kami cari, dan semuanya menyarankan kami untuk memesan cincin tersebut terlebih dahulu karena memang biasanya para pasangan lebih banyak memesan daripada membeli model yang sudah ready stock.

Akhirnya kami kembali ke satu toko yaitu toko emas Pusaka II setelah mengelilingi semua toko sebelumnya, dimana harga emas kuning disini terbilang berada ditengah-tengah dengan biaya pembuatan cincin yang masih wajar, setelah berbasa-basi untuk deal harga dan waktu pengerjaan serta mengukur ukuran jari manis masing-masing,  kami langsung bertransaksi dengan memberikan uang muka sebagai tanda setuju, dengan waktu pengerjaan selama 6 hari dan sesuai desain yang kami berikan serta ditambah grafir nama kami di cincin. Berakhirlah pencarian cincin kawin (nikah) kami hari itu juga, jujur saya bukan orang yang rela menghabiskan waktu untuk berputar-putar ke seluruh toko emas yang ada di Denpasar, yang saya tau pada akhirnya kami harus memesan dan menunggu cincin kami jadi. Hehe… mungkin karena saya dan abang sukanya yang praktis-praktis saja. Jadi untuk pencarian cincin nikah, saya hanya punya referensi di sekitar Jalan Hassanudin Denpasar saja, dan itupun cukup membuat lelah serta bingung ingin membuat di toko yang mana. Buat kalian yang ingin mencari cincin nikah, bisa di coba untuk mencari ke areal ini terlebih dahulu. 

Tuesday, June 6, 2017

MANUSA YADNYA : MEPANDES (POTONG GIGI)

“The Mind Acts Like An Enemy For Those Who Do Not Control It”

Mepandes (metatah) atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Potong Gigi atau Tooth Filling adalah salah satu tahapan upacara Manusa Yadnya yang harus kita lalui sebagai umat Hindu. Metatah sendiri memiliki makna menghilangkan Sad Ripu yang ada di dalam diri seorang manusia. Lalu apakah Sad Ripu tersebut? Sad Ripu merupakan 6 sifat jahat di dalam diri seorang manusia yang dibawa sejak lahir dan akan meningkat seiring bertambahnya usia, terutama di saat akil balig, masa transisi dari anak-anak menjadi manusia dewasa, sifat-sifat ini akan berkecamuk di dalam diri anak tersebut. Metatah sendiri biasanya dilakukan setelah seseorang mencapai akil balig ataupun dilakukan sebelum melangsungkan pernikahan. Biasanya sebelum melakukan ritual ini, orang yang akan metatah dipingit terlebih dahulu selama 3 hari.
saya sebelum prosesi metatah dimulai

Sad Ripu yang digadang-gadang bersifat jahat itu antara lain :

1. Kama : merupakan hawa nafsu yang tidak terkendali
2. Lobha : adalah sifat tamak manusia
3. Krodha : tidak mampunya menahan amarah
4. Madha : keinginan untuk mabuk-mabukan
5.  Moha : keadaan bingung dan kurangnya focus terhadap sesuatu
6.  Matsarya : sifat iri hati terhadap sesama


boleh pamer gigi dong kalo uda selesai
Prosesi menghilangkan Sad Ripu ini dilakukan dengan tahapan orang yang akan dipotong giginya terlebih dahulu sembahyang memohon keselamatan dan kelancaran selama prosesi metatah berlangsung, kemudian orang tersebut ditidurkan dan diminta untuk menggigit batang tebu agar mulut tetap terbuka lalu Sang Sangging (orang yang akan mengikir gigi kita) akan mulai berdoa sebelum mengikir gigi kita. Caranya dilakukan dengan mengikir sedikit bagian gigi taring kita yang dipercaya sebagai perlambang sifat-sifat jahat. Setelah gigi selesai dikikir kita akan diminta untuk berkaca apakah sudah cukup kikirannya, lalu kita akan diminta berkumur yang dimana air kumuran kita itu tidak boleh dibuang sembarangan dan harus ditaruh di dalam klungah (kelapa yang masih muda) kemudian disimpan. Apabila prosesi tersebut telah usai, tahapan selanjutnya adalah mencicipi 6 rasa, yang dimana itu dilambangkan sebagai rasa yang akan kita temui selama perjalanan menjadi seorang manusia dewasa dan kita siap untuk menjalaninya. Sehingga diharapkan kedepannya kita dapat berperilaku baik. Begitulah ulasan singkat yang saya ingat saat saya metatah dulu. Saya sendiri melaksanakan upacara metatah ini setelah wisuda. 

Sunday, April 30, 2017

AKOMODASI DAN OLEH-OLEH DI SEMARANG

“Hospitality Is Making Your Guest Feel At Home”

Ini pertama kalinya saya mereview sebuah hotel, karena saya memang berniat ‘merapikan’ isi blog dan membuatnya lebih teratur untuk kenyamanan para pembaca dan siapa tau dapat menjadi referensi bagi yang ingin berlibur, sehingga saya merasa perlu untuk mereview tempat tinggal saya selama liburan dan berapa biayanya serta trasnportasi yang saya gunakan selama berwisata di kota tersebut.

Saat liburan kemarin di Semarang saya yang dari Bali menggunakan pesawat untuk pergi ke Semarang, dengan biaya tiket Rp 1.500.000,00 pulang pergi menggunakan maskapai GIA, sedangkan si abang yang lagi tugas Negara di Jakarta naik kereta eksekutif menuju stasiun Tawang dengan harga tiket Rp 300.000,00. Saya kemudian menginap di sebuah hotel di tengah kota yang menawarkan suasana alam, Hotel Oak Tree Emerald Semarang. Saya awalnya ingin mencari hotel di daerah Ungaran agar lebih dekat bila menuju Umbul Sidomukti ataupun Candi Gedong Songo, namun sayangnya sudah full booked, sehingga saya beralih mencari hotel di tengah kota namun dengan konsep alam dan akhirnya pilihan saya jatuh pada hotel ini. dengan biaya Rp 388.000,00 kita sudah bisa mendapatkan kamar yang nyaman dengan sarapan yang lezat. Fasilitas yang diberikan berupa kolam renang dan fasilitas fitness, untuk sarapannya pun dibilang memuaskan, berbagai macam kue, bubur, serta nasi goreng maupun nasi kuning dengan rasa yang tidak mengecewakan. Untuk pelayanan pun cukup memuaskan, disaat saya memerlukan hairdryer setelah keramas, saya langsung menelpon operator untuk menanyakan apakah saya bisa meminjam hair dryer, mereka langsung dengan cepat membawakan saya hair dryer ke kamar.
suasana di depan hotel

Untuk masalah transportasi, sebenarnya ini merupakan masalah yang membingungkan kami, karena saat berwisata di Lombok ataupun Bandung, kami memiliki kenalan yang mengetahui tempat rentcar, saat di Semarang kakak sepupu saya yang tinggal di Semarang tidak tau dimana tempat untuk rentcar, akhirnya saya dan abang mencari informasi sendiri. Kami kemudian menemukan salah satu rentcar yang bersedia menyewakan mobil tanpa supir, karena kami memang ingin menyewa mobil saja, selain lebih hemat, kami juga bisa bepergian ke tempat yang tidak direncanakan sebelumnya. Dan sebelum mas pemilik rentcarnya bersedia untuk menyerahkan mobilnya kepada kami, dia meminta jaminan berupa orang yang tinggal menetap di Semarang untuk di survey tempat tinggal dan pekerjaannya apa, ya semacam pencegahan atau pengurangan resiko kejadian pencurian mobil. Untungnya kakak saya tinggal di Semarang karena sedang menyelesaikan studi S2 nya, jadi masalah rentcar sudah beres. Kami mengeluarkan biaya untuk rentcar dari pukul 08.00-22.00 sebesar Rp 250.000,00 itu belum termasuk biaya untuk beli bensin. Untuk biaya membeli bensin berkeliling satu hari seharga Rp 120.000,00, namun sepertinya itu tidak sampai habis kami gunakan. Kalau kalian sukanya yang tinggal beres dan ga mau repot tanya sana-sini saat tersesat saya sarankan sih buat sewa mobil beserta sopirnya, jadi kalian tinggal duduk manis di belakang dan bilang kemana tujuan wisata yang kalian inginkan.


Satu hal lagi yang penting saat liburan, oleh-oleh, pasti orang rumah atau teman-teman kita selalu meminta oleh-oleh saat kita bepergian keluar kota. Saya pun begitu, saya mencarikan oleh-oleh untuk keluarga di Bali setelah berkeliling, dan pilihan jatuh di Pusat Oleh-Oleh Djoe, sayangnya pusat oleh-oleh yang ada di pusat kota Semarang ini belum memiliki lahan parkir yang memadai, tapi untungnya ada tukang parkir yang selalu mengarahkan, karena parkirannya masuk gang rumah..haha… di sentra oleh-oleh ini kalian bisa mendapatkan berbagi macam oleh-oleh khas Jawa Tengah, seperti ikan Bandeng, Getuk, Wingko dan masih banyak yang lainnya.. Oh,ya jangan lupa Lumpia Semarang yang memang sudah terkenal lezat dengan isian daging dan rebung. Si abang yang mulai muncul sikap skeptisnya, ga yakin kalo dia bisa makan lumpia karena dia ga suka rebung, tapi ternyata malah pengen nambah setelah habis 1 biji. Hahaha… Kalian bisa membeli lumpia ini baik yang masih basah ataupun digoreng dengan ketahanan 24 jam. Sekian review akomodasi dan tempat oleh-oleh untuk kota Semarang, tunggu review saya di kota lainnya ya…

Thursday, April 27, 2017

WISATA JOGJA : MALIOBORO

"Veni, Vidi, Amavi"

Akhirnya saya pergi ke Jogja, sebenarnya Jogja merupakan tempat pilihan pertama saya untuk memulai travelling. Namun keadaan berkata lain dan akhirnya baru saat ini saya dapat pergi ke sini meski bukan dalam rangka jalan-jalan, tapi dalam rangka seminar, ya gapapa. Sekali mendayung dua pulau terlampaui kan? Saya berada di Jogja hanya selama 2 hari 1 malam dari tanggal 21 April 2017 hingga 22 April 2017, bersama dengan teman saya yang juga mengikuti seminar kami berdua menginap di hotel Amaris yang tepat berada di tengah kawasan Malioboro, hanya sekitar 20 langkah saja dari lobby hotel kami sudah memasuki kawasan Malioboro.

Kawasan Malioboro lebih baik dikunjungi saat malam hari sehingga kami memutuskan dari Bandara Adi Sutjipto akan pergi ke Taman Sari terlebih dahulu, kemudian beristirahat di hotel lalu akan jalan-jalan di Malioboro saat petang menjelang. Akhirnya kami (saya dan teman) memulai jalan-jalan di Malioboro pukul 19.00 sekalian mecari makan malam. Lama kami menyusuri jalanan yang ramai ini sambil melihat lesehan dan akhirnya pilihan kami jatuh pada salah satu lesehan yang menyediakan berbagai macam olahan termasuk gudeg, saya tidak memesan gudeg namun saya memesan hidangan seafood hehe, tapi karena udang dan cumi habis akhirnya kembali ke makanan sejuta umat, yaitu ayam bakar dan tumis kangkung dan teman saya memesan sate kambing karena dan bebek bakar. Jadilah kami saling berbagi makanan atau icip-icip bersama. Banyak sekali lesehan yang ada di pinggiran jalan Malioboro, karena kami baru pertama kali kesini, jadi kami mencari lesehan yang ramai dipenuhi pembeli (biasanya yang rame itu enak).

Setelah selesai makan malam, teman saya mengajak untuk mencari oleh-oleh karena esok hari tidak akan sempat karena pasti akan disibukkan dengan kegiatan seminar. Saya mencari makanan khas Jogja yaitu bakpia pathok untuk saya oleh-olehkan kepada keluarga serta beberapa potong baju yang berisikan tulisan atau gambaran khas Jogja. Karena teman saya sudah berkeluarga dan memiliki anak sehingga dia perlu membelikan oleh-oleh lebih banyak daripada saya. Setelah pusing berkeliling mencari oleh-oleh, akhirnya kami memutuskan untuk mencari es krim dan duduk sejenak di bangku-bangku yang memang disediakan di sepanjang jalan Malioboro ini. Sampai saat itu saya masih dalam pencarian es krim Sea Salt Caramel McD tapi sepertinya saya memang tidak berjodoh dengan es krim itu karena saat saya ingin membelinya ada saja alasan, es krim yang terlalu cairlah atau memang stok kosong. Akhirnya saya beralih ke McFlurry Oreo.


Sambil menikmati es krim masing-masing kami duduk memandang jalanan Malioboro yang padat merayap, setelah kami rasa waktu sudah mulai larut malam untuk jalan-jalan dan bersantai kami memutuskan untuk kembali ke hotel, di perjalanan menuju hotel kami menemukan sekelompok anak muda yang bermain alat musik dari bambu, dengan kreatifnya mereka mengolah bambu menjadi alat musik yang beragam jika dimainkan akan berharmonisasi dengan merdu. Saya hanya dapat melihat dan mendengar alunan musik mereka dari seberang jalan, tapi hal itu sudah sangat menghibur saya dan memeriahkan malam yang padat ini. Sampai jumpa kembali Jogja, terlalu singkat rasanya menikmati kota ini hanya dalam 1 hari 1 malam.

Monday, April 24, 2017

WISATA BANDUNG : TRANS STUDIO BANDUNG

"Work Hard, Play Harder"

Halo, saya kembali lagi dengan cerita seusai travelling dan yang ini termasuk yang late post sama seperti cerita-cerita saya saat liburan di Lombok. Liburan saya di Bandung ini merupakan liburan solo saya ke luar Bali tanpa ditemani saudara ataupun teman, tapi bersama abang. Tentunya abang berangkat sehari sebelumnya dari Jakarta dengan naik kereta api, sedangkan saya menggunakan pesawat dari Bali. Sesampainya saya di bandara Husein Sastranegara Jumat, 12 November 2016 sekitar pukul 09.30 waktu setempat, saya sudah dijemput abang dan kami segera ke hotel untuk menaruh koper saya lalu langsung pergi lagi. Yup, kami bergegas menuju ke sebuah tempat yang sudah terkenal di seluruh pelosok Indonesia, TRANS STUDIO BANDUNG, kami menuju kesana dengan menggunakan jasa angkutan online yang kala itu masih banyak dan jadi sarana transportasi kami selama di Bandung.

Tiket masuk untuk 1 orang dewasa terbilang lumayan, yaitu sebesar Rp 270.000, setelah membayar kita akan mendapatkan sebuah kartu yang berfungsi sebagai alat pembayaran dan tentu saja itu harus di top up, karena semua pembayaran pembelian makanan maupun minuman harus menggunakan kartu ini. Jika kartu sudah ditangan, saatnya kita menikmati 20 wahana yang tersedia di sini, ayoo bermain sepuasnya!! Jujur saya tidak ingat wahana yang mana yang pertama kali saya masuki, jadi saya akan menceritakan dari foto-foto yang sempat saya dan abang ambil serta berdasarkan ingatan saya yang terbatas ini. Karena kami tidak sempat memfoto semua wahana akibat keterbatasan battery dan ingatan yang lemah, haha..

1.      Trans City Theater
Saya sangat beruntung saat pertunjukan di dalam trans city theater akan dimulai kami sudah berada di dalam trans studio, jadi kami tidak ketinggalan dalam menyaksikan berbagai macam atraksi yang disuguhkan. Saat kami kesana pertunjukan yang disuguhkan adalah berbagai macam pertunjukan sulap.

2.      Yamaha Racing Coaster
Blame it on the rain, so I couldn’t ride this one. Hahaha…Nope, yang sebenarnya adalah disamping cuaca yang gerimis manja dan saya lagi flu berat, nyali saya untuk menaiki ini sangatlah tipis jadilah saya membujuk abang untuk pergi mencari wahana yang lain.
lintasannya begini lo, sumber foto : google
saya cukup foto sama babang rossi

3.      Giant Swing
Untuk yang satu ini saya hanya melihat wahana ini mengayun-ayun ngeri di sebelah saya saat makan siang. I’m sorry, I can’t do that.
sumber foto : google

4.      Marvel Super Heroes The Rides 4D
Ini adalah bioskop dengan durasi waktu kurang lebih 15-20 menit, sebelum masuk kita akan diberikan kacamata yang tidak boleh dilipat-nanti patah-berfungsi membantu kita dalam merasakan sensasi 4D di film Marvel Super Heroes ini, kursi tempat kita duduk pun bukan seperti kursi-kursi bioskop pada umumnya tapi dirancang khusus agar kita bisa belok kanan kiri, goyang-goyang, dan merasakan sensasi film yang akan ditonton nanti.
sumber foto : google

5.      Indosat Vertigo Galaxy
Sepertinya saya sudah sempat bilang nyali saya tipis dan sedang dalam kondisi flu berat saat trip ke Bandung ini. Jadi saya memutuskan untuk tidak menaiki wahana yang membuat saya tambah pusing, haha… para pencari lonjakan adrenalin harus menaiki ini dan tolong buktikan apakah benar-benar menyebabkan vertigo.
sumber foto : google

6.      Trans Car Racing
Wahana yang menjadi sejarah saya berada di belakang kemudi. Abang bersikeras agar saya yang mengemudikan mobil ini dan saya mengiyakannya karena saya memang ingin merasakan bagaimana rasanya jadi supir gak cuma jadi penumpang aja. Daaannnnn… abang pun memvideokan kejadian ini..tapi tetep cerewetnya abang ga mampu ditandingi siapapun, mirip kayak komentator sepakbola.

7.      Si Bolang Adventure
Program favoritnya anak-anak nih, siapa sih yang gak tau si Bolang? Disini kita bisa melihat berbagai macam tempat yang sudah dikunjungi oleh Bolang.
sumber foto : google

8.      Trans Broadcast Museum
Entah tempat yang satu ini terlewat atau memang tidak ada saat saya keliling Trans Studio, tapi saya tidak sempat memasuki wahana satu ini.
9.      Science Center
Sudah jelas dari namanya, tempat ini menyuguhkan bagaimana ilmu pengetahuan akan membuat anda berdecak kagum.

10.  Dunia Anak
Kayaknya saya bukan termasuk golongan anak-anak tapi ABG ditambah pula abang yang umurnya sudah tidak muda lagi, jadi kami tidak masuk kesini.
11.  Jelajah
Kelihatannya wahana ini seperti perosotan biasa, namun ternyata sensasi yang dihasilkan sangat luar biasa, kita akan menaiki perahu yang cukup untuk 6 orang dan berjalan menyusuri sungai buatan ala-ala sungai amazon. ‘Perosotan’ pertama cukup mengasyikan dan tidak begitu tinggi, saat akan menaiki ‘perosotan’ kedua, sepertinya yang ini cukup tinggi, jadi saya harap-harap cemas dan benar saja, rasanya luar biasa semriwing.haha..
sumber foto : google

12.  Kong Climb
Wahana ini menjadi wahana terakhir yang kami kunjungi, setelah energi habis terkuras di wahana-wahana lainnya, sepertinya salah strategi kalau baru ke sini. Karena wahana ini menyajikan tantangan wall climbing.

13.  Amphitheater
Kami saat itu telat untuk mengikuti pertunjukan di amphitheater ini, pertunjukkan yang ditampilkan berupa sirkus dan pertunjukan karakter lainnya.
sumber foto : google

14.  Sky Pirates
Dari sini kita dapat melihat dari atas seluruh wahana yang ada di dalam Trans Studio Bandung ini dengan menaiki kapal yang lintasannya melayang di atas.
sumber foto : google

15.  Captain Blackheart’s Pirate Ship
Kami tidak masuk ke dalam wahana ini karena ini merupakan wahana bermain anak-anak, hehehe..yang di dalamnya ada tempat untuk mandi bola, perosotan anak-anak dan yang lainnya.
sumber foto : google

16.  Negeri Raksasa
Dan ini juga belum sempat kami naiki, huhu, sepertinya karena sudah capek dan antreannya super panjang.
sumber foto : google

17.  Dragon Riders
Apalagi ini, kami tidak sempat L kondisi tidak fit ini membuat saya merasa sangat kelelahan
18.  Pulau Liliput
Ini juga khusus buat adik-adik kecil bisa sepuasnya main-main di area ini. Jadi secara implicit sudah bisa tau kami tidak memasuki area ini karena kami bukan adik kecil, tapi adik besar ditemani abang.haha..
sumber foto : google

19.  Dunia Lain
Ini nih yang ngeri-ngeri sedap, hahaha.. jujur saya termasuk penakut tapi kepo, jadi wajib masuk dong saya, haha… ternyata di dalam kita bukan jalan kaki kayak tempat-tempat uji nyali yang pernah saya masuki. Di sini kita akan menaiki kapal kecil bermuatan 4 orang bergerak secara otomatis yang akan mengantarkan kita berkeliling melihat setan-setan di sana.
sumber foto : google

20.  Spesial Effect Action

Nah pertunjukan ini yang akan mengungkapkan bagaimana caranya membuat film action dengan penuh kobaran api, tembakan, dan perkelahian. Ini benar-benar keren, seriously!
sumber foto : google

Sunday, April 23, 2017

KULINER SEMARANG : NASI GORENG BABAT PAK KARMIN

“Food Is Essential To Life, Therefore Make It Good”

Setelah mengulas tempat wisata di Semarang, kali ini saya mau berbagi tentang salah satu makanan khas Semarang yang terkenal, yaitu Nasi Goreng Babat Pak Karmin. Saya mendapatkan rekomendasi tempat ini juga dari blog-blog seputar kuliner Semarang. Kami memutuskan untuk mencari nasi goreng ini sebagai makan malam terakhir sebelum meninggalkan kota Semarang, setelah malam sebelumnya kami makan di area Simpang Lima yang sudah terkenal akan pusat kuliner malam hari di jantung kota Semarang. Saya dan si abang berangkat menuju tempat  pukul 19.00 setelah kami selesai sembahyang di Pura Agung Giri Nata, yang berlokasi tak jauh dari tempat kami menginap.

Seperti biasa si abang dengan sikap skeptisnya bilang dagang nasi gorengnya pasti tutup dan parahnya kita dibuat muter-muter ga jelas sama Google Mapsnya, terus si abang bilang kalo gini mending ke McD ajalah sekalian nyari es krim Sea Salt Caramel yang saya mau katanya. Tapi tetep aja abang muterin itu kota tua, sekalian liat-liat, tapi malam hari malah agak serem ya, soalnya sepi banget. Nah, tepat pas kita mau masuk ke jalan raya, si abang liat ada dagang nasi goreng babat emperan, dan memutuskan buat menepi ke kiri. Voila!!! Itu nasi goreng babat pak karmin, yang kami cari-cari, akhirnya kami berdua ketawa bersamaan. Langsung deh, kami memesan nasi goreng babatnya 2 porsi, 1 gelas es jeruk dan 1 gelas jeruk hangat.

Sebenarnya tempatnya di pinggir jalan raya, karena kami adalah wisatawan dan hanya mengandalkan Google Maps jadi ya muter-muter kayak tadi, lebih baik kalau kesini kalian bertanya dulu pada orang asli sana, karena nasi goreng babat Pak Karmin ini sudah terkenal. Terbukti dengan banyaknya yang berdatangan untuk mencoba mencicipi rasa nasi gorengnya, tempat untuk makannya mungkin bisa dibilang sederhana, hanya 4 buah meja panjang yang dilengkapi kursi plastik sebagai tempat duduk. Untuk porsinya saya akui ini merupakan porsi jumbo, terlalu banyak untuk ukuran saya namun pas untuk ukuran abang. Kalau masalah rasa, ini enak banget, pedas manisnya pas banget. Lezat deh pokoknya! Harga seporsinya dibanderol Rp 20.000,00 sedangkan untuk es jeruk dan jeruk hangat dijual Rp 10.000,00 per gelas.



Tentunya masih banyak kuliner khas Semarang yang belum sempat saya dan abang coba, dikarenakan keterbatasan waktu. Jadi kami berusaha mencari makanan khas yang dekat dengan tempat kami tinggal. Untuk kalian yang akan atau sedang menjadi wisatawan Semarang, wajib mencoba kuliner satu ini.