I LOVE THOSE RANDOM MEMORIES, SO I PUT IT INTO WORDS

Saturday, September 24, 2016

GSS- CSR BALI ZOO UNTUK PANTI ASUHAN GAYATRI WIDYA MANDALA

"Sometimes A Small Thing You Do Can Mean Everything In Another Person’s Life"

Manusia pada dasarnya memiliki sifat yang selalu ingin lebih, lebih kaya, lebih berkuasa, dan lebih segala-galanya dibandingkan yang lain. Pembanding inilah yang menyebabkan kompetisi selalu ada, terlebih kita selalu mencari pembanding yang setingkat diatas kita. Hal itu rasional, bila kita mencari pembanding yang kita anggap tidak ‘selevel’ kompetisi tidak akan muncul, kehidupan tidak akan berputar karena terjadi stagnansi akibat dari tidak adanya inovasi. Tapi pernahkah sesaat kita merenung dan mengingat semua yang Tuhan berikan pada kita? Pernahkah kita bersyukur dan bukan hanya menggerutui apa yang kita tidak miliki? Ya, bersyukur, kata yang sering terucap tapi tak sering diterapkan dalam kehidupan. Dengan rasa syukur, kita akan mengerti dan memahami kehidupan bukan hanya tentang pengejaran harta dan tahta, kehidupan juga perlu berbagi. Berbagi disini tidak melulu tentang berapa rupiah yang kita berikan, kasih sayang, kebahagiaan, kepedulian, pengalaman adalah harta berharga yang dapat kita bagi dengan sesama. Hal-hal kecil yang mungkin kita anggap sepele dan biasa dapat sangat berarti untuk orang lain.

Berbekal keinginan berbagi kepada sesama Gerakan Sadar Sehat (GSS) bekerja sama dengan Bali Zoo mengadakan touring gratis bagi anak-anak Panti Asuhan Gayatri Widya Mandala Tabanan. Acara yang diadakan pada tanggal 24 September 2016 ini berlangsung dari pukul 15.00 hingga 16.30 diikuti sekitar 50 orang anggota Panti Asuhan yang sudah termasuk para pengurus Panti dan 3 orang dari GSS yaitu saya, Kefani dan Bli Gede. Bagi saya yang sudah pernah ke kebun binatang, hal ini mungkin biasa saja, tetapi antusiasme sangat terlihat di wajah anak-anak sejak masuk ke dalam bus yang merupakan bantuan transportasi dari Pemerintah Kabupaten Tabanan. Ini mungkin pertama kalinya mereka berkunjung ke kebun binatang dan melihat secara langsung apa yang biasanya mereka tonton di televisi, sehingga saya dapat melihat kebahagiaan tergambar jelas di sini, hal tersebut membuat cuaca mendung kala itu menjadi tertutupi oleh keceriaan mereka.

Perjalanan kami mulai dari animal show, disini kami disuguhkan atraksi beberapa jenis burung liar seperti Rangkong dan Elang yang lihai menangkap makanan yang diumpankan padanya oleh pawang burung tersebut. Tak lupa diberikan kesempatan kepada pengunjung yang berani untuk merasakan deg-degan bagaimana kita nyaris disambar burung dengan kuku-kukunya yang tajam. Ternyata adik-adik ini sangat pemberani, buktinya banyak yang ingin mencoba.haha…
animal show
deg-degan di'terkam' elang
Hujan rintik-rintik tak menyurutkan langkah-langkah kecil adik-adik ini, ditemani seorang pemandu yang ditugaskan memandu kami mengelilingi dan menjelaskan seluruh satwa yang ada di Bali Zoo ini, mereka tetap asyik berceloteh, berfoto dan tentu saja menyimak setiap penjelasan dari sang pemandu. Kami diajak berkeliling melihat berbagai jenis satwa endemik Indonesia maupun satwa dari luar Indonesia, salah satunya gajah Sumatra, di spot ini kita bisa berfoto bebas dengan si Gajah, kalau ingin memberi makan gajah kita harus membayar Rp 60.000,00, dan terdapat pula fasilitas elephant riding yang kami tidak tahu harganya berapa.

Tidak hanya disitu, keseruan juga terjadi saat memasuki kandang Jacky si Orang Utan yang nakal suka melempari pengujung kalo dia sedang badmood, katanya kita tidak boleh berisik jika dekat-dekat si Jacky, apabila Jacky melempari kita, kita harus jalan menunduk, begitu kata pemandunya.


naughty Jacky
Setelah pindah dari kandang Jacky karena dia sedang moodswing, kami kembali diajak untuk berkeliling, melihat si raja hutan, berbagai macam primata, para hewan bangsa reptil, hingga perjalanan berakhir dengan menyaksikan si Ular Phyton tertidur di kandangnya. 

keceriaan adik-adik Panti Asuhan Gayatri Widya Mandala
Akhirnya touring selesai dengan ditutup ucapan terimakasih kepada pihak Bali Zoo yang telah bersedia bekerja sama dengan GSS memberikan fasilitas ini kepada kami dan berbagi kebahagiaan kepada adik-adik di Panti Asuhan Gayatri Widya Mandala. Saya juga berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan kembali dan semoga Gerakan Sadar Sehat dapat terus berbagi dan melayani sesama.

Tuesday, September 20, 2016

DERMATOLOGY AND VENEREOLOGY

“I Choose To Be Happy Now And Forever”

Jadi pengen nulis kehidupan per-inship-an -diary- setelah menemukan banyak teman dan bahkan jadi keluarga baru di dalam fase ini, salah satunya di Poli Kulit & Kelamin. Makanya buru-buru nulis biar masih fresh ingatannya tentang tingkah konyol selama di Poli haha…biar nanti jadi kenang-kenangan yang abadi, kan lucu aja kalo 3 atau bahkan 10 tahun lagi buka blog dan lihat tulisan ini.

Saya ditugaskan di Poli Kulit & Kelamin RSUD Klungkung selama 2 minggu yaitu dari tanggal 5-19 September 2016, sebenernya tugas di Poli Kulit itu cuma seminggu, tapi karena jadwal saya kebanyakan dipotong libur Galungan dan Kuningan, jadilah diperpanjang. Pas saya masuk pertama kali di Poli Kulit jam 07.45, ada Bu Gung ‘perawat senior-the boss-niang-penonton setia Upin Ipin’, Mb Dewi ‘si cantik-korban bully’, Mb Ngah Rimpen ‘super jail-tempat curhat saya’, trus ada 3 dik koas dari Unizar Mataram, ya saya sapa basa-basilah ya, kan saya yang baru disini. Jam 9 datenglah dr Putu Artana Sp KK, dokternya super baik, teliti banget dokternya, jadi bisa banget nanya-nanya seputar kasus atau bahkan mau konsultasi masalah kulit kita ke dokternya.
dr Putu, Kak Wika, Saya, Mb Dewi, Rini, Nia, Bu Tut Tinggal
(kiri ke kanan)
Bahkan yang bukan tugas di Poli KK ikut fotoan..hehehe
Awalnya ga begitu akrab sama yang ada di Poli Kulit & Kelamin jadi saya lebih banyak diem, tapi mereka ngerti banget karena saya baru disana, diajak ngobrol-ngobrol. Bahkan Bu Gung belum apa-apa uda ngasi nama “Satya” ke saya karena saya mirip ama cucunya yang namanya Satya muka pasaran, trus Mb Dewi ngasi nama “Marsha” karena mirip sama artis siapa gitu..lupa lagi lagi muka pasaran. Sudah lewat beberapa hari saya udah biasa sama para perawat dan petugas di sana. Tapi belum terlalu akrab sama dik koasnya, finally karena dokter spesialisnya rapat akreditasi RS, mau gak mau kami harus saling tolong menolong dalam memeriksa pasien, mulailah saya ngobrol-ngobrol sama mereka, awalnya ngobrol sih tapi ga sering >.<

Karena saya pernah dikasitau ama Mb Ngah Rimpen, kalo saya itu sebenernya orangnya asik, tapi males, terutama males ngomong..haha..tebakannya tepaatt banget. Akhirnya saya jadi mikir, kalo kayak gitu terus, kan saya ga bisa berkembang, brainstorming dan nambah temen, jadi saya putusin saya yang akan memulai percakapan terlebih dahulu (hal yang ga pernah saya lakukan sebelumnya). Akhirnya saya jadi akrab sama satu-satunya koas cowok -Gede, si imut-Nia, kak Ros-Rini. Kami jadi sering diskusi kasus, saya juga merasa muda lagi inget jaman per-koas-an dulu >.< inget-inget rasanya ujian stase…

ada yang fokus selfie, ada yang fokus liatin pintu
Dokter spesialisnya pun asik banget diajak bercanda, jadi kalo ga ada pasien, ramelah poli gara-gara obrolan-obrolan kita. Tapi gak lupa, sharing ilmunya juga keren dokter Putu, saya ngambil 2 tindakan electrocauter (Veruka Vulgaris dan Skin Tag) dibawah pengawasan beliau, serta enukleasi Moluskum Kontagiosum, belum lagi saya nanya-nanya tentang kasus-kasus yang dateng ke Poli. Ketawa, saling ejek, belajar bareng, teman baru dan keluarga baru, banyak banget hal-hal yang saya dapetin di sana selama 2 minggu –tepatnya 1 minggu- sehingga suasana selalu jadi menyenangkan tiap harinya, gak pernah sepi! Oh ya, satu lagi, kami suka foto, kecuali Bu Gung, susah sekali diajak foto >.<
ga papa fotonya ga jelas, yang penting ada Bu Gung

Hari ini tanggal 20 September 2016, saya pindah stase ke Poli THT –sebelahnya kulit banget- dan si Gede, Nia, Rini mereka juga mau pulang ke Lombok, karena ini hari terakhir mereka di stase terakhir sebelum ikut UKMPPD. Semuanya say Good Bye deh…meski uda ga di Poli Kulit, tapi kita semua pasti ga bisa lupain Poli Kulit & Kelamin. Makasi untuk ilmu, candaan, ejekan, dan diskusinya Poli Kulit, buat Gede, Nia, Rini harus sukses UKMPPD nya!!!! See you when I see you guys..

Sunday, September 18, 2016

TANAMAN ANGGREK

“Every Flower Is A Soul Blossoming In Nature”

Pada postingan kali ini saya akan membahas seputar tanaman yang menempati rangking pertama di hati keluarga saya, yaitu Anggrek. Kenapa begitu? Soalnya si Ibu suka banget sama bunga anggrek, trus nular ke bapak. Kalo saya sama adik sih suka-suka aja, hahaha… suka liatnya doang pas berbunga..kalo berkebun saya alergian pernah sih, jadinya bentol-bentol seluruh tubuh kayak kena ulat bulu, dan itu selalu kejadian kalo saya sok-sokan berkebun. Jadi daripada ngerepotin orang karena gatel-gatel, lebih baik saya jadi penikmat aja kan? Hihihi..kan membantu dengan posting bunga-bunganya yang cantik.
salah satu koleksi di rumah
Anggrek yang tergabung dalam Family Orchidaceae memiliki berbagai macam spesies di dunia. Dengan ciri khas bunga yang memiliki beraneka ragam warna, tanaman ini tumbuh subur di tempat yang teduh dengan menempel pada inang (pohon utama) tapi dia bukan parasit, soalnya kan bisa fotosintesis sendiri >.< pake daunya yang ijo panjang itu lo..jadi kalo numpang di tanaman lain itu namanya efifit. Saya ga sempet foto semua koleksi ibu saya, jadi cuma 3 jenis aja yang  ke foto, nanti kalo uda sempet, saya bakalan update postingan ini.

Pernah ga perhatiin bagian batang menuju daun anggrek yang menggelembung gendut, itu ternyata tempat penyimpanan air dan cadangan makanan buat musim paceklik yang disebut sebagai pseudobulb, uda cantik pinter lagi..
Pseudobulb
sumber foto : google
Kegunaan tanaman anggrek antara lain :
1.  Parfum : yang biasanya saya tau wanginya ga pure wangi anggrek, tapi campuran gitu sih.. Kalo pun ada yang pure anggrek pasti mahal banget. Itu bunganya kan yang dipake, bayangin aja berapa ngabisin bunga buat 1 botol parfum.
2.   Holtikultura : nah, ini termasuk ibu saya, yang gemar mengkoleksi anggrek. Buat para kolektor sebanyak apapun udah punya anggrek, kalo ada varietas baru, pasti dicari. Jadi anggrek ini sebenernya sangat memiliki potensi dalam bisnis. Tapi inget, ga semua bisa diperjualbelikan, ada anggrek yang dilindungi dan dilarang diperjualbelikan oleh Negara, contohnya Anggrek Hitam dari Kalimantan.
Anggrek Hitam
sumber foto : google
3.      Makanan : pasti pada heran, anggrek kok dipakai makanan. Sebenernya yang dipakai jadi bahan pelengkap makanan adalah Vanili, karena Vanili termasuk dalam family Orchidaceae.
Vanili
sumber foto : google
4.      Obat herbal : nah kalo yang ini saya belum tau evidence base nya… jadi no comment dulu.


Cara memelihara anggrek itu susah-susah gampang, yang penting jangan kebanyakan air nanti akarnya busuk cukup sekali sehari, trus di taruh ditempat yang teduh, kalo panes sekali nanti kering kusut gitu anggreknya, kan kasian..Oh ya, bunganya juga sering dimakan serangga, kan kesel liat bunga cantik tapi bolong-bolong. Jadi mesti disemprotin pestiside seminggu sekali aja, bisa juga ditambahin pupuk NPK dua kali seminggu. Sekian dulu sharing dari saya, informasinya mungkin kurang lengkap, buat yang lebih berpengalaman dalam bidang per-anggrek-an bisa dibagi ilmunya di comment dibawah.

Thursday, September 15, 2016

PROMOSI KESEHATAN : BINTITAN a.k.a HORDEOLUM

“Siapa Yang Suka Ngintip Nanti Matanya Bintitan”

Kalimat itu kayaknya kalimat warisan ya, mungkin dari nenek moyang pas jaman Palaeolitikum sampe abad 21 ini. Tapi apa bener kalo ngintip bisa langsung mata kita bintitan, hahaha..jangan coba-coba ya buat ngintip apalagi ngintip orang mandi dengan alasan membuktikan kebenaran dari kalimat itu. Yang ada bukan bintitan lagi matanya, tapi jadi memar gara-gara ditabok pake sandal. Kali ini saya bakal bahas tentang bintitan, kalo dalam bahasa medisnya Hordeolum. Sekalian review lagi, biar ga menguap apa yang uda dipelajari. Yuk simak, penjelasannya :

Definisi : merupakan suatu infeksi yang terjadi pada kelenjar minyak yang berada pada kelopak mata. Kelenjar yang terinfeksi adalah kelenjar Meibomian (Hordeolum Internal) atau kelenjar Zeiss dan Moll (Hordeolum Eksternal).
Hordeolum interna
Sumber foto : google

Hordeolum Eksterna
Sumber foto : google

Etiologi (Penyebab) : Bakteri Staphyloccocus Aureus. Biasanya bakteri ini banyak ada di tangan kita, abis pegang uang, pegang pegangan tangga, ya pokoknya pegang apapun. Makanya sebelum makan diwajibkan hukumnya buat cuci tangan, karena tangan itu gudangnya bakteri. Apalagi buat nyentuh mata, tangan kita harus bersih, kalo enggak ya bisa aja si Staphyloccocus Aureus itu nempel di sana.
sumber : google

Penatalaksanaan : 1. Kompres hangat mata yang sakit selama 3-5 hari, ini bisa  meringankan rasa sakit.
2. Pergi kedokter, nanti dikasi antibiotik baik topikal (didaerah yang sakit aja) kayak salp, atau mungkin antibiotik oral (diminum) kayak tablet. Kalo udah ada ‘mata’ atau bintik nanah di ujung hordeolum itu, biasanya akan ditoreh, biar keluar nanahnya.

Setelah dapet penjelasan singkat tentang bintitan, uda tau kan penyebabnya apa? Memang bukan ngintip, tapi nyadar gak kenapa para tetua kita buat mitos kayak gitu. Itu semata-mata buat membentuk moral, ahlak dan kepribadian generasi penerus mereka agar lebih beradab. Mana ada orang beradab ngintipin orang mandi atau ngerekam orang lagi pipis. Jadi moral value dari post kali ini adalah : Jagalah kebersihan jasmani (cuci tangan) dan kebersihan rohani (ahlak yang mulia). Sekian dulu ya gess, see ya on next post...

Monday, September 12, 2016

GSS-PEMERIKSAAN KESEHATAN GRATIS PEMANGKU

“The Best Way To Find Yourself Is To Lose Yourself In The Service Of Others”

Sedikit tertegun dan merenung membaca kalimat diatas, kalimat yang diucapkan salah satu tokoh dunia yang sangat mencintai perdamaian, Mahatma Gandhi. Berkaca pada diri sendiri mungkin jalan yang lebih tepat untuk dilakukan, bertanya, “Apa yang sudah kamu lakukan untuk orang di sekitarmu?” Saya pribadi belum dapat menjawab dengan lantang pertanyaan yang muncul dengan sendirinya di kepala saya. Pertanyaan seperti itu nyatanya tak perlu dijawab, bila melakukannya dengan tulus. Memang, di dunia ini tak ada yang gratis, ketulusan pun tak akan dinilai percuma, tetapi bukan dengan harta ataupun tahta, namun bahagia. Bahagia atas semua anugrah yang Tuhan berikan kepada kita. Hanya ketulusan yang murni mendatangkan kebahagiaan, bila dengan pamrih, masihkah disebut dengan tulus?

Didasari pertanyaan yang sudah terlanjur muncul di kepala, akhirnya saya tahun lalu memutuskan bergabung di salah satu komunitas yang bergerak di bidang kesehatan, karena basic pendidikan saya memang di bidang itu. Diprakarsai oleh teman saya Kefani dan suaminya, komunitas itu bernama GSS (Gerakan Sadar Sehat), merupakan suatu organisasi nirlaba dimana sumber dana diperoleh dari sponsor, donatur atau bahkan dari kantong pendirinya. Jadi organisasi ini murni berbagi kepada sesama tanpa memperhitungkan untung rugi. Mungkin saya join komunitasnya agak telat, karena telah berjalan beberapa bulan dan sudah melakukan berbagai kegiatan sosial. Tapi tak mengapa, lebih baik telat daripada tidak sama sekali. Komunitas ini terdiri dari berbagai macam latar belakang pendidikan, kedokteran, keperawatan, kesehatan masyarakat, bahkan ada juga anak SMA yang ikut tergabung. Luar biasa sekali, bukan?

Saya akan menceritakan pengalaman saya saat pertama kali mengikuti kegiatan sosialnya, yaitu acara pemeriksaan kesehatan gratis bekerjasama dengan Pinandita Sanggraha Nusantara Korwil Bali yang diadakan di salah satu Banjar (RT) di Denpasar. Acara tersebut diadakan tanggal 25 Oktober 2015, tujuan dari acara ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dirinya masing-masing. 

Sasaran kami adalah para pemangku (orang suci) yang telah selesai melaksanakan kegiatan keagamaan hari itu dibalai banjar, namun kami tidak menutup kesempatan bagi warga banjar yang lain untuk memeriksakan dirinya. Disana kami melakukan beberapa pemeriksaan general, seperti timbang berat badan, mengukur tekanan darah dan melakukan pengecekan kadar gula. Memang sarana prasarana belum begitu memadai tetapi semangat berbagi dan melayani sesama oleh teman-teman GSS patut saya acungi jempol.
semua 'pasien' didata dulu
dilakukan pemeriksaan general
pemeriksaan gula darah sewaktu


Awalnya pesimis, berapa jumlah warga yang akan datang, karena tajuk kegiatan kami adalah pemeriksaan, bukan pengobatan. Tapi ternyata dugaan kami salah, antusiasme warga cukup besar, terbukti sekitar kurang lebih 70 warga datang memeriksakan diri. Yang lebih mengejutkan saya, tiba-tiba ada stasiun tv lokal (Bali TV) yang meliput kegiatan kami, hehe…
peliputan oleh Bali TV

Karena hanya saya dan Kefani dokter umum di kegiatan tersebut, jadi kami lah yang bertugas menghandle ‘pasien’ yang telah diperiksa BB, tekanan darah dan kadar gulanya. Disini tugas kami adalah melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan KIE (Konsultasi, Informasi dan Edukasi) mengenai keadaan ‘pasien’ sampai betul-betul paham akan kesehatannya. Acara ini berlangsung sekitar 3 jam, dengan hasil akhir yang memuaskan. Bahagia rasanya dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama bertahun-tahun sekaligus berbagi kepada sesama.
KIE oleh saya >.<

NB : buat yang pengen gabung atau mungkin berniat menjadi donatur bagi kegiatan ini, dapat menghubungi Kefani melalui link facebook yang sudah saya cantumkan.

Mungkin kau memang luar biasa, pendidikanmu sudah tak terkira

Namun apabila kau tak berbagi kepada sesama, kau akan dianggap tiada

Sunday, September 11, 2016

KULINER BALI : WARUNG OKE CANGGU

“I’m On A Seafood Diet-I See Food And I Eat it”

Halo, kali ini saya mau ceritain salah satu tempat makan yang super rame di kunjungi di daerah Pererenan-arah mau ke Canggu,Bali. Bahkan bule-bule suka banget makan di sini. Jadi wajib di coba banget tempat ini. Awalnya kenapa kita sekeluarga mau kesini adalah buat ngerayain ultah si adek yang ke 20. Saat itu sempet bingung mau nyoba tempat makan yang mana lagi..haha.. secara ortu suka ngajak makan di luar sejak saya bukan tanggungan mereka lagi #cieileh ini maksudnya bukan uda merit, tapi uda kerja.

Oh, ya ngomong-ngomong WarungOke ini cocok banget buat dinner, tapi kalo mau lunch juga oke.. tempat parkir mobil luas yang lengkap dengan tukang parkirnya. Begitu masuk kita bakal ngelihat banyak gazebo-gazebo kecil buat tempat makan ala lesehan. Buat yang ga mau ngelepas sepatu, entah malu karena kakinya bau atau takut sepatu/sendalnya dicolong orang, ada kok tempat makan yang bukan lesehan. Kalo saya sih yang mana aja suka, yang penting makanan cepet dateng….
sumber foto : google

Menu di sini beragam banget, ada Seafood, Chinese food dan Indonesian food… Dengan pasti dan super jelas pasti kita milih paket Seafood. Di sini menunya ada yang paketan, ditujukan buat keluarga kayak kami ini. Kalo mau menu pisah-pisah juga ada..untuk harga kalo ga salah kemarin yang paketan buat berempat sekitar 200 ribuan, ga sampe 250 ribu lah. Sedangkan buat yang mau dinner ama bae aja, cukup 100 ribuan, kalo sendirian ya..cukup sekian dan terimakasih ngenesnya
yang fotoin ga fokus >.<

Di paket yang kami pilih ada kerang bakar, udang bakar, sate cumi, ikan bakar, sop ikan, plecing kangkung dan satu bakul nasi serta 4 es teh. Ga sempet fotoin makanannya close up gara-gara uda duluan ngilernya, jadi ga keburu di foto, uda disamber aja. Untung sempet minta tolong fotoin ama waiter disana, tapi masnya gagal fokus, ughh.. Jadi kalo mau liat tempatnya klik linknya aja..Diakhir acara makan-makan kami, di kasi lah kami buah semangka dan melon buat pencuci mulut…aaahh…kenyang deh…


Kayaknya uda cukup segitu aja postingan buat kali ini soalnya ga sempet foto tempatnya jadi ga bisa jabarin lebih banyak :( meski perut saya uda membuncit, tapi tetep harus foto, harap dimaklumi ya. Baru jalan otaknya setelah dikasi makan, jadi baru inget fotoan. Hehe..

Friday, September 9, 2016

WISATA BALI : TIRTA GANGGA

“Water Is The Driving Force Of All Nature”

Oke, sekarang kita menuju ke arah timur Bali yuk, tepatnya di kabupaten Karangasem. Karangasem ga kalah menariknya dengan daerah lain di Bali, banyak tempat wisata di sini kok. Salah satunya Tirta Gangga yang mau saya ceritain di post kali ini. Mungkin udah banyak yang tau tempat ini, mungkin juga banyak yang belom tau.  Semoga bisa nambah referensi buat yang mau ke Bali.

Tirta Gangga sendiri menurut yang saya baca di beberapa tulisan merupakan bekas istana kerajaan, nama Tirta sendiri artinya air dan Gangga merupakan salah satu sungai suci yang ada di India. Perjalanan menuju ke Tirta Gangga yang terletak di Kecamatan Abang, Karangasem dari Denpasar itu memerlukan waktu sekitar 2 jaman lebih. Lumayan jauh sih, tapi buat tempat yang asik dan hasil foto yang bagus, apa sih yang enggak. Padahal habis jaga malam, tidur cuma 4 jam, tapi demi jalan-jalan, sakit kepala pun di abaikan. Hahaha…

Disini sering banget ada pemotretan buat prawedding, jadi bagi yang uda ngebet nikah. Boleh tuh sesi pemotretannya di sini. Waktu bulan Juni 2016, sempet tak lihat harga buat sewa tempat untuk foto prawedding sekitar Rp 500.000, worth it lah ya..Untuk harga tiket masuk wisatawan cuma 10 ribu rupiah per orang, bebas mau berapa lama diem, berapa banyak foto, bisa berenang juga. Lengkap deh pokoknya! Oh ya, kalo laper, ada restoran di depan pintu masuk. Kalo ga mau makan berat, bisa nyemil-nyemil juga, beli cemilannya juga di depan pintu masuk, banyak dagang makanan ringan dan minuman di sana. Begitu masuk ke dalam, terasa hawa dingin menyentuh kulit, segeeerrr… trus mata juga jadi seger disambut ama pemandangan yang luar biasa, pohon-pohon yang rindang serta kolam air yang super besar dengan batu-batu besar tertata rapi sebagai pijakan kalo mau masuk ke dalam kolam atau mau foto-foto di tengah kolam. 

hati-hati nyemplung tante

Diujung timur laut (menurut saya timur laut sih, sorry kalo buta arah) akan akan kolam khusus pemandian, jadi buat yang mau main air atau cebur-ceburan rame-rame di situ, bolehlah sana main.
Tapi karena saya ga bawa baju ganti, jadi ya..ga bisa deh ikut berenang ria (padahal saya emang ga bisa berenang dan phobia ama kedalaman air, soalnya dulu sempet tenggelam pas mau belajar berenang di SMP). Di tengah kolam ada sebuah menara yang terus-terusan mancarin air tiada hentinya #gakpernahlelah jadi keren gitu kalo mau foto-foto. 
dokumentasi dulu

Oh ya, sampe lupa, di kolam itu ada banyak ikan, kayaknya jenis ikan koi deh, ikannya super gendut, seriusan. Kita juga bisa ngasi makan ikannya pake makanan ikan yang kita beli di depan gerbang masuk. Kalo ga salah harganya 3 kantong kecil itu Rp 5.000,00..
ikan-ikan gendut

Gara-gara liat ikan koi gede-gede jadi laper pengen makan dan karena jam uda menunjukkan pukul 13.00, jadi udahan dulu jalan-jalannya, mau balik ke Denpasar dulu..bye bye gess :*