“Om Swastiastu”
“Rahajeng Nyanggra
Rahina Nyepi Caka 1940”
“Dumogi sareng sami
polih kerahayuan ring jagate puniki”
(Selamat
menyambut hari raya Nyepi caka 1940, semoga kita semua diberikan keselamatan di
dunia ini).
Tak terasa waktu cepat
berlalu dan kita akan segera memasuki tahun yang baru lagi (menurut Hindu),
dimana hal ini kita peringati sebagai hari raya Nyepi, Nyepi sendiri berasal dari kata sepi yang berarti sunyi.
Pada saat hari raya Nyepi, kami umat Hindu memohon kepada Ida Sang Hyang Widhi
Wasa agar beliau menyucikan Bhuana Agung
(alam semesta) serta Bhuana Alit
(manusia) sehingga dapat tercapai suatu keharmonisan antara manusia dengan alam
semesta nantinya. Sebelum hari raya Nyepi tiba terdapat beberapa rangkaian
upacara yang mengawalinya yaitu Melasti,
Mecaru dan Pengrupukan. Upacara
Melasti adalah saat dimana kami umat hindu membawa benda-benda suci yang berada
di Pura menuju ke laut yang bertujuan untuk menyucikan benda suci tersebut, biasanya upacara Melasti
ini dilaksanakan seminggu atau beberapa hari sebelum Nyepi. Kemudian upacara Mecaru
biasanya dilaksanakan sehari sebelum Nyepi, pada saat Tilem Kesanga (bulan mati sehari sebelum Nyepi), upacara ini
ditujukan untuk para Bhuta Kala
(roh-roh jahat) agar mereka tidak mengganggu umat manusia. Setelah selesai Mecaru
dilanjutkan dengan acara Pengrupukan. Nah, ini merupakan salah satu daya tarik
wisata di Bali, Ogoh-Ogoh, patung berwujud raksasa menyeramkan yang merupakan simbol dari Bhuta Kala ini hanya akan dibuat menjelang hari raya Nyepi kemudian
akan diarak keliling desa pada saat Pengrupukan dan berakhir di Setra (pemakaman) desa setempat.
Pengrupukan ini sendiri bermakna menggiring para Bhuta Kala dari kediaman warga agar menuju Setra untuk kemudian dibakar di sana, sehingga tidak mengganggu ketentraman umat manusia.
salah satu ogoh-ogoh di desa Beraban tahun lalu |
Puncak acara Nyepi
dilakukan keesokan harinya, pada hari ini seluruh umat Hindu diharapkan dapat
melaksanakan Catur Brata Penyepian
yang merupakan empat hal yang harus dihindari saat Nyepi, yaitu :
- Amati Geni : tidak menyalakan api dalam bentuk apapun
- Amati Karya : tidak melakukan pekerjaan
- Amati Lelanguan : tidak berfoya-foya (mabuk-mabukan)
- Amati Lelungan : tidak bepergian
Pada saat Nyepi ini diharapkan
kita dapat melakukan tapa, brata, yoga,
semadhi, sehingga kita pribadi dapat mempersiapkan diri untuk memulai tahun
yang baru ini dengan lebih baik lagi.
Sehari setelah nyepi,
pada pukul 06.00, menyalakan lampu dan aktivitas lainnya sudah dapat dimulai seperti
biasa, hari ini disebut dengan Ngembak
Geni. Ngembak Geni berasal dari kata
Ngembak yang berarti bebas dan Geni yang berarti api,
dimana diartikan sebagai hari awal kita memulai melakukan aktivitas seperti
menyalakan lampu, berkendara, memasak ataupun yang lainnya. Pada hari ini juga terdapat tradisi
yang sangat unik di salah satu desa di Bali, tepatnya di Sesetan yang dikenal
dengan tradisi Omed-omedan. Omed-omedan
sendiri berarti tarik-menarik, tradisi omed-omedan ini merupakan tradisi yang
sudah ada sejak lama, proses dari tradisi ini dilakukan dengan cara memisahkan
para pemuda dan pemudi dalam dua kelompok besar, kemudian secara bergiliran
mereka akan berciuman satu persatu antara pemuda dan pemudi yang disertai
dengan guyuran air.
Mungkin orang-orang
yang berasal dari luar Bali atau para wisatawan tahunya kalau saat Nyepi itu Bandara Internasional
Ngurah Rai akan ditutup selama 24 jam dan Bali akan gelap gulita (yang lebih dikenal dengan Silent Day) karena tidak
akan ada warga yang menyalakan lampu ataupun aktivitas berkendara (terkecuali
untuk kondisi khusus). Makna Nyepi sendiri, menurut saya tidak hanya sebatas memandang
bintang di langit yang nampak jelas karena semua lampu padam atau bermain di
jalan raya karena jalanan lengang akibat tidak ada kendaraan yang beroperasi. Entah
sama atau tidak, Nyepi sendiri menjadi sangat bermakna dimana saat
itu, hari itu, saya bisa mulai menggali ingatan setahun ke belakang, apa yang
telah saya perbuat, apa yang telah saya capai dan apa yang belum saya capai.
Sudahkah saya menjadi pribadi yang lebih baik dari tahun sebelumnya? Atau malah
saya bertambah buruk dari tahun sebelumnya. Hari inilah yang saya gunakan untuk
merenung dan memikirkan apa yang harus saya lakukan untuk memperbaiki diri
setahun ke depan. Di hari ini pula saya memohon agar selalu diberikan perlindungan dan tuntunan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam setiap langkah kita pada hari-hari berikutnya. Apapun makna hari raya Nyepi bagi pribadi kita masing-masing,
saya berharap kita semua selalu diberikan kesehatan dan kelancaran dalam
menjalani kehidupan ini.
“Om Shanti, Shanti,
Shanti Om”