I LOVE THOSE RANDOM MEMORIES, SO I PUT IT INTO WORDS

Sunday, April 30, 2017

AKOMODASI DAN OLEH-OLEH DI SEMARANG

“Hospitality Is Making Your Guest Feel At Home”

Ini pertama kalinya saya mereview sebuah hotel, karena saya memang berniat ‘merapikan’ isi blog dan membuatnya lebih teratur untuk kenyamanan para pembaca dan siapa tau dapat menjadi referensi bagi yang ingin berlibur, sehingga saya merasa perlu untuk mereview tempat tinggal saya selama liburan dan berapa biayanya serta trasnportasi yang saya gunakan selama berwisata di kota tersebut.

Saat liburan kemarin di Semarang saya yang dari Bali menggunakan pesawat untuk pergi ke Semarang, dengan biaya tiket Rp 1.500.000,00 pulang pergi menggunakan maskapai GIA, sedangkan si abang yang lagi tugas Negara di Jakarta naik kereta eksekutif menuju stasiun Tawang dengan harga tiket Rp 300.000,00. Saya kemudian menginap di sebuah hotel di tengah kota yang menawarkan suasana alam, Hotel Oak Tree Emerald Semarang. Saya awalnya ingin mencari hotel di daerah Ungaran agar lebih dekat bila menuju Umbul Sidomukti ataupun Candi Gedong Songo, namun sayangnya sudah full booked, sehingga saya beralih mencari hotel di tengah kota namun dengan konsep alam dan akhirnya pilihan saya jatuh pada hotel ini. dengan biaya Rp 388.000,00 kita sudah bisa mendapatkan kamar yang nyaman dengan sarapan yang lezat. Fasilitas yang diberikan berupa kolam renang dan fasilitas fitness, untuk sarapannya pun dibilang memuaskan, berbagai macam kue, bubur, serta nasi goreng maupun nasi kuning dengan rasa yang tidak mengecewakan. Untuk pelayanan pun cukup memuaskan, disaat saya memerlukan hairdryer setelah keramas, saya langsung menelpon operator untuk menanyakan apakah saya bisa meminjam hair dryer, mereka langsung dengan cepat membawakan saya hair dryer ke kamar.
suasana di depan hotel

Untuk masalah transportasi, sebenarnya ini merupakan masalah yang membingungkan kami, karena saat berwisata di Lombok ataupun Bandung, kami memiliki kenalan yang mengetahui tempat rentcar, saat di Semarang kakak sepupu saya yang tinggal di Semarang tidak tau dimana tempat untuk rentcar, akhirnya saya dan abang mencari informasi sendiri. Kami kemudian menemukan salah satu rentcar yang bersedia menyewakan mobil tanpa supir, karena kami memang ingin menyewa mobil saja, selain lebih hemat, kami juga bisa bepergian ke tempat yang tidak direncanakan sebelumnya. Dan sebelum mas pemilik rentcarnya bersedia untuk menyerahkan mobilnya kepada kami, dia meminta jaminan berupa orang yang tinggal menetap di Semarang untuk di survey tempat tinggal dan pekerjaannya apa, ya semacam pencegahan atau pengurangan resiko kejadian pencurian mobil. Untungnya kakak saya tinggal di Semarang karena sedang menyelesaikan studi S2 nya, jadi masalah rentcar sudah beres. Kami mengeluarkan biaya untuk rentcar dari pukul 08.00-22.00 sebesar Rp 250.000,00 itu belum termasuk biaya untuk beli bensin. Untuk biaya membeli bensin berkeliling satu hari seharga Rp 120.000,00, namun sepertinya itu tidak sampai habis kami gunakan. Kalau kalian sukanya yang tinggal beres dan ga mau repot tanya sana-sini saat tersesat saya sarankan sih buat sewa mobil beserta sopirnya, jadi kalian tinggal duduk manis di belakang dan bilang kemana tujuan wisata yang kalian inginkan.


Satu hal lagi yang penting saat liburan, oleh-oleh, pasti orang rumah atau teman-teman kita selalu meminta oleh-oleh saat kita bepergian keluar kota. Saya pun begitu, saya mencarikan oleh-oleh untuk keluarga di Bali setelah berkeliling, dan pilihan jatuh di Pusat Oleh-Oleh Djoe, sayangnya pusat oleh-oleh yang ada di pusat kota Semarang ini belum memiliki lahan parkir yang memadai, tapi untungnya ada tukang parkir yang selalu mengarahkan, karena parkirannya masuk gang rumah..haha… di sentra oleh-oleh ini kalian bisa mendapatkan berbagi macam oleh-oleh khas Jawa Tengah, seperti ikan Bandeng, Getuk, Wingko dan masih banyak yang lainnya.. Oh,ya jangan lupa Lumpia Semarang yang memang sudah terkenal lezat dengan isian daging dan rebung. Si abang yang mulai muncul sikap skeptisnya, ga yakin kalo dia bisa makan lumpia karena dia ga suka rebung, tapi ternyata malah pengen nambah setelah habis 1 biji. Hahaha… Kalian bisa membeli lumpia ini baik yang masih basah ataupun digoreng dengan ketahanan 24 jam. Sekian review akomodasi dan tempat oleh-oleh untuk kota Semarang, tunggu review saya di kota lainnya ya…

2 comments:

  1. Seharusnya sebelum makan difoto yak jgn langsung sikat2 aja lumpianya bu dokter wkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. gitu ya pak, nanti saya ga kasi bapak makan apapun sebelum saya dapet foto yang bagus buat blog saya ya

      Delete