“Baby, I’m Just Soggy
From The Chemo”
Sepenggal lirik yang
membuat lirih saat mendengarnya, saya benar-benar menjadi emosional dengan
salah satu lagu dari My Chemical Romance
ini, mungkin diakibatkan karena pengalaman pribadi kehilangan orang-orang tersayang akibat kanker. Tetapi saya berharap para pejuang kanker agar tetap semangat dalam menjalani terapinya, saya sangat salut dengan para pejuang kanker yang memiliki semangat dan daya juang untuk sembuh yang luar biasa. You're Amazing!
Saat ini saya ingin
sedikit mengulas tentang kanker serviks, karena kebetulan juga tadi sempet ada perawat
yang nanya sama saya, gimana sih ciri-ciri orang yang kena kanker serviks? Jadilah
saya ngobrol lama dengannya, menjelaskan apa yang saya ketahui mengenai kanker
serviks dan hal ini membuat saya ingin kembali membuka materi mengenai kanker.
Sebenarnya kanker itu apa sih? Menurut www.cancer.org
kanker merupakan sel yang tumbuhnya tidak terkontrol, hampir seluruh bagian sel
di tubuh kita dapat berubah menjadi kanker, begitu pula dengan serviks atau
bahasa awamnya leher rahim. Perubahan sel di leher rahim tidak begitu saja
tiba-tiba berubah menjadi kanker, akan terjadi perubahan secara bertahap.
Faktor resiko yang
dapat menyebabkan kanker serviks antara lain :
1.
Infeksi dari virus HPV (Human Papilloma
Virus)
Infeksi
virus ini bisa didapat dari hubungan seksual yang tidak sehat (berganti-ganti pasangan
contohnya), alaminya tubuh dapat mengalahkan virus dengan imunitas yang kuat. Namun
beberapa virus yang bertahan dan menyebabkan infeksi kronik akan dapat berujung
pada kanker.
2.
Merokok
Rasanya
merokok itu sumber dari banyak penyakit, karena sering sekali muncul sebagai
faktor resiko sebuah penyakit. Para peneliti meyakini bahwa saat wanita merokok
zat-zat yang berbahaya di dalam rokok akan mengalir melalui peredaran darah dan
dapat merusak DNA sel-sel leher rahim sehingga mengakibatkan terjadinya
perubahan abnormal dari sel.
3.
Imunitas yang lemah
Orang-orang
dengan daya tahan tubuh yang lemah (seperti AIDS) akan mudah sekali terserang
berbagai macam penyakit, termasuk infeksi dari virus HPV. Sehingga infeksi
virus ini akan menetap karena tidak berhasil dilawan dan dapat menyebabkan
kanker serviks.
4.
Genetik
Penelitian
menunjukkan, wanita yang memiliki ibu dengan riwayat kanker serviks memiliki
resiko 2-3 kali lebih besar dibandingkan dengan wanita lainnya.
Reader
pasti bertanya-tanya bagaimana tanda-tanda telah mengalami atau dicurigai kanker
leher rahim. Secara umum gejala yang ditunjukkan adalah pendarahan yang terus
menerus diluar siklus menstruasi, munculnya lendir atau keputihan bercampur
darah yang juga diluar dari siklus menstruasi atau setelah menopause dan nyeri
saat melakukan hubungan seksual yang biasanya tidak pernah terjadi sebelumnya. Bila
mengalami hal-hal seperti yang saya sebutkan diatas, segera periksakan diri
anda ke dokter. Deteksi dini dari kanker leher rahim bisa dengan melakukan
pemeriksaan IVA dan PAP SMEAR, apabila terjadi perubahan dari sel-sel di leher
rahim, maka akan dapat dideteksi lebih awal. Saat ini disarankan bagi wanita yang aktif secara seksual untuk melakukan PAP SMEAR secara berkala setiap setahun sekali.
Secara umum kanker
dapat dibagi menjadi 4 stadium, saya tidak akan menjelaskan pembagian stadium secara
detail disini, yang pasti stadium 1 itu adalah stadium terendah dan stadium 4
sel-sel kanker sudah menyebar ke organ tubuh yang lain. Treatment atau
pengobatan yang menjadi pilihan bagi kanker leher rahim adalah pembedahan,
kemoterapi dan radiasi. Dokter spesialis Obgyn atau Bedah Onkologi akan
menjelaskan secara rinci masing-masing pengobatan tersebut beserta efek
sampingnya.
Lalu, bagaimanakah cara
untuk menurunkan resiko terjadinya kanker leher rahim? Ya, pastinya kita harus
menghindari faktor resiko yang telah disebutkan diatas, tentunya untuk faktor genetik tidak dapat kita ubah, namun kita dapat menurunkan resikonya dengan melakukan
pola hidup sehat, seperti setia pada pasangan dan tidak merokok. Pencegahan infeksi
virus HPV juga dapat dilakukan dengan vaksinasi, terdapat dua macam vaksin untuk
HPV yaitu Cervarix dan Gardasil, jika reader ingin melakukan vaksinasi bisa berkonsultasi
dengan dokter spesialis Obgyn terdekat.
No comments:
Post a Comment