“Photography is a way
of feeling, of touching, of loving”
This
is how I and abang feel right now, we’re overjoyed.
Bahagia sekali rasanya hubungan yang kami jalani selama 4 tahun ini akhirnya
melangkah ke jenjang yang lebih serius. Salah satu tahapan dalam memulai proses
ini adalah mengabadikan kebahagiaan kami lewat kilatan cahaya. Kami berdua
benar-benar mempersiapkan segalanya dari jauh-jauh hari karena kami tahu jarak
Jakarta-Bali agak menyulitkan untuk mencari segala sesuatunya dalam waktu
singkat. Setelah mengirimkan puluhan email
kepada puluhan photographer akhirnya
pilihan kami jatuh pada Prath Photography
yang mana sudah banyak dipercaya jasanya oleh teman-teman kuliah saya dalam
mengabadikan foto pre wedding mereka.
Paket yang ditawarkan oleh Prath Photography
juga beragam, saya dan abang akhirnya memilih paket yang dirias oleh Cahya Dewi Salon dimana salon ini
merupakan salah satu salon yang sudah sangat terkenal di Bali karena riasannya
yang memuaskan.
Karena sudah merasa
yakin untuk memilih paket ini dan kami memutuskan untuk melakukan sesi foto
tanggal 9 Agustus 2017, agar berbarengan dengan liburannya abang. Sebelum kami
melakukan pemotretan tentunya kami harus melakukan fitting baju dan juga
berdiskusi untuk menentukan lokasi untuk foto nantinya. Dan, kami melakukan
fitting baju hari minggu 30 Juli 2017, sebelumnya kami memang bingung ingin
memakai baju model apa (bali klasik atau bali modern modifikasi) tapi dengan
berbagai pertimbangan dan kegalauan (pertimbangan tempat dan entah kegalauan
apa saya juga lupa, intinya kami galau saja without
reason). Dengan bantuan ibuk yang saya amat sayangi dan cintai, akhirnya
saya memutuskan untuk memakai pakaian bali modern modifikasi berwarna
hitam-ungu. Abang pun setuju untuk memilih pakaian itu, maka saat tanggal 30
Juli itu kami sudah sepakat dengan pilihan tersebut. Pakaian yang kami pilih
ternyata bagus dan tidak ada cacatnya, meskipun sebelumnya telah dipakai
beberapa orang. Tapi tidak ada lobang-lobang pada tile baju saya, dipastikan
pakaian ini dirawat dengan baik.
Fitting
baju saya berlangsung cepat, tapi take
times for abang, entahlah karena mungkin jas safarinya banyak macam yang
berwarna sama (hitam dengan hiasan ungu), sehingga abang harus membandingkan
yang satu dengan yang lain terutama untuk ukurannya. Kemudian abang harus
memilih dari sekian banyak udeng (hiasan kepala laki-laki) yang akan dia pakai
nanti. Mungkin reader merasa aneh, kenapa lebih rempong yang laki-laki daripada
yang perempuan. Alasannya karena saya sudah memilih riasan dan jenis hiasan
kepala yang nantinya akan saya pakai sebelum datang ke Cahya Dewi untuk fitting,
jadi saya hanya tinggal menunjukkan foto contoh yang saya inginkan, lalu
mencoba bajunya (I dunno what the size of
the cloth is, but for the waist is too big, the lady that served us told me that
they can resize the cloth for me).
Kami mengunjungi kantor
Prath Photography setelah selese
dengan segala urusan di Cahya Dewi,
kami masuk ke kantornya dan bertemu langsung dengan owner sekaligus fotografernya,
bli Yuda. Bli Yuda orangnya sangat asyik diajak konsultasi, terutama bagi kami
yang awam dengan masalah fotografi. Beliau menjelaskan lokasi-lokasi foto dari
yang terdekat hingga yang terjauh, berapa waktu tempuh dari denpasar, serta
kekurangan dan kelebihan masing-masing tempat foto. Sehingga kami memiliki
gambaran tempat mana yang akan kami pilih untuk dijadikan lokasi foto. Kami
memiliki 2 kandidat tempat, yaitu Sangeh
dan Art Centre. Pertimbangannya
adalah :
- Sangeh itu tempatnya masih agak jarang dipakai untuk foto, tempatnya adem karena itu memang hutan sehingga spot foto terkesan monoton dengan nuansa alam meski ada juga spot khas Bali dengan ukiran, namun jarak tempuhnya yang cukup jauh, 1 jam perjalanan dari Denpasar (masalahnya saya pakai riasan lengkap dengan hiasan kepala lo, itu berat L) dan lagi kami harus bangun jam 4 pagi untuk make up, agar jam 7 pagi sudah berangkat ke Sangeh ( I give up, I mean, We give up)
- Art Centre memang merupakan tempat pre wedding sejuta umat
terkesan biasa karena sudah banyak yang foto disini, tapi tempat ini memiliki
banyak spot foto dari yang khas bali hingga nuansa alam. Ditambah lagi
lokasinya yang dekat dan pengambilan foto dilakukan pukul 4 sore (thanks god)
ini foto saat sudah selesai pemotretan
Akhirnya pilihan jatuh
pada Art Centre,haha..ketauan banget
males bangunnya. Oh ya, sesuai dengan peraturan daerah yang telah ditetapkan
bahwa untuk pemotretan tempat wisata di Bali dikenakan biaya, dan biaya untuk
melakukan pemotretan di Art Centre
adalah sebesar Rp 500.000,00. Proses pemotretan dilakukan dari jam 3 sore karena kami selesai berias lebih cepat dari yang diperkirakan, durasi pemotretan kurang lebih 2 jam. Selama pemotretan dengan bli Yuda kami ngerasa enjoy banget, bli nya santai dan sabar banget mengarahkan kami berdua yang kayak robot awam photography. Mungkin saya belum bisa posting foto pre wedding
kami, karena harus melalui proses editing, kalau nanti sudah jadi saya akan
menshare hasil foto kami di blog ini. Ya, siapa tahu ada pembaca yang ingin
mencari referensi untuk pre wedding. Sampai jumpa di postingan selanjutnya reader
:*
Beberapa foto yang belum di edit :
teaser foto |
so sweeet
ReplyDelete